The Undetectable Strongest Job: Rule Breaker Bab 217


Bab 217 - Tahun Baru, Kemampuan Baru


Di dunia ini, hari pertama dalam setahun bukanlah hari libur. Itu sekedar terasa seperti sesuatu yang istimewa terjadi tadi malam.

Hikaru, Lavia, dan Paula berada di kereta meninggalkan Hopestadt. Mereka berencana menggunakan Jalur Drakon untuk kembali ke Scholarzard, tapi pintu masuk ke jalur itu tidak dapat dicapai dengan berjalan kaki.

"Apa ini?"

Hikaru menyadari perubahan pada Soul Board-nya.

【Soul Board】 Hikaru
Umur: 16 Peringkat: 42
3

【Daya hidup】

【Kekuatan Sihir】

【Kekuatan fisik】
.. 【Kekuatan】 1
..【Penguasaan senjata】
.... 【Melempar】 10 (MAX)
...... 【Tembakan Surgami】 0

【Kelincahan】
.. 【Ledakan Kekuatan】 5
.. 【Sembunyi】
.... 【Pembingung Kehidupan】 4
.... 【Pembingung Mana】 4
.... 【Pembingung Persepsi】 5 (MAX)
...... 【Pembunuhan】 3 (MAX)
...... 【Snipe】 3 (MAX)
...... 【Pembingung Kelompok】 4

【Intuisi】
.. 【Naluri】 1
..【Deteksi】
.... 【Deteksi Kehidupan】 1
.... 【Deteksi Mana】 3
...... 【Perliasan Deteksi】 3 (MAX)

Usianya telah meningkat. Dia memeriksa Soul Board Lavia dan Paula dan usia mereka bertambah satu juga.

(Jadi kami menua satu tahun setiap tahun baru, dan itu bukan pada hari ulang tahun kami, yang membuatnya seragam untuk semua orang. Cukup nyaman.)

Kereta bergoyang di jalan. Duduk di sampingnya adalah Lavia, yang sudah mulai tertidur. Paula ada di sampingnya, menceritakan kisah-kisah Gereja kepada seorang anak yang merupakan penumpang lain. Anak laki-laki bertelinga harimau mendengarkan dengan penuh perhatian, matanya dipenuhi kegembiraan.

(Sungguh damai.)

Sudah lama sejak Hikaru mempelajari Soul Board-nya dengan hati-hati, dan dia merasakan sesuatu yang aneh.

(Sekarang aku memikirkannya, aku merasakan sesuatu yang aneh saat melihat Soul Board Johann. Seperti aku melihat sesuatu secara berbeda, atau sesuatu...)

Hikaru menatap Soul Board itu sebentar. Hanya melihatnya membuatnya ingin menghabiskan tiga poin yang luar biasa. (Kupikir menggunakannya sekarang tidak apa-apa. Tapi bagaimana cara mengalokasikannya?)

[Tembakan Surgawi] - Yang ini gak boleh. Hikaru tahu itu adalah stat [Penguasaan Senjata] dengan level yang lebih tinggi, tapi deskripsinya mengatakan "kehilangan sebagian dari apa yang membuat seorang menjadi manusia." Kehilangan kemanusiaan bukanlah lelucon.

[Sembunyi] - Ini mungkin ide yang bagus. Tapi karena dia sudah memiliki empat poin pada [Pemibung Mana dan Kehidupan], dia membutuhkan dua poin untuk memaksimalkan keduanya.

[Naluri] - Skill yang sangat berguna. Satu poin sudah terbukti sangat berguna, jadi dia ingin menambahkan lebih banyak poin. Tapi karena itu maksimal 20, peningkatan dari 1 ke 2 mungkin tidak membuat banyak perbedaan. Deskripsi tersebut mengatakan "meningkatkan indera seseorang untuk mencapai pandangan jauh ke depan yang mirip dengan penghilatan untuk kedepannya." Mungkin menempatkan lebih banyak poin pada akhirnya akan mengubahnya menjadi semacam Skill prekognisi*. Setidaknya sepuluh poin mungkin diperlukan untuk itu. [Catatan penerjemah: prekognisi = mengetahui sesuatu sebelum terjadi.]

“Deteksi” - Dengan tiga poin pada [Deteksi Mana] dan [Perluasan Deteksi] yang maksimal, dia sudah bisa mengumpulkan lebih dari cukup informasi.

“Hmm...”

Hikaru mempertimbangkan pilihannya. Pada akhirnya, dia menambahkan satu poin pada [Naluri]. [Naluri]-nya mengatakan kepadanya bahwa itu akan berguna. Dia terkejut bahwa [Naluri]-nya juga bekerja dalam kasus ini. Tapi itu juga terasa seperti [Naluri]-nya memohon untuk dinaikkan levelnya.

(Ya, benar... Itu tidak mungkin. Ini tidak seperti stat Soul Board memiliki pikiran.)

Saat dia menggerakkan jarinya unyuk menambahkan poin pada [Naluri], matanya membelalak keheranan. Bukannya dia mengembangkan semacam sensasi baru. Tapi ada sesuatu yang berbeda. Namun, apa sebenarnya itu, dia tidak bisa menjelaskannya dengan jelas.

Dia kemudian menyadari itu tidak ada hubungannya dengan indranya, tapi Soul Board-nya.

(Ada tanda + di samping namaku...)

Simbol itu tidak ada sebelumnya, dan dia juga tidak melihatnya di Soul Boardd orang lain, termasuk Soul Board Lavia dan Paula.

Hikaru fokus pada Soul Board dan mengetuk tanda plus.

(Itu terbuka!)

Dia menemukan stat baru.

Soul Blaze

Unlock Plus

Divine Conncet

Access Plus

“Apa-apaan ini...” dia keceplosan.

(Apa-apaan ini?!) Dia menekan keinginan untuk berteriak.

“Hikaru-sama?”

“Uhh, bukan apa-apa...”

Paula menatapnya penasaran, sementara Lavia tertidur dalam diam.

(Tunggu, tunggu, tunggu... Bagaimana cara kerjanya?)

Stat tidak bergantung pada pohon Skill lainnya. Sejak deskripsi muncul di statuts lain ketika dia berkonsentrasi, dia mencoba hal yang sama untuk melihat apakah itu berhasil.

【Soul Blaze】 Meningkatkan efek Soul Board sebesar 10%.

【Unlock Plus】 Memberi kemampuan dasar ke poin yang digunakan untuk membuka stat.

【Divine Connect】 Pengguna akan tahu berapa banyak poin yang dibutuhkan untuk mendapatkan berkah.

【Access Plus】 Meningkatkan jangkauan darimana pengguna dapat mengakses Soul Board orang lain hingga lima puluh meter.

Mereka semua memiliki efek yang luar biasa.

(Apa ini...? Seperti pohon Skill Soul Board atau semacamnya?)

Hikaru menebak dengan benar. Stat ditampilkan baik di halaman [Daya Hidup] atau halaman [Kekuatan Sihir]. Di atas empat stat adalah nomor 1, yang kemungkinan besar berarti dia hanya dapat mengaktifkan salah satu dari mereka untuk saat ini.

(Yang mana yang kupilih? [Soul Blaze] pada dasarnya hanya meningkatkan kemampuanku. Sama halnya dengan [Unlock Plus]. Meskipun dalam kasusku, aku baru saja membuka kunci [Daya Hidup] dan [Kekuatan Sihir] serta tidak pernah benar-benar mengonfigurasinya, jadi poin yang kugunakan pada dasarnya adalah "poin mati". [Unlock Plus] ini mungkin memberi mereka beberapa kegunaan yang bagus. Tapi tetap saja tidak bisa menggunakan sihir.)

Hikaru memiliki total 58 poin, 8 di antaranya digunakan untuk membuka stat tertentu. Secara keseluruhan, mempelajari [Unlock Plus] tampaknya merupakan opsi yang lebih baik. Tapi jika dia ingin meningkatkan poin kuatnya, [Soul Blaze] akan menjadi yang terbaik.

(Sekarang ke [Divine Connect]. Itu menyebutkan "berkah"... Aku ingin tahu...)

Hikaru mengeluarkan guild card-nya, yang pada dasarnya adalah soul card.

【Guild Card Petualang】
【Nama】 Hikaru
【Pendaftaran】 Guild Petualang Pond, Kerajaan Ponsonia
【Peringkat】 D
【Job Class】 □ ▲ ヲ ヘ ェ イ% 2 ○ ※

Seperti biasa, kelas [Utusan Surga]-nya menunjukkan karakter yang nge-bug. Sistem job class adalah berkah dari para dewa--dengan kata lain, menerima berkah.

(Apa ini artinya aku akan dapat mengetahui berapa banyak poin yang kubutuhkan untuk dimasukkan ke dalam stat supaya job class muncul di kartuku?)

Tentu saja, karena [Utusan Surga] tidak berasal dari Soul Board, mendapatkan [Divine Connect] mungkin tidak akan memberinya jawaban. Namun, kemampuan yang dapat membantu memahami sistem "job class" dan "berkah" ilahi ini bisa sangat berharga.

(Terakhir, [Access Plus]. Yang ini terdengar bagus. Dengan jarak lima puluh meter, aku dapat memeriksa semua Soul Board yang kuinginkan tanpa disadari.)

Untuk sebagian besar, berada dalam jarak lima meter dari targetnya untuk memeriksa Soul Board mereka tidaklah sulit. Tapi mungkin ada kalanya secara fisik tidak mungkin untuk memeriksa, seperti jika targetnya ada di balik tembok. Dengan ini, dia bisa menyelesaikan masalah itu.

(Yang mana yang harus kudapatkan? Ugh, aku tidak yakin... Sejak awal, bagaimana aku bisa mendapatkan ini? Apa karena aku sekarang memiliki dua poin pada [Naluri]? Tidak, bukan itu. Tiba-tiba, dia teringat percakapannya dengan Selica.)

『Ada itu juga, tapi juga karena dunia ini adil, dalam arti tertentu.』

『Adil?"』

『Sering menggunakan sihir akan membuatmu lebih baik dalam hal itu. Membunuh monster memberimu kekuatan. Sihir dan jiwa... Ini adalah hal-hal yang tidak ada di Bumi. Dunia ini memiliki mereka, dan mereka seimbang.』

(Menggunakan sihir akan membuatmu lebih baik dalam hal itu. Begitulah cara dunia ini menyetel banyak hal. Apa ini berarti aku menjadi mahir dalam Soul Board karena aku terus mengalokasikan poin?)

Dengan kata lain, menggunakan Soul Board berkali-kali meningkatkan pengalamannya dan akhirnya dia naik level. Dan ketika dia melakukannya, dia mendapatkan poin bonus untuk digunakan.

(Bagaimana jika... Untuk sekarang ini hanyalah hipotesis... Bagaimana jika menggunakan poin orang lain juga akan meningkatkan kemahiranku? Dalam hal ini, aku bisa melakukannya pada para bandit atau terpidana mati untuk naik level. Dan pada akhirnya, aku bisa meningkatkan keempatnya... Ya ampun, itu akan luar biasa.) [Catatan Penerjemah: Yee, bangsat juga nih MC.]

“Haha... Ahahahaha...”

“Hikaru-sama? Kau bertingkah aneh baru-baru ini...“

“Saatnya berburu beberapa bandit.”

"Apa?! Kok tiba-tiba begitu?!“

Hikaru memutuskan untuk menunda menghabiskan poin di Soul Board+ sampai dia membuktikan teorinya benar.

“Tahun ini baru saja dimulai, dan keberuntungan sudah ada di pihakku.”

Dia sekarang memiliki satu hal lagi untuk dinantikan saat dalam perjalanan ke Scholarzard. Namun, Paula sepucat kain.



1 Comments

Previous Post Next Post