Nise Seiken Monogatari Bab 13


Bab 13 - Ayo Lari


Baiklah, ayo tidur.

Aku berbaring dan menuju tempat tidur. Pelayan sudah merapikan tempat tidur itu dengan indah.

Penginapan kelas atas memang yang terbaik!

Saat aku mencoba menyelam ke tempat tidur....

[Tunggu sebentar. Apa kau tidak mendengar suara wanita tadi?]

Pedang Terkutuk berbicara padaku seperti itu.

.........Haha.

Aku tidak mendengarnya. Yah, aku sangat menantikan untuk tidur di ranjang mahal itu. Karena aku selalu tidur di kasur yang keras, aku tidak bisa berhenti merasa senang.

[Tidak, kau mendengarnya! Kau pasti mendengarnya! Aneh sekali seorang wanita keluar pada malam seperti ini! Ayo kita lihat! Mungkin wanita itu dalam bahaya...!]

Apa dia idiot? Itu karena mungkin ada bahaya, makanya aku pura-pura tidak dengar.

Pertama-tama, seorang yang buruk adalah orang yang pergi keluar di tengah malam meskipun tidak berdaya. Itu sebabnya aku tidak pernah berpikir untuk berjalan-jalan di ibu kota saat tengah malam.

Sebisa mungkin, bahaya harus dihindari. Jika kau sudah mati-matian menghindarinya tapi masih tidak terhindarkan, kau bisa mendorongnya ke orang-orang di sekitar atau menggunakan mereka sebagai perisai.

Astaga... siapa pun mengerti hal yang begitu jelas.

Dengan kata lain, bahkan jika seorang wanita asing dalam bahaya, itu tidak masalah bagiku.

Ayo cepat tidur.

[Baiklah, ayo pergi! Alistar!! Lakukan keadilan!!]

“Ugyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!?”

Apa-apaan yang pedang ini lakukaaaaaaan!? Ah, kepalaku akan hancur!!

A-aku mengerti! Kita pergi, jadi hentikan sakit kepalaku!!

Aku dengan mudah menyerah pada ancaman pedang sialan ini.

---

Haa... ini benar-benar menakutkan...

Sambil enggan untuk keluar di malam hari, aku dengan gelisah melihat sekeliling.

Ahh... Aku ingin kembali ke penginapan yang nyaman dan hangat itu....

Mengapa aku harus menceburkan diri ke tempat berbahaya seperti ini....

Keramaian di siang hari benar-benar hilang di malam hari, seolah-olah ini adalah dunia yang berbeda. Hanya sinar bulan yang bersinar di sekitar.

Mungkin ada seseorang yang menganggapnya fantastis atau romantis, tapi sayangnya tidak ada hal seperti itu di pikiranku.

[Kenapa kau begitu takut?]

Berbeda denganku, pedang kutkukan itu sangat santuy. Bangsat nih pedang.

Tidak sepertimu yang adalah materi anorganik, aku memiliki jiwa. Kau sepertinya tidak tahu karena kau telah ditinggalkan di hutan selama ratusan tahun....

[Aku tidak ditinggalkan. Aku diabadikan.]

Ketertiban umum di ibu kota belum tentu baik.

Mengabaikan kata-kata Pedang Terkutuk itu, aku memberitahu orang tolol ini di otakku.

Sebaliknya, satu-satunya titik kemenangan dari desa sepi terkutuk tempatku berada mungkin adalah ketertiban umum.

Di tempat itu kebanyakan adalah kenalan, jadi kamu tidak bisa melakukan hal-hal aneh...... situasi ekonomi juga sama buruknya, jadi tidak ada yang seperti perbedaan ekonomi.

Di sisi lain, ibukota kerajaan yang mencolok dimana tempat banyak orang berkumpul, ada banyak perbedaan. Kau dapat memahami bahwa ketertiban umum itu buruk.

Itu lebih baik karena ada ksatria yang masih berpatroli di siang hari, tapi di malam hari... mereka yang membuat ketertiban umum jadi buruk mulai berkeliaran. Itu menakutkan.

[Hee... meskipun orang desa, kau benar-benar tahu tentang itu.]

Aku akan membunuhmu Pedang Terkutuk.

Yah, inilah yang Magali ajarkan padaku. Dia suka membaca, dia selalu pamer setiap kali mendapatkan ilmu. Itu menyebalkan....

[B-begitu....]

Itu sebabnya, apa kau mau berhenti untuk pergi?

Aku tidak berpikir orang baik yang tahu lebih banyak tentang ibu kota daripada diriku akan keluar di malam hari, dan jika itu benar-benar jeritan, dia mungkin sudah mati ketika kami pergi ke sana....

[Ayo cepat!!]

“Ugaaaaaaaa...!!”

Aku mengerti, jadi hentikan sakit kepala ini!!

---

Aku merasa was-was.

Mulai sekarang, apa aku harus membuat diriku terlibat dalam masalah berkali-kali?

Bagaimanapun juga, aku harus membuang Pedang Terkutuk ini apapun yang terjadi....

Karena tubuhku bergerak sambil memikirkan itu, aku terus mendekati bahaya.

Aku benar-benar ingin membuang pedang kutkan ini dan melarikan diri... tapi ketika aku mencoba melakukannya, Pedang Terkutuk itu memanipulasi tubuhku.

Meskipun demikian, sangat tidak nyaman bahwa tubuhku bergerak tanpa izin, dan aku tidak bisa melarikan diri sejak awal, jadi aku dengan patuh mengalah.

......Sambil memikirkan cara untuk membuang Pedang Terkutuk.

“-----“

Suara itu semakin dekat. Itu suara wanita tapi... bukankah itu terlalu lama untuk teriakan jika diserang?

Apa itu sesuatu yang bertahan lama? Mungkin saja itu bukan hal yang merepotkan.

Saat aku berpikir demikian, aku juga merasa nyaman. Pikiranku sudah tenang tapi... Otak jernihku datang dengan sesuatu yang buruk.

......Tidak, jika pelakunya adalah orang gila yang melukai korban dalam waktu yang lama... aahh, aku ingin melarikan diri...

Benar, misalnya, jika seseorang yang senang melihat orang menjerit atau menderita, membunuh demi kesenangan ada di sana... Terlalu menakutkan samapai-sampai aku mau mengompol.

[Jangan katakan itu. Ayo cepat!]

Aku mencoba meletakkan sedikit kekuatan di kakiku dan berjuang, tapi aku tidak bisa memenangkan kekuatan Pedang Terkutuk yang memanipulasi tubuh.

Berbelok di sudut dan disana ada....

“Ahh, sayang. Sayangku yang tercinta... kenapa kau pergi?“

Itu adalah seorang wanita dengan wajah sedih, menjangkau sisa-sisa rembulan, diterangi oleh sinar bulan.

......Pecandu obat-obatan ya? Ayo kabur.



Post a Comment

Previous Post Next Post