MrJazsohanisharma

[WN] Yujinchara no Ore ga Motemakuru Wakenaidaro? Volume 4 - Bab 10

Bab 10
Tatsumiya Otome Ingin Diberikan Pengakuan Cinta


Tatsumiya, yang menginjak pedal gas tanpa mengerem, berkata padaku dengan ekspresi kosong di wajahnya.

“Nah, kau juga pasti berpikir seperti itu ‘kan, Tomoki-san? Kalau begitu, ketika waktu untuk itu sudah tiba, aku akan menyerahkannya saja pada Ketua. Itu memang agak disayangkan, tapi supaya dia memberikan cintanya kepadaku, maka aku harus bersikap sabar.”

Kyaaa ,  Ryugu mengucapkan kata-kata yang tidak masuk akal, sambil membuat tampilan polos seperti gadis lugu yang sedang jatuh cinta.

Yah, kurasa waktu seperti itu mungkin tidak akan pernah tiba... Nah, tidak mungkin aku bisa mengatakan itu secara langsung pada Tatsumiya yang saat ini sedang klepek-klepek.

Karenanya, aku akan menyampaikannya secara tidak langsung.

“...Tatsumiya. Kau bahkan belum berpacaran dengan Ike, tapi bukannya sekarang kau terlalu bersemangat?”

Sambil tersenyum, dia menjawab pertanyaanku.

“Ya, kau benar. Pertama-tama, aku harus membuat Ketua mengungkapkan perasaannya padaku.”

“...Hah?”

Untuk sesaat, aku tidak bisa mengerti apa yang Tatsumiya katakan. dan dia kemudian memanggilku.

“Ada apa, Tomoki-san?” Tanya Tatsumiya, yang merasa bingung dengan reaksiku.

“Mengapa bukan kau saja yang mengungkapkan perasaanmu pada Ike?”

Mendengar perkataanku, Tatsumiya mencibir dengan ekspresi kesal.

Aku yakin, ekspresinya itu adalah ekspresinya yang paling kesal yang bisa kuingat.

“Kau sungguh tak mengerti ya, Tomoki-san. Itu penting tau tentang siapa yang akan mengambil inisiatif dalam masalah hubungan pria dan wanita. Kau harus membuat pihak lain klepek-klepek terhadapmu, dan dengan begitu, kau dapat menjaga hubungan bahagia dengan memiliki keunggulan mental dan dicintai, tau!?” Kata Tatsumiya denagn ekspresi percaya diri di wajahnya.

Tampaknya ada terlalu banyak Tsukkomi dalam percakapan ini, jadi untuk saat ini, aku memutuskan untuk mencoba meluruskan cerita.

“Begitu ya. Jadi maksudmu, ini adalah metode yang benar yang diambil dari pengalaman cintamu sebelumnya?”

“Tidak! Aku belum pernah menjalin hubungan dengan siapa pun sebelumnya!”

“Kalau begitu, apa kau sudah mencari data statistik tertentu? Dan jika kau memang mencarinya, bagaimana kau melakukannya?”

“...Tidak, aku tidak melakukan itu.”

Aku memandang Tatsumiya dalam diam dan tanpa ekspresi saat dia menggumamkan itu dengan suara rendah.

Mungkin dia merasa tidak nyaman dengan sikapku, jadi dia mengangkat wajahnya dan membuka mulutnya.

“Tapi yah, tampaknya ada alasan mengapa seorang yang tidak memiliki pengalaman berpacaran seperti Tomoki-asn menolak ideku ini... Oh iya ya, kau ini kan memiliki pacar yang sangat cantik.”

Ahaha, Tatsumiya mengeluarkan tawa kering sambil menatapku dengan tatapan kosong.

Nah, sebenarnya aku tidak melakukan apapun secara khusus, dan kenyataanya Touka adalah adalah [pacar palsuku]. Tapi tampaknya dengan itu aku jadi bisa menyangkal idenya itu. Aku jadi merasa tidak enak padanya, jadi kuputuskan untuk menjadi sedikit lebih baik padanya.

“Sebelumnya aku sudah mengatakan ini. Aku tidak tahu apa yang bisa kulakukan, tapi jika aku bisa membantumu, maka aku akan membantumu. Jadi yah..., mengapa kau tidak mencoba melakukan yang terbaik untuk mengungkapkan perasaanmu? Aku tidak tahu tentang laki-laki lain, tapi sejauh menyangkut Ike, kupikir tidak akan pernah ada perubahan sikapnya terhadapmu kecuali kau mengungkapkan perasaanmu padanya.”

Mendengar kata-kataku, dia menggigit bibirnya dengan ekspresi yang rumit. Dan kemudian, dia menatap lurus ke arahku.

“Aku tahu itu, tanpa perlu diberitahukan pun, aku sudah mengetahuinya.” Serunya, dengan ekspresi yang tidak puas.

Jika dia memang mengetahuinya, lantas apa gunanya pernyataannya yang penuh percaya diri sebelumnya itu..., tapi yah, kuputuskan untuk tidak mengatakannya. Lagian, aku tidak mau mencari masalah yang tidak perlu.

“...Tapi tetap saja, aku masih ingin membuat Ketua mengungkapkan perasaannya padaku.” Seru Tatsumiya, dengan ekspresi yang sangat serius.

...Aku tidak tahu dan mengerti apa yang dia pikirkan. Namun, aku bisa merasakan tekad yang berbeda dari kehampaan yang kurasakan sebelumnya dari dirinya.

Terhadap itu, dengan ekspresi gelap di wajahku, aku berkata...,

“Kalau kau maunya begitu, lantas apa yang akan kau lakukan mulai sekarang?”

Terhadap pertanyaanku, dia mengangguk perlahan dan kemudian menatapku dengan tatapan serius.

“Tomoki-san. Kau dan Ketua sangat rukun, dan aku benar-benar iri pada dirimu. Meskipun kalian itu sama-sama laki-laki, aku tidak bisa menahan diriku untuk tidak merasakan perasaan cemburu terhadapmu. Namun demikian, karena itu adalah dirimu..., aku akan mengatakannya sekali lagi. Tolong bantu aku supaya aku bisa berpacaran dengan Ketua.”

Mengatakan itu, Tatsumiya membungkuk padaku. Meskipun dia seharunya tidak memiliki kesan yang baik tentangku, tapi saat ini, dia menyatakan itu dengan sangat bersungguh-sungguh.

Perlakukannya itu sangatlah berharga bagiku.

“Angkat kepalamu, Tatsumiya. Aku sudah bilang, ‘kan? Kalau sebisa mungkin aku akan membantumu... Ini sudah yang ketiga kalinya loh aku mengatakan ini.”

Mataku bertemu dengan mata Tatsumiya, yang bereaksi terhadap kata-kataku.

Ekspresinya tak karuan, tampak merasa sangat bahagia.

Kemudian, dia tersenyum, dan membuka mulutnya.

“Terima kasih! Baiklah, mungkin ini agak mendadak, tapi aku punya satu permintaan padamu!”

Itu memang mendadak sih, tapi karena tadi aku bilang kalau aku akan membantunya, maka aku tidak bisa menolak.

“Apa itu?”

Entah kenapa, dia terlihat gelisah.

Jangan bilang, ini akan menjadi permintaan yang sangat konyol...?

Aku mempersiapkan diriku untuk mendengarkan kata-kata apa yang akan terlontar dari mulutnya.

“...Sebenarnya aku malu sih untuk memintamu melakukan ini, tapi...”

Padahal di awal tadi dia sudah melakukan hal yang sangat memalukan, tapi apa yang sekarang ingin dia sampaikan padaku? Aku jadi merasa cemas, tapi...,

“Aku tahu kalau Ketua tidak punya pacar, tapi aku ingin kau memberitahuku seperti apa tipe wanitanya..., atau apakah saat ini dia sedang menyukai seseorang atau tidak.”

Anehnya, dia mengucapkan permintaan yang cukup lugas dan lucu.

Aku merasa lega, dan kemudian menjawabnya.

“Entahlah, aku belum mengobrol perihal sesuatu seperti itu dengan Ike, jadi jika aku punya kesempatan, aku akan menyakan itu kepadanya.”

Saat aku menjawabnya, wajahnya jadi memerah, dan kemudian...,

“Tomoki-san.” Dia memanggil namaku, dan melanjutkan perkataannya. “Mulai sekarang, aku akan mengandalkanmu..., Mohon bantuannya.”

Mengatakan itu, Tatsumiya tersenyum manis dengan rona wajah yang masih diwarnai merah cerah.

Kemudian, dia mengulurkan tangan kanannya ke arahku.

Aku meraih tangan kannnya, dan berseru kepadanya.

“Aku akan melakukan yang terbaik yang bisa kulakukan..., Tapi, jangan terlalu berharap, oke?”

Setelah mengatakan itu, aku mulai menjabat tangannya,

Setelahnya, kami saling memandang dan tertawa.

 

Dengan begini, event yang sangat khas dari seorang karakter sampingan, yaitu membantu seorang gadis yang naksir pada protagonis, akan dimulai di awal semester kedua.



close