Nise Seiken Monogatari Bab 55


Bab 55 - Yahooo!


Matahari sudah lama terbenam dan hanya bulan besar yang ada di langit. Cahayanya begitu cemerlang sehingga sekelilingnya terlihat jelas bahkan di malam hari.

Betapa bahagianya saat menikmati minuman saat melihat bulan di tempat yang aman?

Meski begitu, aku tidak berada di rumah persembunyian karena alasan tertentu, tapi bersembunyi di semak-semak dan melihat kediaman Maximilian.

Sialan.

“Sepertinya memang ada penjaga.”

Di depan mataku, ada dua orang penjaga yang menjaga gerbang.

Oke, ayo menyerah saja dan pulang. Aku mengatakannya sambil menaruh niat seperti itu, tapi tampaknya itu tidak ditularkan kepada rekanku.

“Itulah yang aku asusmsikan. Itu sebabnya Alistar, bisakah aku menyerahkannya padamu?“

Orang yang mengatakannya dengan penuh keyakinan adalah Malta. Karena dia bersembunyi di semak yang sama, tubuhnya dekat.

Oi, menjauhlah. Kau menyentuhku. Aku tidak senang sama sekali, kau tahu. Maksudku, merasakan kehangatan tubuh orang lain itu menjijikkan. Secara fisik aku tidak bisa menerima kehangatan tubuh orang lain.

".........Ya"

[Balasanmu sangat dipaksakan.]

Itu jelas. Mengapa aku harus menyelinap ke kediaman bangsawan untuk mereka yang belum pernah kutemui?

Hanya menyelinap masuk saja sudah merupakan kejahatan serius. Aku tidak mengerti gunanya melakukan hal-hal berbahaya dan itu bukan untuk diriku sendiri.

Selain itu, yang akan kita selamatkan adalah mermaid, kan? Apa menurutmu ada seseorang yang ingin menyelamatkan makhluk yang menyeret manusia ke laut?

[Yah, serahkan saja padaku.]

Sepertinya dia bosan dengan keluhanku, pedang terkutuk itu mengatakan demikian dan mulai memanipulasi tubuhku.

Kau, tidak ragu-ragu saat memanipulasi tubuh manusia berarti kau benar-benar bukan pedang suci.

Sambil memikirkan hal-hal seperti itu, tubuhku mendekati penjaga gerbang dengan gerakan cepat yang biasanya tidak bisa dilakukan.

“Guha!?”

“H-hei, apa yang terjadi!? Gaha!?“

Pertama, pedang terkutuk itu menyerang salah satu yang menurunkan penjagaannya dan membuatnya pingsan. Kemudian, dia menyerang seorang yang tidak bisa memahami situasi itu dan membuatnya pingsan juga.

Terlalu cepat. Tapi, aku tidak akan merasa takut dengan cara ini, jadi lebih baik. Tapi....

Hei! Jika kau menggerakkan tubuhku begitu tiba-tiba seperti ini, aku pasti akan mengalami nyeri otot besok! Sesuaikanlah dengan lebih baik!

Itu menyakitkan kau tahu!!

[Ehh... Ini adalah gerakan normal untuk seorang pejuang, tahu?]

Aku bukan seorang pejuang!!

Itu sama seperti sebelumnya. Rasa sakit di sekujur tubuhku sangat mengerikan setelah aku melawan guildmaster Guild Abu-abu, meski aku tidak mendapat banyak serangan!

Selain itu, karena aku melakukan tebasan aneh, aku merasa ada sesuatu di dalam diriku yang tertekan. Apa kau sudah lupa!?

“Luar biasa... Alistar, bagaimana kau bisa begitu kuat?”

Malta mendekat dan mulai mengatakan itu.

Kuat katanya?

“Aku sama sekali tidak kuat ...”

“Alistar...?”

Saat aku mengatakannya dengan ekspresi sedih, Malta mendongak dengan ragu.

Wanita ini tidak tahu tentang itu. Aku sedang dimanipulasi oleh pedang terkutuk dan melakukan hal-hal yang tidak kuinginkan.

Hmph, ini adalah drama tragis seorang pria tampan...

“Baiklah, ayo pergi. Kita tidak akan tahu kapan penjaga lain akan datang ketika mereka merasakan sesuatu yang aneh.“

“Y-ya...”

Saat aku mengatakannya, meskipun dia memiliki ekspresi yang tidak yakin apa yang terjadi, dia mulai berjalan di depanku seolah-olah memimpin jalan.

Ya, dialah yang tahu dimana para mermaid itu berada. Kalau aku yang memimpin, aku akan berbalik dan pulang.

"Tetap saja..."

Aku menunjukkan ekspresi pahit.

Sial...! Si brengsek Magali itu, dia punya keberanian untuk kabur sendirian...!

Benar, tidak ada Magali di sini. Hanya aku dan Malta yang menyusup masuk ke kediaman Maximilian.

[Magali sama sekali tidak mau bergerak dan kau sama sekali tidak mau menyerah. Sungguh pemandangan yang aneh, saling menarik satu sama lain sambil mengatakan 'tidak, tidak, tidak. tidak, tidak'.....]

Aku dengan kuat menariknya, yang dengan tangan rampingnya menempel di pilar rumah dan tidak mau pergi apapun yang terjadi. Aku bertanya-tanya dari mana kekuatan itu keluar dari tubuhnya yang lemah, dia dengan tegas menolak untuk pergi.

Tentu saja, kekuatan fisik Magali adalah sampah dan dia tidak memiliki kemampuan bertarung sebanyak diriku, jadi tidak ada yang bisa dia lakukan selain menjadi penghalang... namun, aku tidak bisa memaafkan bahwa hanya dia satu-satunya yang tetap tinggal di tempat yang aman!

Saat ini, dia pasti minum alkohol sambil menertawakanku.

Sial... aku jadi gila dengan niat hasrat membunuh dan kebencian hanya dengan memikirkikannya!

Aku berpikir demikian saat mengikuti Malta...

"......Di sini."

Malta berhenti.

Apa di sini mermaid-mermaid itu berada? Aku tidak peduli lagi, ayo kita selesaikan dengan cepat.

Tapi, kami tidak bertemu siapa pun selain penjaga gerbang. Apa itu keberuntungan atau apakah Maximilian sedang merencanakan sesuatu...?

Jika itu yang terakhir maka ini yang terburuk. Ayo kabur meski aku harus menggunakan Malta sebagai umpan.

"Ah......!?"

"Apa kau baik-baik saja!?"

Ternyata, Malta menemukan mermaid-mermaid tersebut.

Sepertinya Maximilian memang bodoh, dia menempatkan para mermaid itu di sini.

Dia sangat bodoh. Benar-benar bodoh.

“M-Malta? Kenapa kau ada di sini...?"

“Aku datang untuk menyelamatkan kalian!”

Kepada para mermaid yang kebingungan, Malta menjawab begitu.

Melihatnya, aku mencemooh di dalam.

......Mengapa kau menempatkan para mermaid di sini? Jika kau menjualnya ke pasar budak dengan cepat, Malta tidak akan memperhatikan para mermaid itu dan aku tidak akan datang ke tempat ini...

Serius, apa semua bangsawan di negara ini tolol semua?

......Ngomong-ngomong, ada beberapa mermaid, tapi apakah kami akan melepaskan semuanya?

Hanya ada aku dan Malta loh? Jangan bilang kami akan kembali dan datang lagi untuk menyelamatkan semuanya, kita pasti akan ketahuan tahu?

Aku benar-benar tidak membutuhkan beban...

“Oh? Ya ampun, ya ampun... bukankah janjinya besok? “

“Maximilian...!”

Saat aku memiliki firasat tidak menyenangkan saat berkeringat, aku mendengar suara bahagia.

Ya, itu si tolol... maksudku, Maximilian.

Melihatnya, Malta menunjukkan ekspresi jijik.

“Penyusup harus disingkirkan!”

Sepertinya dia tidak berniat untuk berbicara, Maximilian berkata dan menjentikkan jarinya. Kemudian, banyak orang bergegas masuk sambil mengangkat suara-suara marah. Apa mereka penjaga?

Melihat orang-orang itu, aku......

"Serahkan padaku!" [Catatan Penerjemah: Asiap!!]

Aku bergegas ke depan.

Hmph...... ini adalah sesuatu yang biasanya tidak akan pernah kulakukan. Jika ada hal yang benar untuk kulakukan, yaitu adalah melemparkan Malta ke orang-orang ini dan melarikan diri melalui celah. Namun, aku entah bagaimana tidak bisa menghilangkan perasaan buruk ini.

Bagaimana aku harus mengatakannya... Aku merasa Maximilian masih memiliki lebih banyak kartu tersembunyi. Itulah mengapa naluriku menarikku pada suatu kesimpulan bahwa menangani keroco-keroco ini lebih baik.

Ayo kita serahkan masalah itu pada Malta. Jika dia tidak bisa melakukannya, ayo lari.

“Kalau begitu, aku akan menjadi lawanmu, Maximilian. Aku akan membalaskan dendam saudari-saudariku.“ [Catatan Penerjemah: Sebenarnya gua gak tau apakah di antara mereka ada Merman atau tidak (tapi gua merasa mereka semua perempuan), dan itu salah satu alasan mengapa gua gak nerjemahin kata “Mermaid” (soalnya ntar pas ada duyung pria, gua merasa agak aneh kalo nulisnya ‘putra duyung’.) Rawnya sendiri menggunakan kata (Ningyo).]

“Hmm? Apa yang kau katakan? Lawanmu itu bukan aku, tahu?“

Saat Malta mengeluarkan tombak trisula sambil melihat Maximilian, si tolol itu menunjukkan senyum ketenangan.

Lagipula, ini seperti yang kuperkirakan!

"Apa----"

Saat dia hendak menanyakan niat sebenarnya dengan ekspresi ragu.

“GUOOOOOOOOOO!!”

“Uh!?”

Ada suara gemuruh mengerikan yang membuat tanah bergetar, dan orang yang mengeluarkan suara gemuruh itu sedang menyerang Malta.

Yahhoooo!



Post a Comment

Previous Post Next Post