Maou Gakuin no Futekigousha Volume 4 - Bab 43

Bab 43
Menyelidiki Apa Yang Terjadi 2000 Tahun Yang Lalu


Pintu yang bisa disalahartikan sebagai raksasa didorong dengan hati-hati dan terbuka dengan perlahan. Apa yang kulihat di depanku adalah sebuah ruangan besar dengan altar di ruang bawah tanah.

"Fumu. Sepertinya semua orang kelauar."

Bahkan dalam perjalanan ke sini, kami tidak  bertemu dengan iblis yang berjaga. Mereka semua pasti mencari ke lantai atas. Selama mereka tahu kalau aku mengincar Avos Dilvehia, tidak ada alasan bagi mereka untuk turun lebih rendah.

Aku membuka pintu di sisi ruang altar dan masuk ke dalam. Itu adalah ruang harta.

"Kau mengatakan kalau dirimu mau menggunakan sihir besar, tapi apa yang kau lakukan?" tanya Sasha.

“Yah, ada sesuatu yang ingin kuketahui.”

"Kau mengatakan sesuatu seperti itu sebelum tiba disini, tapi apa yang ingin kau cari tahu di tempat seperti ini?"

"Salah satunya, alasan mengapa Roh Agun Reno mati, aku ingin mengetahui itu."

Lina, yang sedang melihat-lihat sekeliling ruang harta yang ksosong, menatapku.

"Yang lainnya adalah tentang Raja Roh. Mungkin dia adalah Shin, aku ingin mengetahui apa yang terjadi dengan pria itu?"

Lina mengepalkan tinjunya seolah bereaksi terhadap kata-kata itu.

"Dan yang terakhir adalah Misa. Bagaimana dia lahir."

"Hmm, apa kau bisa lebih detail?" tanya Eleonor.

"Mungkin semuanya terjadi dua ribu tahun yang lalu. Saat setengah roh dan setengah iblis lahir, rumor dan legenda tentang bayi yang baru lahir adalah setengah dari muasalnya. Rumor dan legenda Raja Iblis Tirani muncul di dua ribu tahu yang lalu. Setelah aku bereinkarnasi, Pahlawan Kanon mulai menyebarkan rumor itu."

Ray menatapku dengan ekspresi yang berat di wajahnya.

"Kalau begitu, Misa pasti lahir dua ribu tahun yang lalu. Tentu saja, sebagai anak kandung dari Roh Agung Reno."

Roh muncul dari rumor dan legenda. Namun, karena setengah roh dan setengah iblis memiliki muasal dan tubuh iblis, itu tidak bisa lahir hanya dari rumor dan legenda. Selain itu, para roh mengatakan bahwa Misa adalah anak kandung Reno. Namun pada dasarnya, semua roh adalah anak-anak Reno. Misa pasti dilahirkan dengan cara yang berbeda dari roh-roh lain sampai-sampai mereka menyebut dirinya anak kandung Reno.  Dengan kata lain, Reno mengandung Misa dan melahirkannya.

Kalau begitu, Misa tentunya memiliki ayah. Seorang ayah dari ras iblis.

"...Dia seharusnya lahir dua ribu tahun yang lalu, tapi dia hanya memiliki ingatan selama 15 tahun..." kata Ray. "Selain itu, dia tidak tahu apa-apa tentang zaman mitologi. Aku yakin dia lahir dan besar di sama ini. "

Aku mengangguk pada kata-katanya.

"Pasti ada alasan untuk itu. Begitu juga dengan Shin. Aku memerintahkan pria itu untuk mengawal Roh Agung Reno. Setelah aku bereinkarnasi, sesuatu pasti terjadi dan dia menjadi Raja Roh. Aku ingin tahu mengapa dia memusuhiku."

Misha melihat ke bawah dan membocorkan kata-katanya.

"Apa dia melakukan itu demi melindungi Misa?"

"Ada kemungkinan seperti itu. Jika rumor dan legenda Avos Dilhevia menghilang, Misa akan terjangkit penyakit roh dan akhirnya lenyap."

Raja Roh mungkin ingin menghentikan itu terjadi.

"Jadi, agar identitas Ray sebagai Kanon dan juga Avos Dilhevia tidak terungkap, dia bertindak di belakang layar dan mengancam Ray pada saat Turnamen Pedang Iblis. Dia berusaha menggambarkan kalau karakter fikis Avos Dilhevia itu ada."

Identitas Avos Dilhevia diketahui dalam perang dengan Azeshion, tapi rumor dan legenda juga tesebar luas di antara manusia. Ini memberikan kondisi yang cukup bagi Roh Agung Avos Dilhevia untuk bangkit.

Mungkin seperti inilah yang diharapkan Raja Roh dan Nousgalia.

"Meski begitu, Misa mungkin memang anaknya Roh Agung Reno, tapi dia bukan anaknya Shin, kan? Akankan pria yang begitu setia padamu berusaha melindungi Misa lebih baik darimu?"kKata Ray.

Jika Misa adalah anak Shin, maka masuk akal jika dia mencoba melindunginya sebagai orang tua.

Namun, berdasarkan adu kecerdasan dengan Zeek, Misa bukanlah anak Shin.

[Catatan Penerjemah: Terdapat kesalahan penerjemahan di bab 145. Di situ gua nulisnya “Sebagai anak Reno dan Shin, rumor dan legenda Misa sebagai roh bukanlah tatanan yang akan menghancurkan Raja Iblis Tirani.” Nah, itu salah, lebih tepatnya. “Tidak ada anak yang lahir dari Reno dan Shin, rumor dan legenda Misa sebagai Roh juga bukan tatanan yang akan menghancurkan Raja Iblis Tirani.”]

"Mungkin dia juga tidak berusaha untuk melindungi Misa, tapi itu juga masih belum pasti. Yang jelas ada sesuatu yang terjadi. Sesuatu yang membuat pria itu melakukan semua ini baik di dua ribu tahun yang lalu dan sekarang.."

Dia adalah pria yang tanpa ambisi. Aku tidak berpikir dia akan terjebak dalam skema para dewa. Sejauh yang kutahu, tidak mungkin Shin bisa merencakan sesuatu seperti ini. Peristiwa yang mengubahnya pasti terjadi 2000 tahun lalu.

"Roh Agung pasti sangat terlibat dalam masalah Shin dan Misa. Mungkin kematiannya adalah awal dari segalanya."

Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi itu pasti bukan hal yang baik.

Mungkin telah terjadi tragedi. Roh Agung Reno dan Shin, orang yang disebut tangan kananku, pasti mengalami tragedi besar yang tidak bisa mereka tolak. Jika itu adalah era itu, hal seperti itu tidak jarang terjadi.

Dan tragedi itu masih terus berlanjut hingga hari ini.

Aku harus mengetahuinya.

"Yah, aku mengerti. Tapi bagaimana caramu mengetahuinya? Roh Agung Reno, Raja Roh, dan Misa-chan, segala tentang mereka terjadi di dua ribu tahun yang lalu, kan?" tanya Eleonor.

"Kita akan menggunakan sihir Rivalo (Perjalanan Waktu), yang didasarkan pada sihir Rivide (Manipulasi Wakut), untuk kembali ke waktu di dua ribu tahu yang lalu."

Semua orang bingun oleh kata-kataku.

"...Jika itu bisa dilakukan, maka harusnya kau tidak akan mengalami kesulitan sejak awal, kan?" kata Ray.

"Harusnya dengan menggunakan Rivide, kau hanya bisa kembali sekitar 100 tahun di masa lali, kan?" tambah Sasha.

Misha mengangguk.

"Targetnya juga terbatas."

"Memang benar, Rivide hanya mengambil esensi objek sebagai asal, dan kembali ke waktu secara lokal. Waktu itu pun akan dibatasi hingga 100 tahun. Dan dengan Rivalo, waktu untuk mudur lebih jauh dipersingkat. Yah, jika itu hanya menggunakan kekuatan sihirku sendiri. "

Aku membentuk lingkaran sihir Rivalo di ruang harta, dan Gyze (Pasukan Raja Iblis) untuk menghubungkan muasal semua orang ke garis sihir.

"Apa kau juga akan menggunakan kekuatan sihir kami?"

Aku mengangguk pada pertanyaan Misha.

"Jika kita mengumpulkan semua kekuatan sihir kita semua, kita bisa kembali hingga lebih dari 100 tahun."

"Kupikir itu tidak akan mencapai dua ribu tahun yang lalu meski kau menambahkan kekuatan Pedang Dewa Roh?"

“Oh, itu masih tidak cukup.”

Aku melangkah dengan santai dan bergumam, "Tunjukkan dirimu." Seolah-olah tabir sihir diangkat, sejumlah alat sihir yang disimpan di ruang harta muncul. Ketika aku memberi isyarat dengan ujung jariku, alat sihir tertentu terbang ke tanganku.

Itu adalah sabit besar yang terlihat seperti tombak.

"Kita akan menggunakan ini."

Misha mengedipkan matanya.

“.....Sabit Dewa Waktu......”

Aku mendapatkannya ketika dewa waktu, Eugo La Raviaz, dikalahkan.

"Ini adalah alat sihir yang dimiliki dewa waktu untuk mengontrol waktu. Jika kita menggabungkan kekuatan sihir kita dengan kekuatan sabit ini, kita mungkin bisa kembali hingga ke masa dua ribut tahun yang lalu."

"Jadi, jika kita bisa kembali ke masa dua ribut tahun yang lalu, apa kita akan mengubah masa lalu di sana?"

Mendengar kata-kata Eleonor, aku menggelengkan kepala.

“Sayangnya, mengubah masa lalu bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. ​​Jika ada kontradiksi besar antara masa lalu dan masa kini, perubahan masa lalu tidak mungkin dilakukan. Rumor tentang Avos Dirhevia terlalu meluas. Lagian itu sejak dua ribu tahun yang lalu. Hampir tidak mungkin untuk berpura-pura kalau dia tidak pernah lahir."

Kemudian Misha mengalihkan pandangannya padaku.

"Apa itu berarti hanya untuk melihat saja?"

"Ya. Kita akan kembali ke masa dua ribu tahun yang lalu dan melihat apa yang terjadi pada Misa, Shin, dan Reno. Kupikir itu saja."

"...Um, aku..." kata Lina yang sedikit ragu. "Apa tidak apa-apa jika aku juga ikut...?" meski ragu, dia mengatakannya denga jelas. "...Aku yakin ada banyak hal yang terjadi di Dilhade saat ini, dan aku yakin diriku hanyalah orang yang tidak dapat membantu apapun..."

Dia mengalihkan tatapan memohon padaku.

"...Tapi, mengenai semua yang kulupakan... kurasa itu terjadi dua ribu tahun yang lalu..."

Setelah Avos Dilhevia, akan kandung Reno, terbangun, Titi dan teman-temannya seharusnya mematuhinya, namun entah kenapa dia memihak pada Lina.

Aku tidak berpikir itu hanya keisengan mereka.

“Jangan khawatir. Semua orang akan kembali ke masa lalu”

Merasa lega, Lina tersenyum.

"Terima kasih."

"Baiklah."

Aku mengangkat tanganku dan mengirimkan kekuatan sihir ke lingkaran sihir Rivalo. Ray membentuk lingkaran sihir dan mencabut Evansmana dari sana. Dia menikamkan pedang suci ke tengah lingkaran sihir yang kubentuk.

Kekuatan sihir yang sangat besar dari pedang suci, yang bahkan bisa memotong takdir yang ditentukan, dikirimkan ke Rivalo.

Zeshia mencabut Pedang Suci Cahaya Enhale dan menikamnya di tengah sehingga pedang itu tumpang tindih dengan Evansmana. Kekuatan sihirnya juga dituangkan ke dalam lingkaran sihir.

Huruf-huruf siihir muncul di sekitar Eleonor. Semuanya mengapung di udara dan mulai melayang di sekelilingnya seolah-olah menelusuri garis bulat. Seolah-olah air suci meluap dari huruf-huruf sihir, itu berubah menjadi bola air dan menutupinya. Dia menggunakan sihir Eleonor (Rahim Muasal) untuk menggunakan Ask (Sanctruary). Perasan yang dihasilkan diubah menjadi kekautan sihir.

"Garis-garis sihir telah terhubung. Kumpulkan juga perasaan semua Zeshia yang ada di ruang bawah tanah."

"Aku mengerti."

Saat Eleonor menutup matanya, dia bisa merasakan perasaan dari 10.000 Zeshia di area kota bawah tanah. Semua perasaan itu diubah menjadi kekuatan sihir oleh Ask dan dituangkan ke dalam Rivalo.

Misha dan Sasha berpegangan tangan, menyilangkan kekuatan sihir satu sama lain dengan sihir fusi, dan mengirim semua itu ke lingkaran sihir.

"Berapa menit saat percobaan pertama? Jika secara tidak sengaja jatuh ke era yang berbeda, tunggu saja sampai waktu kembali normal."

"Jangan katakan hal-hal menakutkan..."

"Pasti akan berhasil."

Sasha dan Misha menumpahkan kata-kata yang kontras.

Aku memasukkan kekuatan sihir ke dalam Sabit Dewa Waktu dan mengendalikannya dengan sekuat tenaga. Aku mengayunkannya dengan cahaya keperekan dan menebas lingakran sihir Rivalo.

Seluruh ruangan berubah menjadi dunia putih keperakan. Ada celah di ruang tempat sabit besar diayunkan, seolah-olah tirai dunia telah dipotong.

Seolah-olah dunia berputar balik dan kembali mundur, berbagai pemandangan yang diwarnai dengan warna perak lewat di depan kami.

Waktu berjalan mundur—



Post a Comment

Previous Post Next Post