The Undetecable Strongest Job: Rule Breaker Bab 229


Bab 229 - Jumlah Roh yang Menurun


"Jumlah para Roh lebih sedikit?" Katy, yang telah mendengarkan apa yang Hikaru katakan, meletakkan tangannya di dagunya dan merenung. "Hmm... Penyihir yang kuat tampaknya dapat merasakan kepadatan Roh di sekitar, tapi tidak ada yang pernah mengukur kepadatan itu sebelumnya."

"Apa kepadatan Roh disekitar kita dapat di ukur?"

"Yah, kau bisa mengkonfirmasi keberadaan mereka. Dan untuk melakukan itu kau hanya perlu menggunakan sihir Roh. Tapi kepadatan adalah masalah yang berbeda. Aku tidak tahu apa-apa tentang itu. Katakanlah kau mengisi tangki dengan air, dan kemudian kau mengambil cangkir untuk menggayungnya. Tapi saat berikutnya, air akan bergerak secara instan menutupi tempat yang kau gayungkan, sampai-sampai kau bahkan tidak akan tahu apakah air yang secara instan menutupi tempat itu atau yang sebelumnya mengisi tempat itu yang kau ambil." [Catatan Penerjemah: Maaf kalau analoginya sulit dimengerti.]

"Jadi maksudmu ada begitu banyak Roh?"

"Setidaknya itu berdasarkan pemahamanku. Hikaru, siapa yang memberitahumu bahwa jumlah Roh lebih sedikit sekarang?"

(Aku belum memberitahunya tentang Drake), pikir Hikaru. (Ini mungkin saat yang tepat untuk memberitahukannya.)

"Uh, kau tahu tentang drakon, kan? Drakon, bukan naga." Tanya Hikaru. [Catatan Penerjemah: Sekedar ngingetin, pada dasarnya penyebutan antara Drakon dan Naga sama-sama ‘Ryu’, hanya kanji yang dituliskan berbeda, itu sebabnya yang TL Inggris, membedakan penulisan kedua ‘Ryu’ itu menjadi ‘Drakon’ dan ‘Dragon’.]

"Tentu saja. Bukankah kita sudah memastikan itu di reruntuhan di Zubura? Mana suci dan para drakon terkait erat."

Oota Masaki, seorang pria Jepang yang dipindahkan ke dunia ini, meninggalkan sebuah buku catatan yang menyebutkan bahwa drakon menghasilkan mana suci. Katy telah melihat-lihat isi catatan itu.

"Kuharapa aku bisa mengamati mana suci. Kalau saja ada drakon di sekitar, dia bisa menghasilkan beberapa mana suci untukku."

"Ada satu di sini."

Hikaru meraih makhluk yang melingkar di lehernya dan mengulurkannya.

"Apa?"

"Dia adalah drakon."

"Hmm?"

"Kubilang, dia adalah drakon."

[Halo. Aku Drake, Drakon Putih Muda.]

"Apaaaaaaa?!"

Katy melirik Hikaru, Drake, lalu Hikaru. Ini berulang sekitar dua puluh kali sebelum dia berhenti melakukan itu.

"Drakon?! Drakon sungguhan?!"

[Yup, itulah aku. Yang palsu adalah makhluk yang kau sebut naga. Harap diingat itu.]

"Dia berbicara!"

Hikaru memberi tahu Katy yang bingung tentang bagaimana dia bertemu dengan Drake. Saat pikirannya masih dalam kebingungan, Hikaru menyeduhkan Katy teh yang diteguknya dalam satu tegukan untuk menenangkan dirinya sendiri.

“Jwadhi bwegithu…"

Jelas sekali bahwa dia masih belum tenang, karena dia baru saja membakar bagian dalam mulutnya dengan air teh yang masih panas itu. Dia mengambil beberapa ramuan yang disiapkan jika terjadi kecelakaan selama percobaan, menyembuhkan luka bakar, dan kemudian berbicara.

"Jadi maksudmu drakon itu... Drake...? Dialah yang merasakan bahwa ada lebih sedikit Roh di sekitar."

"Iya. Apa kau tahu bagaimana itu bisa terjadi? Aku agak punya firasat buruk tentang ini."

"Hmm, coba lihat... tunggu, mengapa kau masih di akademi? Bukankah katamu kau akan pergi ke Jarazack?"

"Yah, ada banyak hal yang terjadi, dan aku kembali ke akademi bersama Profesor Mikhail, League, Claude, Ivan, dan yang lainnya. Ada kemungkinan dalam dua hari ini Ludancia akan menyerang, jadi kami berencana untuk bersembunyi di akademi."

"Kupikir kau harusnya membagikan informasi penting seperti itu lebih awal."

"Yah, penurunan Roh dan drakon agak penting juga."

"Ya begitulah! Drakon adalah hal terpenting saat ini!"

Menghela nafas, Katy berdiri. "Aku akan pergi menemui Profesor Mikhail. Aku mungkin bisa menyiapkan beberapa item sihir untuk pertempuran yang akan datang.”

---

Saat mereka berjalan menuju ruang kelas tempat Mikhail berada, Katy menawarkan beberapa teori tentang situasi Roh saat ini.

"Pertama, seperti yang dikatakan Drake, mungkin ada makhluk di luar sana yang menyerap para Roh. Aku belum pernah mendengar moster seperti itu, tapi monster berevolusi dengan cara yang tidak dapat dibayangkan manusia."

"Jadi ada monster yang menyedot terlalu banyak Roh sehingga kepadatan keseluruhan Roh di Forestia berkurang. Aku tidak ingin membayangkan makhluk macam apa itu."

"Kedua, itu bisa menjadi akibat penggunaan sihir Roh... tidak, lebih tepatnya ilmu sihir. Ilmu sihir yang cukup kuat untuk menggunakan banyak Roh."

"Mengapa ilmu sihir dan bukan sihir?" [Catatan Penerjemah: Ada yang tau sebutan lain untuk sihir? Biar gua lebih enak tulisnya. Di sini ‘Ilmu sihir’ dan ‘Sihir’ itu beda ya.]

"Nah, kau membutuhkan seorang praktisi sihir untuk itu. Bahkan Penyihir terbaik di Forestia tidak bisa menggunakan mantra yang akan menghabiskan banyak Roh."

"Bagaimana jika seratus Penyihir berkumpul?"

"Itu mungkin memengaruhi jumlah keseluruhan mereka, tapi mereka harus terus menggunakan sihir Roh tanpa henti. Ditambah lagi efek sihir Roh langsung terwujud dan menyebabkan beberapa fenomena supernatural. Tapi aku belum pernah mendengar tentang cuaca atau bencana alam yang tidak normal."

"Hmm... Kalau begitu, ilmu sihir macam apa yang bisa menggunakan begitu banyak Roh?"

Katy berhenti di tengah lorong, ekspresinya muram.

"Mantra terlarang. Beberapa jenis ilmu sihir yang dilarang untuk digunakan. Ada alasan untuk ini--seperti formula yang tidak lengkap dapat menyebabkan ledakan besar, atau menggunakannya akan sangat mengurangi Roh di sekitar kita dan membatasi para Penyihir untuk dapat menggunakan mantra dalam beberapa waktu."

"Apa pernah ada saat dimana sihir Roh tidak dapat digunakan di sekitar sini?"

"Apa kau bermaksud bertanya apakah ada tanda-tanda mantra terlarang digunakan di sini? Kurasa tidak. Setidaknya setahuku tidak ada."

"Jadi begitu…"

"Ngomong-ngomong Hikaru, apa kau bisa meminta pada Drake untuk dapat menghasilkan mana suci?!"

"Itu terserah pada dirinya."

"O-Oh... Nah, Drake?! Dengan bantuanmu, aku dapat membuat kemajuan yang signifikan dalam penelitianku! Kumohon! Aku mohon padamu!"

[O-Oke…] jawab Drake. [Wanita ini mencekikku.]

Meski agak aneh, drakon tersebut dengan enggan setuju untuk membantu Katy dalam penelitiannya. Tapi pertama-tama, mereka harus berurusan dengan Ludancia.

(Ilmu sihir terlarang... Evolusi monster...)

Ada sesuatu yang mengganggu Hikaru.

(Itu dia.)

Subspesies Naga Bumi di Un el Portan. Ular Batu Raksasa di Catford, Zubura.

Ketika mereka merayakan pesta di guild setelah mereka menangani monster di Catford, saat itu Selyse berbicara dengannya.

(Ular Batu Raksasa pada dasarnya adalah ular, kan? Apa kau tidak berpikir itu aneh tentang bagaimana mereka menyerang dalam kelompok?)

Selyse tidak memiliki poin apa pun dalam [Naluri], yang berarti pengamatannya hanya berdasarkan logika. Mengingat perilaku mereka, sulit dipercaya bahwa ular akan menyerang dalam kelompok.

(Lalu ada wabah abnormal di Un el Portan. Apa kau pernah berpikir bahwa mungkin saja ada terjadi sesuatu yang aneh?)

Naga dan drakon muncul di benaknya. Selain Ular Batu Raksasa, ada juga spesimen unik lainnya: Kadal Batu Raksasa, monster berkaki dua, dan Ulat Berleher Ganda yang melarikan diri ke dalam hutan.

(Tidak bisakah ular akhirnya berevolusi menjadi naga?) Pikir Hikaru.

Ada kemungkinan bahwa pelepasan segel drakon di dalam dungeon Kota Bawah Tanah Dewa Kuno memicu kebangkitan subspesies Naga Bumi. Tapi mungkin bukan itu masalahnya. Mungkin di suatu tempat, naga mulai bergerak.

"Aku kembali dan aku membawa Profesor Katy bersamaku." Kata Hikaru saat dia memasuki kelas. "Dia bilang dia akan membantu dengan memberikan... item sihir."

Mikhail tampak senang melihat Katy, tapi sebaliknya, suasana di ruangan itu serius.

"Ada apa?"

"League pergi." Jawan Lavia.

"Pergi?"

"Dia pergi bersama para pelayannya. Kami tidak dapat menemukan koper dan kereta mereka, jadi kupikir mereka meninggalkan akademi."

"Dia jelas pergi untuk melindungi dirinya sendiri." Kata Claude dengan ekspresi pahit.

"Jadi dia mengkhianati kita?"

"Tidak mungkin. League dalam posisi sebagai perwakilan dari Rumania yang bertindak untuk kepentingan bangsanya sendiri. Malahan, kita harusnya senang dia menemani kita sampai ke sini."

"Tapi tetap saja! Ini adalah situasi genting. Bala bantuan dari Jarazack akan tiba besok, jadi bukan berarti kita benar-benar dirugikan. Namun, karena bahaya tetaplah ada dan dia pun melarikan diri? Dia tidak bisa menyalahkan kita jika kita pikir dia berkhia-"

"Ivan. Cukup, jangan berbicara lagi. Sejak awal ini semua adalah kesalahanku." Kata Claude. “Jika saja aku tidak membuat Luka merasa tidak nyaman, kita akan tetap berada di Jarazack. Kita pasti aman di sana. Ini salahku kita jadi berakhir di Scholarzard."

Keheningan berat turun di ruangan itu.

(Jadi begitu. League tidak memiliki alasan logis untuk tetap tinggal di akademi. Dia bisa menjelaskan kalau dia datang ke akdemi bersama Claude karena Alexei memerintahkannya untuk melakukannya. Tapi apa yang akan dia katakan pada ayahnya jika dia tetap tinggal dan terlibat dalam pertempuran melawan Ludancia?)

Sementara semua orang terlihat serius, Hikaru tersenyum kecil.

(Yang kita bicarakan di sini adalah League. Kau tidak hanya kembali ke Rumania tanpa rencana apa pun, kan?)

---

Di dalam kereta, League bersin-bersin. Salah satu pelayannya yang duduk di seberangnya--sekretaris--mengangkat alisnya.

"Lord League. Apa anda masuk angin karena bepergian dalam cuaca seperti ini? Perwakilan Jarazack itu sebenarnya mikir apaan sih? Kenapa dia menyuruh anda pergi ke Scholarzard?"

"Dia mungkin mengira anda bisa membantu sebagai pengawal dalam perjalanan. Lord Alexei tampak khawatir tentang Tuan Claude dan Tuan Ivan."

"Itu benar-benar merepotkan."

"Jangan bilang begitu. Tanpa mereka, pernikahan massal akan gagal. Ayahku sedang berpikir untuk mengubah ini menjadi bisnis besar."

"Ya, kurasa begitu."

League bermaksud untuk menunjukkan bahwa dia hanya ingin membuat bisnisnya sukses. Bagaimanapun juga setiap pelayan bekerja untuk ayahnya. Dia tidak bisa menunjukkan bahwa dia mendukung aliansi siswa.

Jadi dia segera meninggalkan Scholarzard. Dia tidak membagikan informasi mendetail tentang Ludancia kepada pelayannya.

(Claude menjadi cukup kuat. Profesor Mikhail juga ada di sana. Tapi di atas segalanya, Hikaru juga ada. Aku tidak berpikir kalian akan kalah, tapi harap berhati-hati.)

Kereta yang membawa League berjalan menuju kota berikutnya.



1 Comments

Previous Post Next Post