MrJazsohanisharma

Ore no Iinazuke ni natta Jimiko, Ie de wa Kawaii Shika nai Volume 2 - Bab 12

Bab 12
Siswa kelas 2 SMA hampir mati karena dicuriga mengintip sesi pelajaran renang para gadis (Bagian 2)


“Yah, meskipun kita ini sama-sama perempuan, tapi aku benar-benar jatuh cinta dengan   penampilanmu dalam pakaian renang, Watanae-san.”

“Ah, tidak juga.”

“Bagaimana ya aku harus mengatakannya, kau yang bayah kuyup setelah berenang itu..., terlihat seperti tidak bermoral.”

“Tidak juga.”

Yuuka benar-benar judes, tapi Nihara-san tidak mempedulikan itu dan terus berbicara dengannya.

Hm, jadi ini yang yang disebut sebagai percakapan dodgeball. Kalau aku yang ada dalam posisinya, hatiku pasti sudah akan hancur.

Yah, itu tidak penting. Untuk sekarang, aku dan Masa harus pergi dari sini secepat mungkin sebelum mereka melihat kami.

[――Love Idol Dream! Alice Stage☆ Apa yang lebih berharga daripada minyak..., ada di sini.]

Pikiranku langsung menjadi kosong dalam sekejap. Di saat yang sama, tatapan Yuuka dan Nihara-san langsung terfokus ke arah kami.

“Maaf Yuuichi..., tapi, aku tidak bisa menahan diri untuk tidak me-restarnya dua kali untuk memastikan bahwa semuanya baik-baik saja....!!”

Hari ini, aku benar-benar menyesal telah berteman denganmu, Masa.

“...Sakata-kun. Kurai-kun. Mengapa kalian ada di tempat seperti itu?”

“Watanae-san, tidak salah lagi..., mereka pasti sedang mengintip. Hadeeh..., jadi Sakata juga akhirnya turun ke level yang sama dengan Kurai, ya?”

Sambil mengenakan hoodie di atas baju renang yang lembab, Yuuka hanya menampilkan wajah tanpa eksrpesi, sedangkan Nihara-san menatap ke arahku sambil menyeringai.

Eh, itu ‘kan pakaian renang yang Yuuka pakai saat kami mandi bareng. Saat itu aku dimandikan olehnya, jadi aku tidak tahu kalau ternyata pakaian renangnya akan semengkilap itu.

Di akhir hidupku ini, otakku mengalami korsleting saat melihat pakaian renang yang tampak mesum itu.

Saat itu, Nihara-san menekuk pinggulnya ke depan dengan tangan di lutunya, dan dia seperti sedang melihat ke arahku. Dan kemudian, secara tiba-tiba, dia merapatkan dadanya yang membuat belahan dadanya jadi terlihat.

“Hei, Sakata, apa kau ingin dimanjakan olehku?”

Dengan suara yang menggoda, Nihara-san mengatakan itu.

Saat aku melirik ke samping, aku melihat Masa tampak malu-malu saat menatap dadanya Nihara-san.

“Oi, Kurai..., jangan lihat-lihat.”

“Lah, kenapa!? Kalau Yuichi boleh melihatnya, jadi aku juga—”

“Bacot!”

Menggoyangkan kickboard yang ada di tangannnya, Nihara-san memercikkan air ke arah Masa.

“Woi!? Ponselku, [Alice Stage]-ku?”

Dengan panik, Masa buru-buru lari dengan cepat ke arah sisi yang berlawan dari lapangan.

Lah, mengapa kau lari gak ngajak-ngajak?

“...Kenapa kau mencoba melarikan diri?”

Saat aku hendak mengikuti Masa untuk melarikan diri..., suatu suara yang dingin terdengar di telingaku.

Saat aku dengan takut-takut mengalihkan pandanganku ke arah tepi kolam renang, di sana..., ada Yuuka yang berdiri dengan ekspresi dingin di wajahnya.

“Apa kau datang ke sini untuk melihat Nihara-san dengan mata yang mesum?”

“Tidak, kau salah, Watanae-san. Pastinya Sakata datang ke sini untuk melihatmu.”

Mendengar itu, bahu Yuuka sedikit tersentak.

“...Begitukah?”

“Kalau begitu, bagaimana kalau kau mencoba merapatkan dadamu seperti ini?”

Oi, oi, oi!?

Yuuka, apa yang kau lakukan!? Jangan biarkan dirimu terbawa oleh kata-kata delusi seorang gyaru!

“A-Apa seperti ini...?”

Yuuka merapatkan dadanya.

Belahan yang tercipta dari dadanya cukup mencolok, meskipun itu tidak semencolok belahan yang diciptakan oleh Nihara-san

Kulit putih basah yang menyembul dari baju renangnya tampak benar-benar indah.

“Lihat tuh, Sakata benar-benar menatapimu dengan saksama! Lucu banget! Sungguh, dia benar-benar mesum!”

“Tungg—!? Nihara-san, kumohon jangan bicara lagi!”

“Oh~? Padahal kau datang ke sini untuk mengintip, tapi rupanya kau tidak cukup tangguh. Menurutmu apa yang akan terjadi jika kami berteriak? Kau akan mati secara sosial loh?”

“Maafkan aku.”

“Nah, gitu dong.”

Padahal ini hanya kebetulan saja aku pergi  ke kolam renang tempat para gadis sedang berenang..., tapi tidak mungkin aku bisa menggunakan alasan itu. Karena dalam situasi ini, tidak peduli seperti apapun aku mencoba menjelaskan, aku memang sepenuhnya bersalah.

Satu-satunya cara untuk menghindari kematian sosial adalah dengan mengabaikan rasa malu dan harga diriku untuk berkompromi.

“Watanae-san, Nihara-san. Aku benar-benar salah dalam masalah ini. Dan aku akan minta maaf pada kalian sebanyak yang kalian mau. Jadi, ayo kita selesaikan ini dengan damai, oke...”

“Eeh~? Gimana ya?”

Nihara-san meletakkan tangannya di pipinya dan menyeringai.

Orang ini, dia benar-benar memperlakukanku seperti mainan.

“...Nihara-san, udah, biarkan saja dia.”

Di sebelah Nihara-san, Yuuka tiba-tiba berbalik ke belakang. Dan kemudian, dengan nada yang datar, dia berbicara...

“Laki-laki memang makhluk yang seperti itu. Tidak ada gunanya meladeni mereka satu per satu.”

“Oh!! Kau keren banget, Watanae-san! Yah, okelah, untuk kali ini, Momono-sama ini akan memaafkanmu.”

S-selamat. Terima kasih banyak, Yuuka. Saat kita dirumah nanti, aku akan menjelaskan situasinya dengan benar padamu.

“............? Lihat-lihat apa kau......”

Mungkin menyadari kalau aku menatapnya, Yuuka kembali berbalik ke arahku sambil meletakkan tangannya di pantatnya.

Kemudian, dia segera menyesuaikan pakaian renang sekolahnya yang menjadi terlalu ketat.

“Sakata-kun..., kau ini benar-benar mesum, ya.”

---

Kemudian, setelah sekolah usai dan aku pulang ke rumah.

“Dasar Yuu-kun tolol! Mesum! Cabul! Pewaris gen sugiono! Issssh..., dasar ya anak laki-laki!”

Yuka, yang telah melepas kacamatanya dan berganti pakaian ke baju santai serta menggeraikan rambutnya, melontarkan serangkaian kata-kata penghinaan.

Lalu, dengan lembut dan dengan suara yang pelan..., dia bergumam...,

“...Padahal kalau kita dirumah..., aku tidak keberatan menunjukkan sedikit padamu.”



close