Because I Like You Bab 66

Bab 66
Memilih Hadiah Dengan Hati-Hati


Setelah meninggalkan rumah Taka-san, aku naik kereta ke pusat perbelanjaan yang terletak di pusat kota. Waktu sekarang sudah lewat pukul 16:30. Aku sudah bilang pada Kaede kalau aku akan kembali pada pukul 19:00, jadi aku masih punya cukup waktu.

Berdasarkan saran dari Harumi-san, hadiah yang kupilih untuk White Day adalah jam tangan. Aku juga belum pernah melihat Kaede memakai jam tangan, jadi aku ingin ingin memberikan itu padanya.

Aku mempertimbangkan untuk memberikan kalung, tapi jika itu adalah sesuatu yang bisa dia pakai baik di sekolah ataupun di hari libur, maka jam tangan akan menjadi pilihan yang baik. Aku menyimpulkan seperti itu dan melihat ke etalase, tapi ada begitu banyak pilihan sehingga aku tidak bisa memilih mana yang cocok untuk Kaede.

“Selamat datang. Jam tangan jenis apa yang kau cari?”

Saat aku termenung, seorang pegawai toko mendekatiku. Untungnya, dia adalah seorang pegawai wanita. Mungkin akan sedikit memalukan, tapi dia adalah orang yang tepat untuk ditanya-tanyai.

“Aku sedang mencari hadiah White Day untuk pacarku. Jadi kupikir akan bagus jika itu adalah jam tangan yang imut... tapi aku tidak bisa memilih jika ada begitu banyak pilihan seperti ini.”

“Jadi, anda sedang mencari jam tangan imut sebagai hadiah untuk pacar anda. Mungkin akan lebih baik jika anda memilihnya berdasarkan warna atau desain.”

Menurut si pegawai. Untuk wanita dengan lengan yang kecil, akan lebih aman untuk memilih desain wanita dengan dial kecil. Namun, ada sebagian besar orang yang lebih menyukai desain yang kokoh seperti yang dikenakan pria, jadi sulit untuk memastikannya. Tali dari kulit memberikan kesan dewasa, namun pada musim panas menjadi pengap, kotor, dan terkadang sobek. Um, aku jadi semakin bingung.

“Ngomong-ngomong, pacar anda ini orangnya seperti apa?”

“Pacarku? Yah... Dia anak yang manja, dia memiliki wajah yang imut saat dia tertawa, dia sangat agresif, tapi juga rentan terhadap serangan balik, kalau sudah seperti itu, tau-tau dia akan menjadi manja dan ingin dipeluk ketika tidur... Eh, apa itu kedua kalinya aku mengatakan manja?”

“...Aku mengerti. Sudah cukup. Sungguh, aku benar-benar mengerti.”

Loh, kan aku masih belum selesai mengatakannya. Dia adalah orang yang mempedulikanku lebih dari siapa pun, orang yang benar-benar menyayangiku lebih dari siapa pun, Itulah Hitotsuba Kaede.

“Jadi bisa dibilang, si pacar ini seperti kucing. Ada kesan kalau pacar anda seperti kucing yang sangat menyayangi pemiliknya.”

Oh, pegawai toko memang hebat! Meskipun entah kenapa wajahnya jadi sedikit mengendur, tapi dia mendeskripsikan Kaede dalam analogi yang tepat. Tanpa sadar aku jadi bertepuk tangan. Meski begitu, aku tidak tahu bagaimana bisa dia mampu mendapatkan jawaban yang akurat dengan informasi yang tidak lengkap itu.

“Ahahaha... terima kasih. Ada merek yang kurekomendasikan untuk pacar anda. Silahkan ke sini.”

Pegawai itu membawaku ke depan kotak kaca dengan senyum ramah, di dalamnya ada jam tangan dengan merek yang tidak kukenal. Tapi desain jam itu sangat imut, dan aku yakin kalau itu akan cocok untuk Kaede.

“Ciri khas dari merek ini adalah motif wajah kucingnya. Warna dari jam itu sendiri adalah pink-gold, yang sekarang sedang populer di kalangan wanita, jadi itu akan terlihat cantik dan imut jika pacar anda memakainya.”

Dan itu belum semuanya. Pelat jam dan telinga kucing dihiasi dengan banyak batu lampu merah terang. Selain itu, ada kelucuan di mana seekor kucing sedang diam-diam bersembunyi di antara banyak simbol hati yang ada di dial.

“Fufu. Sepertinya anda tertarik dengan ini?”

“......Ya. Aku akan membeli yang ini. Bisakah anda mempersiapkannya?”

Mengatakan ‘mengerti’ sambil tersenyum, pegawai itu pun mengenakan sarung tangan dan mengeluarkan jam tersebut dari kotak kaca. Dia kemudian memastikan kalau tidak ada goresan, dan membungkusnya sebagai hadiah. Dan juga, dia mengatakan kalau misalnya saat Kaede memakainya dan ukurannya tidak pas di lengannya, maka kami bisa datang kembali ke sini untuk menyesuaikannya.

“Terima kasih sudah membeli.”

“Aku juga berterima kasih, berkat anda aku bisa membeli hadiah yang bagus.”

“Kami berharap kita bisa bertemu lagi. Dan di saat itu, tolong bawa si pacar yang anda banggakan. Kami akan senantiasa menunggu.”

“Ya, aku pasti akan ke sini lagi jika aku mau membeli jam tangan!”

Aku mengucapkan terima kasih lagi dan meninggalkan toko. Sekarang masih belum pukul 18:00, sepertinya aku bisa pulang tanpa terburu-buru. Lebih baik aku mengirim pesan kepada Kaede sebelum pulang.

Segera setelah aku mengirim pesan kalau aku akan pulang, itu segera di dibaca dan dibalas. Sepertinya Kaede dan yang lainnya masih belum bubar, tapi katanya dia mau pulang duluan. Saat aku sedang membaca pesan itu, aku menerima panggilan telepon. Tentu saja, itu dari Kaede.

“Halo, Kaede-san? Ada apa?”

[Yuya-kun! Tolong aku! Akiho-chan membuliku!]

“Otsuki-san? Apa maksudmu?”

[Pas aku bilang kalau aku mau pulang duluan, dia ngatain aku ‘paling-paling juga cuman kepingin segera bertemu dengan pacar tercinta’ atau ‘pasti mau dibelai kepalanya sama si pacar tercinta sebagai hadiah karena sudah belajar keras untuk ujian’! Yang jelas, kata-kata yang jahat... Tolong aku!]

“...Apa kau bisa memberikan telponnya pada Otsuki-san?”

Aku tidak akan mentolerir siapa pun yang mengatakan sesuatu yang meresahkan Kaede, sekalipun itu adalah pacarnya sahabatku! [Catatan Penerjemah: Ah siap, entah kenapa jadi kepengen gua pentong kepalanya nih MC.]

Aku juga ingin segera bertemu dengan Kaede. Jadi aku akan membuatnya dilepaskan!

[Halo, ini aku Otsuki! Ada apa Yoshi?]       

“Ah... Otsuki-san. Bisakah kau berhenti membuli Kaede-san?”

[Bacot! Kaede-chan adalah Kaede-chan semua orang, dia itu bukan hanya untukmu! Sikapmu itu adalah pelanggaran hukum antitrust*, tahu!]

[Catatan Penerjemah: Antitrust merupakan kebijakan pemerintah untuk menangani monopoli.]

Dari telepon, aku bisa mendegar teriakan ‘itu benar’ dari Shinji dan gadis-gadis lainnya. Aki bisa mengerti keinginan mereka untuk bermain dengan Kaede. Tapi—

“Maaf, Otsuki-san. Kaede-san adalah orang yang penting bagiku. Dan secara tidak terduga, aku ini orangnya cukup posesif. Aku ingin segera bertemu dengannya. Jadi aku minta maaf, tapi bisakah kau melepaskan Kaede?”

[A-Aku mengerti... Aku akan segera melepaskan Kaede-chan. Silahkan bersenang-senang... nih telponnya Kaede-chan.]

[Yu-Yuya-kun... aku akan pulang sekarang.]

“Ya, hati-hati di jalan.”

[Iya... aku mencintaimu, Yuya-kun]

Akhirnya, Kaede berkata dengan suara samar dan kemudian menutup panggilan. Panggilan ini, mungkinkah Kaede didesak untuk meneleponku? Tidak, mungkin aku terlalu berlebihan memikirkannya.

Aku meletakkan jam tangan di tasku dan pulang. Waktu yang terbaik untuk menyerahkannya adalah sebelum tidur. Tepat setelah tanggal berubah.

Kuharap Kaede akan senang.



34 Comments

  1. Terlalu tolil, apa semua remaja di jepang kalau pacaran sebaka ini?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tinggal bilang iri aja kok susah

      Delete
    2. Cieee... jomblo g kuat yekan...

      SAMA GW JUGA

      Delete
  2. MC nya antara polos dan goblok beda² tipis

    ReplyDelete
  3. Anjir , ni MC bisa ngomong gitu di depan sales toko ? , wkwk

    ReplyDelete
  4. apa apaan nih bang translator, bisa bisanya pengen pukul kepala mc kita, maksud mc kita baik loh menjaga pasangan. sheesh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terlalu posesif ga sih apa emang gitu sifat posesif

      Delete
  5. Ngomong² si Yuya dapat uang darimana ya? 🤔

    ReplyDelete
  6. Untuhg bukan gua aja yang kepikiran pengen mukul si yuya

    ReplyDelete
  7. Emang Ya Kalo Goblok Sama Polos + Gak Tau Malu Itu Beda Tipis ಥ⌣ಥ

    ReplyDelete
  8. ku kira yuya bakalan ngomong gini: WOI TAI JANGAN GANGGU CEWE GUE LO BANGSAT!, wkwkwk

    ReplyDelete
  9. Goblok Ama polos beda dikit ya?😳

    ReplyDelete
  10. Mewakili thx min 🗿 rencanannya mah teriak karna adminnya udh marah duluan jadi jiwa gw tenang

    ReplyDelete
  11. Eh goblok si nangis hilang anyg

    ReplyDelete
  12. Awoakwoakaow

    Sekarang mbak sales nya juga jadi korban

    ReplyDelete
  13. Anying gelap hatiku dah gak kuat baca lagi

    ReplyDelete
  14. Kenapa yakk gw malah ngebayangin kaede lagi yaaaaa lu tau sendiri lahh

    ReplyDelete
  15. Kenapa yakk gw malah ngebayangin kaede lagi yaaaaa lu tau sendiri lahh

    ReplyDelete
  16. Asu kaede manja bgt trus yuya juga terlalu over protectif cok jadi geliiii gua , btw jam nya gk salah kah ? Kok pas gw baca teks deskripsi jam nya kok yg ada di gambaran otak gw kyk jam anak² ? Atau cuma perasaan gw?

    ReplyDelete