Tantei wa Mou, Shindeiru Volume 2 - Bab 4 Bagian 10

Bab 4 Bagian 10
Lagi..., aku akan menemuimu lagi


Perubahan yang begitu mendadak itu membuatku tak dapat menentukan dari mana asalnya suara tersebut.

“......Hah?”

Seperti sebagaimana Hel biasanya terlihat, itu adalah tingkah yang memiringkan kepalanya tanpa emosi.

Hanya saja, terdapat sesuatu yang aneh dengan situasi ini.

Suara misterius yang terdengar itu benar-benar dilontarkan oleh orang yang berdiri di hadapanku ini.

Apa yang terjadi di sini?

Tanda tanya besar terbentuk di pikiranku, namun gadis berseragam militer di depanku itu tiba-tiba jatuh berlutut. Kemudian, meskipun dia sendiri yang jatuh berlutut, dia menunjukkan ekspresi yang terkejut. Itu tampak seolah-olah untuk sesaat tadi, baik gerakan mulut dan tubuhnya benar-benar bukan dari kehendaknya sendiri.

“Apa-apaan..., ini?” Seru Hel, saat wajahnya menggeliat.

Kemudian, di momen berikutnya, warna mata kanan gadis berseragam militer itu berubah dari merah menjadi biru.

 

“Engkau kah itu..., Siesta?”

 

Sisi kiri wajah Hel menunjukkan raut yang sangat terkejut, dan sisi kanannya menatap ke arahku.

Dan kemudian, aku dengan yakin menyadari bahwasannya—Siesta masih hidup di dalam diri Hel!

“I-Ini, mustahil...”

Mata merah kiri Hel melihat ke arah mata biru yang ada di lubang mata kanan.

“Tidak, bisa dimaafkan..., kau benar-benar..., menggunakan, tubuhku...”

“Diam dulu. Sekarang aku lagi berbicara dengannya.”

Demikian, dia menutup matanya di depanku. Ketika dia membukanya lagi, kedua matanya itu berubah jadi warna biru.

“Siesta, kau...”

“Maaf ya sudah membuatmu menangis.”

Tidak diragukan lagi, itu adalah Siesta.

Dia berbicara padaku melalui tubuh Hel yang merupakan musuh kami.

Fakta itu membuat kakiku gemetaran, dan mataku terasa memanas.

Siesta masih hidup.

“Siesta, aku...”

“Asisten, kita tidak punya banyak waktu, jadi dengarkan aku baik-baik.”

Namun, Siesta tidak merasa bahagia dengan pertemuan kami, dan terus berbicara kpeadaku,

“Kau tahu, sebenarnya jantungku ini cukup istimewa. Misalnya gini, aku bisa menempatkan kesadaranku di dalam jantungku, dan bahkan jika jantungku berada di tubuh orang lain, aku masih bisa mempertahankan kesadaranku.”

“Itu...”

Itu hampir mirip dengan sesuatu yang disebut perpindahan ingatan. Setelah penerima donor menjalani transplantasi organ, penerima itu akan mewarisi semua ingatan dan hobi dari si pendonor. Terdapat beberapa kasus yang seperti ini yang telah dilaporkan di seluruh dunia.

Ketika Hel mencuri jantung Siesta, baik ingatan dan kesadaran Siesta pindah ke tubuh Hel. Dan dengan begitu, Siesta dapat berbicara melalui tubuh Hel—

“Aku telah memikirkan berbagai rencana yang mungkin, tapi kenyatannya, sangatlah sulit untuk benar-benar mengalahkan Hel dalam artian yang sebenarnya.”

“......! Kalau kau bilang begitu, maka..., Siesta..., kau...!”

“Ya, hanya ini satu-satunya cara. Aku menyusup ke tubuh Hel untuk menyerang dan menekan kesadarannya. Hanya dengan seperti inilah, Hel dapat dikalahkan.”

......! Jika demikian, pada saat itu, Siesta..., dia sudah tahu, bahwa dirinya akan mati!

Itu..., itu tidak mungkin!

“Aku sudah pernah bilang padamu, kan? Bahwa detektif hebat yang sesungguhnya akan menyelesaikan suatu kasus sebelum kasus itu terjadi—sudah sejak lama, aku telah mengetahui bahwa situasinya akan berakhir seperti ini.”

“Tapi itu..., itu tidak mungkin. Sejak awal kau...”

Sedari awal cerita, dia sudah melihat seperti apa akhirnya akan tejadi.

Lantas mengapa..., mengapa....

“Jika aku memberitahukan ini padamu, kau pasti akan menghentikanku.”

Melalui penampilan Hel, Siesta menunjukkan senyum sedih.

“Ada sesuatu yang ingin kusampaikan padamu.”

“.....Tidak.”

“Dengarkan aku.”

“Aku tidak mau mendengarnya.”

“Kau ini tolol apa?”

Ini bukanlah situasi dimana kau harus bertingkah keras kepala, mengulurkan tangannya, Siesta menjitak kepalaku.

“Aku akan menyusup ke tubuh ini dan menekan kejahatan Hel. Sekali lagi, tubuh ini pasti akan kembali ke kepribadiannya Alicia.”

“......! Alicia !?”

“Hmm, yah, bagaimanapun juga tubuh ini memiliki kemampuannya Cerberus..., apa kau mengerti maksudku?”

...Kalau dipikir-pikir lagi, karena anjing penjaga neraka memiliki tiga kepala, apa itu berarti dia bisa memiliki tiga kepribadian sekaligus di dalam dirinya? Di dalam ada Alicia dan Hel, dan kemudian, Siesta akan bergabung dengan mereka?

“Mungin saja dia akan kehilangan ingatannya sekali lagi. Meskipun demikian, kuharap kau akan mengandalkan bantuannya—dan bersama-sama, kalian akan mengalahkan 《SPES》.”

Jadi ini, inilah strategi rahasia yang sebenarnya Siesta rencanakan.

Rencana itu merupakan satu-satunya cara yang bisa berhasil untuk mengalahkan Hel sekaligus menyelamatkan Alicia.

“! Tapi, bagaimana denganmu? Begitu kesadaran Alicia terbangun, kesadaranmu nantinya akan lenyap bersama dengan Hel, kan!? Aku tidak akan pernah membiarkan itu..., Aku sama sekali tidak akan pernah membiarkannya!”

Aku tidak akan pernah membiarkan Siesta mengorbankan dirinya hanya untuk menyelamatkan Alicia! Sesuatu seperti itu bukanlah apa yang kuinginkan!

Entah apa pun caranya, aku akan baik-baik saja dengan itu kecuali dia menjadi musuh.

I-Itu sama sekali tidak masalah bagi kesadaranmu untuk tetap berada di suatu tempat.

Karenanya, jangan memutuskan segalanya seorang diri!

“Aku tahu kalau kau akan mengatakan itu.”

Mengatakan itu, Siesta masih memberikan senyum sedih.

“Tapi yakinlah, semuanya akan baik-baik saja. Alicia memiliki sesuatu yang tidak kumiliki, dan dengan itu, kau pasti akan bisa bekerja dengan baik bersamanya.”

Ingatlah dua minggu yang telah kita lalui itu, dengan lembut, Siesta memberitahukukan itu.

“Jangan memutuskan segalanya seorang diri! Aku tidak...”

Dan pada saat itu, berangsur-angsur kakiku menjadi goyah.

Apa ini karena aku kehilangan banyak darah? T-tidak, bukan begitu..., kenapa di sini ada bau yang terasa manis?

Dalam sesaat, aku mulai merasa rileks, dan pikiranku menjadi kosong. Di depan mataku, di bangkai 《senjata biologis》 Betelguese, terdapat bunga besar yang sedang mekar.

Itu adalah serbuk sari.

Semerbak serbuk sari yang harum itu beterbangan bersama angin.

“...Kurasa ini juga merupakan rangkaian takdir.”

Sudah tiga tahun ya, Siesta tersenyum, tampak sedikit gelisah.

Tiga tahun... Begitu ya. Tiga tahun telah berlalu sejak festival budaya di mana kami menyelesaikan kasus《Hanako-san》. Bentuk sebenarnya dari narkoba yang menyebar di sekolahku itu adalah—serbuk sari ini.

“Apa itu adalah serbuk sari yang kau dapatkan darinya...”

[Catatan Penerjemah: Mungkin, ‘Nya’ di sini adalah wanita berkostum kelinci yang mereka temui di toilet SMP-nya Kimikuza tiga tahun yang lalu.]

Jika memang sebuk sari itu didapatkan darinya, maka aku paham situasi apa yang tengah kualami ini.

“Tidak..., aku tidak ingin, melupakannya...”

Efek samping pertama dari menghirup serbuk sari ini adalah—hilangnya ingatan. Dan jika aku menghirupnya sampai sebanyak ini, efeknya mungkin akan sangat kuat. Mungkin, semua ingatanku tentang Siesta selama tiga tahun terakhir ini akan—

“Tidak perlu cemas.”

Berada di dalam diri Hel, Siesta mungkin menerima beberapa perlawanan, dan kakiknya masih berdiri kokoh saat dia menopangku yang hendak terjatuh.

“Yah, mungkin kau akan melupakan beberapa hal..., seperti misalnya, semua yang telah terjadi di sini, ataupun apapun yang kukatakan saat ini.”

Tapi, dia tersenyum, dan berkata,

“Aku tidak akan pernah hilang dari ingatanmu. Kau tidak akan pernah mengabaikan misimu. Nantinya kau akan menghela nafas dan berkata ‘itu tidak masuk akal’, dan seperti itu, kau akan terus bekerja dengan Alicia.”

“Itu, tidak..., aku menolak...”

Aku mengalami kesulitan untuk berdiri, dan memutuskan untuk berjongkok begitu saja. Penglihatanku berangsur-angsur menjadi gelap, dan pendengaranku mulai memudar.

“Aku, adalah asistenmu..., aku tidak akan mungkin..., bisa menjadi, rekan dari orang lain...”

“......Haha, jadi di momen-momen akhir seperti ini, kau akhirnya mengatakan sesuatu yang membuatku bahagia.”

Dia menunjukkan senyuman yang lembut, lalu mengangkat bahuku dengan tangannya saat aku terduduk di tanah.

Atau mungkinkah, ini juga merupakan halusinasi yang ditimbulkan dari efek serbuk sari? Wajah Hel yang harusnya merupakan musuh bebuyutanku memasuki penglihatanku, tapi apa yang kulihat adalah pemandangan dari sosok rekanku, yang selama tiga tahun ini telah bekerja bersamaku.

“Aku tidak ingin..., melupakan tentang drimu. Aku..., selalu............”

“Tenanglah, bukannya aku sudah mengatakannya? Bahwa kita lebih mempercayai satu sama lain kendati mempercayai diri kita sendiri.”

“......Jadi maksudmu, kau ingin agar aku..., percaya akan kata-katamu?”

“Ya, itulah maksudku. Apa sampai saat ini aku pernah melakukan kesalahan?”

...Yah, sama sekali tidak pernah meskipun hanya satu kali.

Dirimu selalu benar, sangat benar.

Itulah sebabnya, aku berharap—dirimu akan membuat kesalahan.

Namun, tenggorokanku sudah tidak mampu untuk bisa melontarkan kata-kata tersebut.

“Saat kau bangun nanti, aku tidak akan ada lagi di sisimu.”

Teruslah, teruslah hidup dengan kuat.

Apa itu hanya perasaanku? Kumelihat bahwa Siesta tampak menangis.

Seharusnya dirinya itu tak dapat menangis.

Mungkinkah, ini karena saat ini dia menggunakan tubuh yang berbeda?

Cucuran air mata mengalir di pipinya, dan Siesta berteriak ketika dia meraih bahuku.

 

“—Dengarkan ini baik-baik.

—Aku tidak akan melupakanmu!

—Sekalipun kesadaranku direnggut oleh musuh yang jahat, aku pasti tidak akan pernah melupakanmu!

—Mungkin ini memang akan memakan waktu yang cukup lama!

—Mungkin seminggu!

—Mungkin sebulan!

—Mungkin setahun!

—Atau mungkin waktu yang teramat lama!

—Tapi, satu hal yang pasti dan kuyakini!

—Suatu hari nanti, tubuh ini pasti akan bertemu denganmu lagi!

—Pasti..., Pasti!”

 

Saat aku mendengar kalimat itu, akhirnya tubuhku benar-benar jatuh ke tanah.

Wajah Siesta yang terakhir kulihat adalah wajah yang menampilkan senyuman berair mata.



31 Comments

  1. Seriusan njir? Moga2 anime ngadaptasi sampe vol 2 aja kwkwkwwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pastu x ending camne siak baik tau akhirannya macam anime dia kasi la kesedihan 😔

      Delete
  2. Sakit yah ternyata •́ ‿ ,•̀

    ReplyDelete
  3. Woi siapa yg naruh bawang disini aj9 😢

    ReplyDelete
  4. “—Dengarkan ini baik-baik.

    —Aku tidak akan melupakanmu!

    —Sekalipun kesadaranku direnggut oleh musuh yang jahat, aku pasti tidak akan pernah melupakanmu!

    —Mungkin ini memang akan memakan waktu yang cukup lama!

    —Mungkin seminggu!

    —Mungkin sebulan!

    —Mungkin setahun!

    —Atau mungkin waktu yang teramat lama!

    —Tapi, satu hal yang pasti dan kuyakini!

    —Suatu hari nanti, tubuh ini pasti akan bertemu denganmu lagi!

    —Pasti..., Pasti!”

    My eyes literally glaze over ( ⚈̥̥̥̥̥́⌢⚈̥̥̥̥̥̀)

    ReplyDelete
  5. Kenapa siesta kenapaaa༎ຶ‿༎ຶ

    ReplyDelete
  6. Nah, sekarang kalian yang nangis padahal sebelumnya kalian ngejek si mc kalau waktu siesta mati nanti dia ntesel

    ReplyDelete
  7. Siapa yg naroh bawah NGNTDDDD!!!!

    ReplyDelete
Previous Post Next Post