MrJazsohanisharma

[WN] Yujinchara no Ore ga Motemakuru Wakenaidaro? Volume 4 - Bab 17

Bab 17
Rapat Strategi?


Dalam diam, aku menatap Tatsumiya yang menjadi gila.

Untuk sementara waktu ini, dia terus menunjukkan seringai di wajahnya, tapi setelah bebeapa saat, dia sepertinya memperhatikanku yang menatapnya dan menjadi tampak sedikit malu. Dia kemudian berdehem, dan mulai berbicara.

“Sekarang, setelah kita memastikan bahwa Ketua menyukaiku, apa yang harus dipikirkan selanjutnya adalah bagaimana kita bisa menciptakan situasi dimana Ketuka akan mengungkapkan perasannya kepadaku.”

“Apa maksudmu?”

Saat aku mengatakan itu tanpa jeda, mata Tatsumiya tampak jadi polos.

Apa sih yang dia bicarakan? pikirku dengan merasa lelah, dan kemudian kembali berbicara kepadanya.

“Hei, kupikir nama [Tatsumiya] hanyalah salah satu kandidat gadis yang disukai Ike.... Bukankah di sekitar Ike ada banyak gadis berinisial [T]?”

“Kalau kandidatnya mengenai itu ada banyak... maka berapa banyak orang yang memenuhi syarat untuk berada di sisinya?”

Kali ini, Tatsumiya lah yang menanggapi kata-kataku tanpa jeda.

Aku tidak mengerti apa maksud dari perkataannya itu, jadi aku bertanya lagi padanya.

“Lah, kau tidak memerlukan yang namanya syarat untuk bisa berada di sisi seseorang, bukan?”

Terhadap perkataanku, Tatsumiya menatapku dengan raut wajah terkejut.

Kemudian, dengan senyum yang agak nakal di wajahnya, dia berbicara...

“Jadi, kau bermaksud mengatakan bahwa seseorang tidak membutuhkan syarat apapun untuk jatuh cinta?” tanyanya.

Cara dia bertanya itu sangat bermakna, tapi aku mengangguk kepadanya sebelum menjawabnya.

“Erm, yah... begitulah.”

Setelah cekikikan manis terhadap jawabanku, Tatsumiya...

“Secara mengejutkan kau ini sangat romantis, ya. Kau benar-benar imut...” ucapnya padaku, dengan tatapan merendah.

...Aku tidak menyangka kalau Tatsumiya tdak hanya menyukai novel ringan, tapi juga menyukai manga komedi romantis...

[Catatan penerjemah: Di atas Tatsumiya mengatakan お可愛いこと (O kawaii koto). Nah, kalau lu nonton anime atau baca manga Kaguya-sama: Love Is War, maka lu pasti gak asing dengan kata-kata itu,]

Saat aku merasa terkejut, Tatsumiya berbicara kepadaku dengan wajah yang tersenyum.

“Aku tidak tahu apa yang kau pikirkan, tapi aku bermaksud mengatakan bahwa aku tidak cemas kalau Ketua akan menyukai wanita lain.”

Melihat Tatsumiya yang percaya diri, aku berpikir “Kalau begitu mengapa tidak kau saja yang langsung mengungkapkan perasaanmu?”, tapi aku menghela nafas lelah sebelum menanggapinya.

“...Begitu ya. Maka kurasa bagus deh.”

“Aku senang kau cepat paham.” katanya, dan setelah dia tersenyum, “Sekarang, ayo kita kembali ke topik. Bagaimana caranya kita bisa membuat Ketua menyatakan cinta kepadaku...”

Dia meletakkan ujung jarinya ke mulutnya dan membuat gerakan yang sedang berpikir.

“Ayo kita manfaatkan festival olahraga kali ini.” usulnya.

“Festival olahraga? ...Apa dengan menjadi MVP di festival olahraga akan mendatangkan jimat untuk dinyatakan cinta dari orang yang disukai?”

“...Apa yang kau bicarakan? Tidak ada jimat seperti itu, dan di tempat pertama aku tidak akan dipilih sebagai MVP.” kata Tastumiya dengan dingin namun menunjukkan ekspresi tenang.

“Terus, apa yang kau maksud dengan memanfaatkan festival olahraga?”

Medengar kata-kataku, Tatsumiya tersenyum dan berkata.

“Seperti yang kau tahu, di festival olahraga sekolah ini, kita akan dibagi dalam dua tim untuk memperbutkan poin dimana kelas A hingga C akan berada di tim merah, sedangkan kelas D hingga F akan berada di tim putih.”

“Ya, kau benar.”

Meskipun tahun lalu aku merasa melewatkan setengah dari festival olahraga, tapi aku masih cukup tahu banyak tentang itu.

“Dan dengan pembagian tim itu, Ketua yang berada di kelas A akan memasuki tim merah, dan aku yang berada di kelas D akan memasuki tim putih. Dengan kata lain, kami akan berada di tim yang berbeda..., dan itu adalah kesempatan bagiku untuk mengalahkan Ketua!”

“...Hah? Tidak, tunggu dulu, Tatsumiya. Yang jadi topik pembicaraan kita di sini adalah tentang bagaimana membuat Ike menyatakan cinta kepadamu, kan?”

“Ya, memang itu yang kita bicarakan.”

Aku bertanya pada Tatsumiya, dan dia menjawabku sambil mengganguk seolah-olah tidak ada yang salah.

“Terus bagaimana bisa topiknya berubah menjadi tentang kesempatan untuk mengalahkan Ike?”

Mendengar kata-kataku, Tatsumiya menghela napas.

“Jika aku tidak melampaui Ketua yang memberikan upayanya yang terbaik dan membuatnya mengakuiku, aku tidak berpikir kalau aku akan mendapatkan pernyataan cinta darinya.”

Apa yang dia katakan sebelumnya tentang syarat untuk bisa berada di sisi Ike mungkin ada hubungannya dengan apa yang baru saja dia aktakan, tapi...

“...Sekalipun begitu, katakanlah, jika di festilval olahraga nanti tim putih yang kau masuki itu menang, itu tidak sama artinya dengan kau mengalahkan Ike, kan?”

“Ya, itu benar, tapi aku yakin kami akan punya kesempatan untuk berhadapan secara langsung.” katanya, sambil tersenyum bahagia.

Di otaknya saat ini, dia pasti sudah memikikrikan tentang dia yang mengalahkan Ike dan kemudian mendapatkan pernyataan cinta... Sungguh, dia benar-benar gadis yang berpikiran positif.

“...Baiklah, kurang lebih aku mengerti apa yang kau maksud dari mendengar bahwa kau sangat bertekad untuk menang dari Ike.”

“Bukan hanya Ketua saja, aku juga sangat ingin menang atas dirimu loh, Tomoki-san?”

Tanpa jeda, Tatsumiya membalas kata-kataku.

Apa maksudnya? pikirku, dan menatapnya.

“Bagaimanapun juga, itu bukanlah sifatku untuk terus berada di posisi kalah.” ucap Tatsumiya sambil memberiku tatapan menantang.

Kalau dipikir-pikir, aku sudah mengalahkannya dalam dua tes akademik terakhir, jadi kurasa itulah yang dia maksud tentang berada di posisi kalah.

Namun.......

“Sayangnya, aku tidak berpikir kalau aku akan mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi di festival olahraga atau event-event sekolah lainnya. Setelah aku melakukan semua kegiatan yang diwajibkan, aku akan pergi menghabiskan waktu sendiri dan tidak membebani siapapun, sama seperti yang kulakukan tahun lalu.”

Lalu, setelah jeda beberapa saat, aku kembali berbicara.

“Jadi yah, di tempat pertama kita tidak akan memiliki kesempatan untuk bersaing.”

Mendengar kata-kataku, Tatsuyima entah kenapa tersenyum senang,

Itu adalah senyuman yang ramah, berbeda dari senyumannya sebelumnya.

“...Yah, kita lihat saja nanti?”

Dia menggumamkan kata-kata penuh arti itu, dan kemudian...

“Kalau gitu, kurasa sudah waktunya kita kembali ke kelas.” katanya, dengan tatapan tegas.

Aku berniat untuk bertanya kepadanya tentang maksud dari apa yang sebelumnya dia katakan, tapi...

“Oh iya, ngomong-ngomong, ada sesatu yang harus kukatakan padamu, Tomoki-san.”

Aku tersela oleh kata-katanya.

“...Apa masih ada sesuatu yang mau kau bicarakan?” tanyaku.

“Terima kasih telah memberi tahuku nama dari wanita yang disukai Ketua.”

Dia tersenyum, dan kemudian menundukkan kepalanya dengan sopan.

Medengar kata-kata terima kasih yang dia ucapkan dengan senyum riang, Aku pasti benar-benar orang yang gampangan, pikirku, saat aku merasakan sedikit energi naik dalam diriku untuk mengikuti kegilaan Tatsumiya.



Sebelumnya || Daftar Bab || Selanjutnya
close