Shijou Saikyou Orc-san no Tanoshii Tanetsuke Harem Tzukuri Volume 4 - Bab 3


Bab 3 - Membuat Manisan Adalah Pertempuran Melawan Buah

.
Jelly dan gelato sudah selsesai dibuat.

Harusnya sekarang latihan Tita dan Rurine sudah selesai, jadi kami pergi ke tempat latihan.

Tampaknya ada tempat latihan eksklusif yang digunakan oleh ksatria kelas atas, itu terpisah dari tempat yang digunakan oleh prajurit biasa, jadi kami pergi ke sana.

“Mereka benar-benar melakukannya.”

“Jadi Tita-san juga bisa menggunakan pedang.”

Kururu menonton latihan mereka dengan ekspresi kagum.

Saat ini, Tita dan Rurine sedang melakukan pertarungan tiruan.

Tita tidak menggunakan busur yang dia kuasai, tapi pedang. Meskipun aku bilang pedang, itu adalah sesuatu yang lebih cocok disebut pedang pendek.

Panjang total 90 cm dengan panjang bilah sekitar 70 cm adalah ukuran mayoritas di negeri ini. Rurine juga menggunakan pedang jenis itu, tapi pedang Tita panjangnya sekitar 60 cm, dan panjang bilahnya hanya sekitar 40 cm.

Senjata utama Tita disesuaikan dengan cara elf bertarung, yaitu menggunakan busur, dan pedang pendek hanya digunakan sebagai senjata pendukung. Pedang normal terlalu berat dan besar untuk digunakan sebagai senjata pendukung. Itu hanya akan menghalangi dan melelahkan pengguna.

“Mereka hampir imbang.”

“Itu mengejutkan. Meskipun itu seharusnya tidak menguntungkan ketika ada banyak perbedaan dalam jangkauan serangan.”

Perbedaan 30 cm sangat besar dalam pertarungan jarak dekat. Senjata dengan jangkauan serang yang lebih jauh dapat mencapai target terlebih dahulu dan dapat mengontrol pertarungan secara sepihak.

“Penglihatan dan refleks kinetik Tita luar biasa.”

Itulah yang mengatasi kerugian Tita. Penglihatan dan refleks kinetik dapat dilatih sampai tingkat tertentu, tapi sebagian besar dari itu terbentuk dari bakat sejak lahir.

“Dia juga cepat dan kuat.”

Faktor lainnya adalah kemampuan fisik. Kemampuan fisiknya yang sekarang tidak bisa dibandingkan sejak dia masih tinggal di desa elf.

“Pertarungan sudah diputuskan.”

“Jadi Rurine-san yang akan menang.”

“Itu bukan cuman karena perbedaan senjata. Perbedaan keterampilan di antara mereka berdua juga lebar. Tita bukanlah seorang amatir, namun pada akhirnya pedangnya hanyalah senjata cadangan untuk busurnya. Dan itu hanya sekedar digunakan untuk perlindungan diri. Sekarang, ayo pergi.”

“Iya-”

Kami menuju ke tempat mereka berdua berada.

---

Nampaknya latihan hari ini diakhiri dengan pertarungan tiruan itu.

Mereka berdua meregangkan tubuh di akhir latihan sebelum instruktur mengumumkan latihan telah selesai.

......Aku merasa sedikit tertarik dengan para instruktur. Sikap mereka sangat tegas. Mereka adalah petarung yang sangat kuat. Seperti yang diharapkan dari ksatria yang melatih Ibuku.

“Jadi kau datang ke sini Ork.”

“Kesempatan seperti ini jarang, jadi bagaimana kalau kita makan manisan di luar seperti ini?”

“Ah, itu akan menyenangkan.”

Hari ini terasa hangat. Suhu seperti itu jarang terjadi di wilayah ini. Jelly dan gelato juga merupakan manisan dingin. Akan lebih nikmat untuk memakannya di luar.

Saat aku melihat partisipan lain dari pertarungan tiruan, Rurine membuat ekspresi serius sambil berpikir keras.

“Suasana hatimu sepertinya sedang buruk?”

“Suasana hati buruk? Aku? ......Mungkin begitu. Aku hanya merasa sedikit, frustrasi.”

“Tidak mungkin, Rurine-chan, kau kan barusan habis menang melawanku.”

“Ya, meski begitu aku tidak bisa menggungguli Tita-san. Bukannya aku sombong, tapi jika itu adalah keterampilan, maka aku jauh lebih unggul daripada dirimu......tapi, aku hanya menang tipis. Mungkin jika kau meningkatkan keterampilanmu, maka selanjutnya aku akan kalah. Teknikku masih belum matang di beberapa bagian. Tapi, aku tidak bisa mengharapkan pertumbuhan luar biasa dari sini. Suatu hari aku pasti tidak akan bisa menang melawan dirimu.”

Ada batasan dalam mengandalkan teknik.

Tidak diperlukan banyak waktu untuk meraih tingkat kelas satu. Kerja keras yang sampai di level mematikan pikiran diperlukan untuk bertujuan menjadi kelas satu super. Tapi mulai dari sana, jalan yang akan dilalui adalah jalan yang berduri. Semakin jauh kau melangkah, akan semakin sulit untuk tumbuh.

Mengungguli lawan dengan teknik hanya akan bekerja saat menghadapi lawan dalam tingkat tertentu.

Ya, ada batasan seberapa kuat seseorang bisa didasarkan pada spesifikasi mereka sejak lahir.

“Ya, aku juga berpikir kalau ilmu pedang Rurine sudah dalam tahap penyelesaian. Kau adalah pendekar pedang yang hebat bahkan di seluruh Kerajaan Forland. Nah, kau harus terlihat seperti jenius dari sudut pandang orang biasa-biasa saja.”

“Kau benar. Aku sendiri percaya bahwa diriku jenius. Aku iri. Kalau saja aku memiliki kemampuan fisik dan kapasitas kekuatan sihir seperti Tita-san dan Ork-niisama. Apakah semua elf seperti Tita-san?”

Rurine mengalihkan pandangannya yang dipenuhi dengan keirian pada Tita.

“Err, kau tahu, aku berasal dari garis keturunan miko, dan bahkan di antara para elf, keberadaanku itu istimewa. Tapi, dulunya aku tidak sampai di tingkat ini. Sejak aku menjadi istri Ork, kekuatan sihir, ki, dan bahkan kemampuan fisikku tumbuh dengan cepat.”

“Aku juga. Sejak aku menjadi istri Ork-san, aku menjadi lebih kuat dan menjadi lebih mudah untuk melakukan tugas pandai besi. Pada akhirnya stamina, kekuatan fisik, serta kapasitas kekuatan sihir sangatlah berarti. Ada begitu banyak hal yang tidak dapat kulakukan tanpa memiliki banyak dari semua itu.”

Mata Rurine terbuka lebar mendengar apa yang mereka berdua katakan.

“Bagaimana bisa itu terjadi!? Tolong ajari aku. Itu tidak normal bahwa tidak hanya kemampuan fisik, tapi bahkan kekuatan sihir dan ki kalian dapat meningkat seperti itu!”

Kemampuan fisik bisa dilatih.

Tapi, dikatakan bahwa kekuatan sihir dan ki tidak bisa ditingkatkan.

Tita dan Kururu tampak bermasalah ketika melihat Rurine begitu terpaku pada topik seperti itu. Mereka tidak tahu bagaimana menjawabnya.

“Umm, err, kupikir akan lebih baik jika Ork yang menjawab pertanyaan itu.”

“Benar, itu agak memalukan untuk menjawabnya dari mulut kami.”

Sepertinya begitu.

Mereka berdua tidak pandai menjelaskan hal semacam itu.

“Ork-niisama!”

“Nah, apa kau tahu bahwa ras-ku adalah Evol Orc?”

“Tentu saja aku tahu. Aku telah menyelidiki segalanya tentang Ork-niisama.”

“Nah, kami ras Evol Orc menciptakan anak-anak yang mewarisi semua kelebihan dari kedua orang tua mereka. Coba bayangkan dengan normal. Apa menurutmu tubuh sang ibu akan baik-baik saja jika dia mengandung anak yang memiliki kekuatan tidak normal sepertiku?”

“Sekarang setekah Ork-niisama menyebutkannya, itu benar......”

“Ya kan? Itu sebabnya, kami Evol Orc memiliki kemampuan tertentu. Saat kami berhubungan seks, perempuan akan diperkuat sehingga dirinya bisa tahan saat melahirkan anak kami. Mereka tidak akan hamil sampai diri mereka cukup kuat.”

Itu adalah salah satu dari tujuh kemampuan Evol Orc. Penguatan tubuh sang ibu.

Tanpa kemampuan ini, Evol Orc mungkin sudah punah di masa lalu dan tidak dapat meninggalkan keturunannya.

......Yah, meskipun karena kemampuan ini, ras kami menjadi tidak mampu menahan kekuatan darah kami dan pada akhirnya kami hanya selangkah lagi dari kehancuran.

“Itu luar biasa—. Jadi itu alasannya bahwa hari ini tubuhku terasa sangat ringan dan aku bisa mengayunkan pedangku dengan lebih cepat. Ork-niisama, tolong mantap-mantap dengan Rurine setiap hari!”

Matanya menyala-nyala.

Gadis ini, dia begitu rakus dalam berbagai hal.

......Nah, setelah melihat dia berpegang teguh pada topik ini dengan gigih seperti ini membuatku secara refleks berpikir. Kalau aku menggunakan kemampuan ini untuk mendapatkan tipe gadis yang ingin menjadi kuat, bukankah aku bisa membuat mereka jatuh cinta padaku dalam sekejap mata?

Tidak, itu tidak bagus. Aku telah memutuskan kalau itu tidak ada gunanya kecuali kami saling mencintai dari lubuk hati kami.

“Aku akan melakukan yang terbaik selama aku tinggal di sini. Meskipun seperti yang bisa dipikirkan, aku tidak bisa melakukannya setiap hari. Aku juga ingin mantap-mantap dengan Tita dan Kururu.”

Bagiku, aku bisa melakukan sesuatu seperti bercinta dengan mereka bertiga pada saat bersamaan, tapi Tita dan Kururu tidak terlalu suka party seks.

Pada akhirnya, festival gurun sebelum ini hanyalah layanan khusus.

“Yah, mau bagaimana lagi kalau begitu. Dan juga, alasanku bercinta dengan Ork-niisama bukan hanya karena aku ingin kekuatan, oke? Aku ingin dicintai oleh Ork-niisama karena aku juga mencintaimu.”

Rasanya sangat licik, tapi, itu adalah kelicikan yang menggemaskan.

“Onii-chan akan bekerja keras! ......Tapi kesampingkan itu dulu, aku membawa manisan yang kujanjikan. Ayo makan sama-sama.”

“Ah, jadi manisannya sudah selesai.”

“Semuanya terlihat sangat enak.” (Kururu)

“Itu hebat. Aku ingin makan yang manis-manis sekarang.”(Rurine)

Aku memiliki keyakinan dengan kreasi ini. Tentunya mereka akan senang dengan semua manisan ini.

---

Karena orang-orang berpengaruh sering datang untuk menonton latihan di tempat pelatihan untuk ksatria kelas atas ini, ada meja dan kursi kelas atas yang sudah disiapkan di tempat ini.

Aku pun segera menghidangkan manisan yang kubuat.

“Buah ini baunya sangat enak. Terlebih lagi itu cantik seperti bunga.”

“Ah, bukannya ini mangga? Aku kagum Ork-niisama bisa mendapatkan buah ini. Ini pertama kalinya aku melihat potongan semacam ini, tapi potongan itu terlihat cantik dan mudah dimakan. Tolong ajari aku cara membuatnya nanti.”

“Sesuatu seperti mangga bukanlah hal yang aneh untuk royalti, kan?”

“Tidak, bahkan royalti tidak bisa makan mangga sesering itu. Perbendaharaan nasional akan dikosongkan jika seluruh keluarga kerajaan memakan sesuatu yang seperti ini setiap hari.”

Kurasa itu wajar, lagian jumlah anggota keluarga kerajaan cukup banyak.

“Manisannya bukan hanya ini tahu?”

“Kenapa kau terlihat sombong seperti itu Kururu?”

Saat aku membuat manisan, Kururu ada bersamaku di dapur, tapi dia tidak membantu apa pun, dia hanya menontonku membuat manisan.

Aku pun menyajikan menu yang tersisa, jelly mangga dan gelato mangga.

“Yang ini juga kelihatan enak.” (Tita)

“Aku ingin segera memakannya.” (Rurine)

Tampaknya Rurine tidak tahu tentang gelato, padahal dia tahu tentang jelly.

Jika Rurine saja tidak mengetahuinya, maka mungkin gelato bukanlah sesuatu yang umum di dunia ini.

Aku bisa mencium bau uang dari manisan ini.

“Kalau begitu, ayo makan.”

Sebagai orang yang membuatnya, aku juga tidak sabar untuk mencicipinya. Lagipula, kebanyakan buah yang ada di dunia ini rasanya tidak terlalu enak.

Buah yang bisa dimakan di Jepang telah melalui pembiakan selektif selama ratusan tahun agar terasa enak saat dimakan. Buah-buahan yang mendekati keadaan aslinya kekurangan rasa manis, memiliki rasa pahit yang kuat, dan rasanya samar......ada banyak buah yang seperti itu.

Tapi, selalu ada pengecualian dalam segala hal. Buah-buahan enak bahkan ada di antara buah-buahan yang mendekati keadaan alaminya. Ya, seperti mangga ini contohnya.

Aku segera menyendok mangga dengan sendok dan membawanya ke mulutku.

Aa, enak.

Itu memiliki rasa manis alami yang khas, namun itu juga kaya rasa.

Dapat dimengerti mengapa buah ini mendapatkan perlakuan khusus sebagai buah kelas tinggi.

“Enak sekali-, buah ini luar biasa-, kupikir buah-buahan yang ada di kota manusia rasanya biasa-biasa saja, tapi buah ini rasanya sangat enak.”

“Uuu, jadi ini rasa dari 400.000 gil. Air mataku, air mataku menetes~”

Sayuran dan buah-buahan yang bisa didapatkan di desa elf terasa sangat enak karena berkah dari pohon dunia. Rasa dari mangga ini pastilah enak karena seseorang seperti Tita, yang dibesarkan dengan memakan hal-hal seperti itu, memuji rasanya.

“Ini sudah agak lama sejak aku memakannya, tapi mangga memang tetap enak......dan juga, manisan ini....... Ayo kita mulai dari jelly transparan dan cantik ini. Ah, manisan ini enak. Rasa asamnya menyegarkan dan tekstur makanannya menarik. Sangat menyenangkan bahwa daging mangga dimasukkan ke dalamnya apa adanya.”

“Manisa dingin ini juga enak. Yap, itu lembut dan meleleh dengan mulus di mulutku. Manis dan kaya rasa, namun tidak terasa menjemukan.” (Tita)

“Ya, rasa manisnya berbeda dari buah. Aku suka ini.” (Kururu)

Itu bagus bahwa jelly dan gelato juga diterima dengan baik.

Aku mencoba memakannya sendiri. Sipp, rasanya enak.

Dalam kasus mangga, rasanya akan rusak jika diolah terlalu banyak. Aku berhasil menyelesaikannya manisannya sambil tetap menyisakan kebaikan dari mangga dengan baik.

“Fuu, itu enaaaaaaak”

“Ya, aku benar-benar puas.” (Kururu)

“Jika itu Ork-niisama, maka kau bahkan bisa menjadi patissier eksklusif istana.”

“Yah, begitulah.”

Aku tidak rendah hati.

Aku benar-benar berusaha untuk menjadi populer di kalangan gadis-gadis dengan membuat manisan.

“Bisakah aku bertanya satu hal pada kalian? Memakannya begitu saja, diolah menjadi jeli, atau diolah gelato, mana yang paling enak?”

“Err, jeli itu sesuatu yang bergoyang ini, dan gelato yang dingin ini, kan?” (Tita)

“Ya, itu benar.”

Mereka bertiga merenung.

Tidak butuh waktu lama, mereka memberikan jawaban mereka.

“Err, aku sukanya yang ini.”

“Kalau aku yang ini.” (Kururu)

“......Maaf, tapi aku suka yang ini.” (Rurine)

Mengherankannya, mereka semua memiliki pendapat yang sama. Pilihan mereka sama persis.

Yang mereka pilih adalah mangga yang dimakan begitu saja.

“Guh, seperti yang kupikirkan, jadi aku tidak bisa menang melawan itu.”

Ya, aku sudah tahu. Makan mangga dengan apa adanya adalah yang paling enak. Meski aku ubah buah itu menjadi manisan, paling-paling itu hanya bisa sebagai variasi agar si pemakan tidak bosan makan mangga.

Dikatakan bahwa mangga adalah pembunuh pattisier, tampaknya sebutan itu tidak hanya asal sebutan.

“Ah, tapi manisannya juga sangat enak.” (Tita)

“Yap, itu tidak diragukan lagi.” (Kururu)

Tindak lanjut mereka terasa menyaktikan.

“Lain kali aku mendapatkan buah ini, aku akan dengan serius membuat manisan yang rasanya lebih enak daripada memakannya begitu saja.”

Itu tidak mustahil, seharusnya sih tidak.

Ayo pikirkan itu dengan serius.



5 Comments

Previous Post Next Post