Nise Seiken Monogatari Bab 119


Bab 119 - Apa Aku Membuat Kesalahan?


“A-apa itu...!?”

Mata Jean terbuka lebar begitu melihat wujud transformasi Marla.

Sosoknya berbeda dari manusia, dan rona iblis lebih cenderung terlihat. Tanduk, sisik, ekor... tidak satupun dari semua ini adalah hal-hal yang akan dimiliki manusia pada umumnya. Dan itu bukanlah sesuatu yang dimiliki oleh ras iblis biasa.

Seperti yang dikatakan Marla... itu merupakan naga. Naga adalah ras iblis terkuat di dunia. Tentu saja Jean juga mengerti akan hal itu.

“Oh? Kupikir kau tahu rahasiaku.... Ahh, jadi yang kau tahu hanyalah aku ini setengah iblis. Kau tidak tahu iblis macam apa aku, kan?”

Jean secara refleks mengangguk.

“Tidakkah kau pernah mendengarnya dalam dongeng? Seorang gadis muda dibawa pergi oleh iblis dan dipaksa untuk kawin dengannya. Itu adalah cerita umum, tapi itulah yang terjadi pada ibuku.”

Dongeng semacam itu adalah sesuatu yang bahkan Jean ketahui. Terutama jenis cerita yang disukai gadis-gadis, di mana seorang putri yang diculik oleh raja iblis diselamatkan oleh pahlawan atau pangeran, yang biasa tapi benar.

Namun, Jean tidak pernah mengira itu terjadi dalam kenyataan....

“Dan iblis yang membawa ibuku pergi dan membuatnya hamil adalah naga. Ras iblis terburuk yang mengambil nama sebagai yang terkuat di dunia.”

“N-Naga!?”

Naga adalah spesies terkuat. Tubuh mereka yang besar menjadi ancaman bagi orang bahkan ketika mereka berjalan. Belum lagi cakar dan taring tajam mereka, api yang dipancarkan dari mulut mereka dapat dengan mudah mengubah kota menjadi neraka. Mereka layak disebut raja langit, karena mereka terbang di atas langit sehingga tidak ada tangan manusia yang bisa menjangkau mereka.

Tapi, naga, yang dimana tiap-tiap individu memiliki kemampuan tinggi, berjumlah kecil. Jika jumlah mereka bisa dengan mudah bertambah seperti manusia, maka mungkin naga-lah yang menguasai negara dan benua ini. Namun, adalah kebenaran bahwa jumlah mereka kecil, jadi manusia bisa menguasai benua ini meski manusia tidak bisa menaklukkan mereka dengan mudah.

Dan seorang wanita yang mewarisi darah iblis langka ada di sini. Apalagi dia bukan dalam wujud naga raksasa, melainkan wujud manusia. Saat berbicara tentang betapa mudahnya menangkap, itu pasti yang terakhir.

Marla adalah produk yang sangat-sangat diinginkan Jean.

“Fu-fufu... fuhahahahahahahaha!! Begitu, naga ya! Sungguh indah!"

Marla menatap Jean yang mulai tertawa dengan keras.

“Dia adalah wanita yang sudah memiliki nilai tinggi, tapi jika dia bahkan memiliki sifat iblis naga yang langka di dalam dirinya, nilainya akan melonjak lebih tinggi. Pada awalnya, aku akan menyembunyikan fakta bahwa dia adalah setengah iblis dan kemudian menjualnya... tapi tidak! Mari kita nyatakan dengan keras dan jual dia! 'Marla Baldini adalah setengah iblis yang mewarisi darah naga!'“

Semua yang terlintas di benak Jean adalah Marla dijual dan sejumlah besar emas yang masuk ke sakunya sebagai gantinya. Itu akan cukup untuk membuat gunung kecil jika emas-emas itu ditumpuk.

Bagi seorang pedagang, uang adalah segalanya. Apalagi jika menyangkut ketua Perusahaan Archipov, yang telah mengumpulkan banyak uang dengan melakukan banyak perbuatan buruk.

“Kau masih memikirkan untung bahkan setelah mendengar nama naga yang merupakan makhluk terkuat. Ketua perusahaan, orang yang telah mengumpulkan kekayaan sebagai organisasi gelap selama bertahun-tahun emang beda dari yang lain....”

Marla menghembuskan napas seolah dia kagum dan terkesan. Tentu saja, tidak ada sedikit pun kekaguman.

“Sekarang, tangkap mereka! 10 koin emas untuk pria itu! 50 koin emas untuk Marla! 100 koin emas sebagai bonus jika keduanya bisa ditangkap hidup-hidup!”

“----!”

Bahkan suasan hati pengawalnya, yang diam dan tanpa ekspresi, sedikit terguncang. Sebagai anggota dari guild abu-abu, sebuah organisasi yang mirip dengan Perusahaan Archipov, dia juga rentan terhadap uang.

Uang memiliki kekuatan tersembunyi. Kekuatan yang membuat orang menggila dan terpesona. Tentunya mereka juga terpesona.

"Menyedihkan.... Itu salah tau menukar kehidupan atau keberadaan seseorang dengan uang. Bagaimanapun juga, di sini kejahatan harus dilenyapkan.”

“Hahahahaha! Kau dapat berbicara besar, tapi kau bahkan tidak tahu posisi orang itu! Hentikan saja perlawanan yang tidak perlu. Produk yang berharga akan tirim nilainya jika rusak.”

Keprihatinan Jean adalah nilai Marla sebagai produk. Dia tidak peduli dengan Marla itu sendiri.

Yah, bahkan jika Jean peduli padanya, itu hanya akan membuat Marla merasa jijik.

“Memang benar. Dengan mataku, aku sama sekali tidak tahu di mana dia. Yang ada di depanku sekarang pasti adalah ilusi.”

‘Astaga,’ Marla menggelengkan kepalanya.

Sihir ilusi sangat kuat. Kau dapat menyerang musuh secara sepihak dari titik buta sambil menunjukkan sosokmu di tempat yang tidak kau tempati. Ini bukan masalah besar dalam perang skala besar, tapi akan sangat kuat dan berguna dalam pembunuhan dan pertarungan satu lawan satu.

"Benar sekali! Makanya, segera menyerah sebelum terluka...!!”

“Kalau begitu, kita hancurkan saja seluruh area di sekitar sini.”

“............Ha?”

Jean membuka mulutnya dengan wajah kosong. Dia merasa Marla mengatakan sesuatu yang keterlaluan.

Sambil tersenyum, kapak perang yang dipegang oleh Marla mulai menciptakan petir yang ganas.

“(Hei!? Aku juga akan terseret di dalamnya desuwa!?)” [Catatan Penerjemah: Di raw JP marla menggunakan logat yang sopan dengan akhiran ‘desuwa’.]

[Kenapa kau tiba-tiba berbicara seperti Marla?]

Alistar dengan cepat bergerak tepat di belakang Marla sambil memastikan tidak ada yang melihatnya.

“Aku datang.”

“T-tunggu sebentar-----!!”

Dengan teriakan lembut yang seolah-olah sedang bermain-main, Marla mengangkat kapak perangnya. Suara petir di sekelilingnya sangat kuat, jadi pengawal Jean mencoba menghentikan Marla dengan cepat. Tapi, itu sudah terlambat.

“[Raungan Petir (Thunder Roar)]”

Bencana alam, juga dikenal sebagai murka Tuhan, meledak.

---

“Sekarang, ayo kiya bebaskan para budak lalu pulang, Alistar-san. Kumohon tetaplah selalu bersamaku. Selalu...."

".........Iya."

Alistar melihat dua manusia yang roboh yang menjadi hitam pekat dan mengeluarkan suara yang seharusnya tidak dibuat orang. 'Apa aku membuat kesalahan?' dan Alistar sangat menyesalinya
 
---
 
【Kebaikan dan cinta Pahlawan akan bersinar terang di kegelapan yang dalam. Pahlawan, bersama dengan Marla Baldini, menaklukkan Perusahaan Archipov, organiasasi pedagang budak yang telah bersarang di bawah bayang-bayang kerajaan selama bertahun-tahun. Kebaikan dan rasa keadilan sang pahlawan sudah cukup untuk membuatnya resah terhadap budak ilegal.

Namun, yang membuat kebaikannya terbukti adalah kebenaran yang mengejutkan tentang wanita bangsawan. Marla ternyata adalah setengah iblis. Seseorang yang memilik darah iblis didalam tubuhnya. Wajar jika Marla berakhir dianiaya. Dan karena dia menyembunyikannya dan memerintah wilayah sebagai bangsawan, tidak mengherankan jika dia dieksekusi. Namun, Alistar sama sekali tidak menganggap itu sebagai masalah dan dengan lembut merangkul Marla.

Pikirannya yang luas bahkan melampaui samudera. Meskipun Marla adalah setengah iblis, dia menerima Marla sebagai Marla. Aku yakin semua orang bisa memahami kehebatan dari Pahlawan Alistar. Berapa banyak orang yang dapat melakukan hal yang sama dalam situasi yang sama? Setelah itu, dua orang yang menghancurkan Perusahaan Archipov menjadi lebih dekat. Dan peristiwa besar yang akan mengguncang mereka akan segera terjadi setelahnya.】

Kutipan Bab 11 dari [Legenda Pedang Suci].



1 Comments

Previous Post Next Post