Tantei wa Mou, Shindeiru Volume 3 - Bab 1 Bagian 2

Bab 1 Bagian 2
Kan kau bilang dirimu ingin melihatku mengenakan seragam maid


“Baiklah, semuanya, pesan saja apa yang kalian inginkan.”

Kami duduk di depan meja, dan kemudian, gadis berambut putih yang mengenakan seragam maid mengatakan itu pada kami.

Kami telah pindah tempat, dan saat ini kami berlima berada di sebuah kafe,  tengah mengadakan pesta teh. Di kafe yang luas itu tidak ada satupun pelanggan lain yang terlihat, dan tampaknya mereka sedang tutup untuk hari ini.

Di sisi lain, orang yang mengundang kami ke sini...,

“Jangan sungkan-sungkan, entar Kimihiko yang bakalan traktir.”

Dia lah yang pertama kali memesan, dan dengan elegan dia menyesap tehnya.

“Ya ampun, bisa gak sih tunjukkan sedikit perhatianmu padaku—《Siesta》”

Dia duduk di kursi kehormatan, dan tanpa pikir panjang aku membalas seperti itu.

Dia adalah gadis yang memiliki rambut berwarna putih dan mata berwarna biru. Kalau menilai dari cici-cirinya, dia adalah rekan lamaku, tapi...,

“Dia benar-benar terlihat seperti Nona…” Gumam Charl, saat dia melihat 《Siesta》 menyesap tehnya.

Ya, 《Siesta》 ini bukanlah yang Siesta yang sebenarnya.

Nah, itu memang sudah bisa dibayangkan, karena bagaimanapun juga, detektif itu sudah meninggal setahun yang lalu.

“Charlotte. Kuulangi sekali lagi, aku hanyalah robot.”

Itulah apa yang dia katakan pada kami ketika kami sedang dalam perjalanan ke kafe ini.

《Siesta》 yang hadir di sini adalah android biologis yang diciptakan berdasarkan tubuh, ingatan, dan kemampuan yang dimiliki Siesta kala dia masih hidup.

“…Kau bukan Siesta?”

Sekali lagi, aku menanyakan itu padanya, yang dimana dirinya jelas berbeda dari manusia.

“Ya, aku berbeda dari Master Siesta. Itulah sebabnya, aku tidak memanggilmu dengan sebutan Kimi.”

“Begitu ya. Yah, lagian kalau itu adalah Siesta yang asli, maka dia akan memberiku bantal pangkuan alih-alih membantingku ke lantai.”

“...Di dalam database tidak ada yang memuat fakta itu.”

“Jangan jadi pura-pura tolol di saat-saat seperti ini. Kau itu kan dibuat berdasarkan diri Siesta yang asli, jadi berhentilah membenciku.”

“Aku yang membencimu ini karena aku diciptakan berdasarkan diri Master Siesta.”

“Hei, bisakah kau mengembalikan semua air mata yang telah kutumpahkan hari ini?”

Ini sungguh tidak masuk akal. Namun demikian, suasana mencekam yang meliputi kami sampai kami tiba di tempat ini tampaknya benar-benar telah lenyap sepenuhnya.

“Untuk beberapa alasan, ini kesannya seperti percakapan damai antara kedua pasangan tua.”

“Yui, jangan sebut mereka sebagai pasangan. Kau mestinya menyebut mereka sebagai ahli manzai yang veteran.”

Entah kenapa, Saikawa dan Charl yang duduk di depanku mulai menyipitkan mata mereka. Ya ampun, ini bukan salahku tahu, ini semua gara-gara detektif..., tidak, ini bukan waktunya untuk membahas sesuatu seperti ini, lebih penting lagi...,

“Jadi, apa tujuanmu menculik kami? Atau mungkinkah itu adalah perintah dari Siesta saat dia masih hidup?”

Ya, 《Siesta》 lah yang menculik dan menayangkan video rekaman mengenai beberapa hal yang terjadi di masa lalu pada kami. Ruangan tempat dirinya mengurung kami adalah tempat yang biasanya dia gunakan sebagai persembunyiannya.

“Ya, Master Siesta telah mempersiapkan berbagai macam hal untuk datangnya hari ini. Bagian dari misiku adalah menemukan kalian, dan bagian lainnya adalah menjadi sosok yang dipersiapkan untuk mendukung kalian. Selain itu, ini juga termasuk misiku untuk menyampaikan semua kebenaran pada kalian.”

“Tapi pada dasarnya kau tidak perlu sampai harus menculik kami, kan?”

“Meskipun aku bisa melakukan itu, terdapat beberapa hal yang menjadi kondisi untuk bisa menyampaikan kebenaran itu.” 

Mengatakan itu,《Siesta》melihat ke arah orang yang sampai saat ini hanya diam saja.

“Nagisa.”

Dia memanggil nama itu.

Itu adalah nama yang ditinggalkan oleh sang detektif hebat di saat-saat terakhirnya.

Dan Natsunagi, yang saat ini duduk di sampingku, mengangkat arah pandangannya dan menunggu kata-kata selanjutnya dari detektif hebat yang sudah meninggal itu.

 

“Izinkan aku untuk mengatakan ini sebagai pengganti Master Siesta—Terima kasih.”

 

Rasanya suasana  yang meliputi kami menjadi jauh lebih ringan.

Kesannya seperti 《dia》 yang muncul di sini hanya untuk menyampaikan kata-kata tersebut.

Kami, bersama dengan Natsunagi, memahami kata-kata tersebut.

 

“Berkat dirimu, tekad Master Siesta masih ada. Dan juga, itu merupakan keinginan terakhir dari Master Siesta—sekaligus pekerjaannya, untuk membuatmu tetap hidup dan bisa menghadiri sekolah. Karenanya, aku harus berterima kasih padamu.”

 

Terima kasih, kata《Siesta》, dan dalam diam dia menunduk.

Di sisi lain, Natsunagi...,

“Aku…”

Matanya terlihat goyah. Bibirnya gemetar seolah dia ingin mengatakan sesuatu, namun demikian, dia tetap tidak bersuara.

Tidak ada kata-kata yang tepat untuk bisa memperbaiki suasana hatinya. Sepertinya dia merasa bertanggung jawab atas apa yang terjadi di masa lalu, dan dengan demikian, dia terus menundukkan kepalanya. Sekali lagi, keheningan meliputi sekitar kami.

“Ayo kita bicara sambil minum teh.”

Pai apel di sini rasanya enak, dengan tenang, 《Siesta》 mengujarkan itu. Ternyata, sebelum aku menyadarinya, rupanya kami sudah memiliki teh dan pai apel yang disajikan di depan kami.

“…Ini terasa nostalgia.”

Natsunagi menggumamkan itu saat dia memasukkan potongan kecil dari pai apel ke dalam mulutnya.

Dia tidak mengatakan kalau pai apel itu rasanya enak, melainkan..., dia bilang itu terasa nostalgia.

“…Ngomong-ngomong, 《Siesta》.”

Dengan suasana yang nostalgia seperti itu, mewakili yang lainnya, aku bertanya pada《Siesta》.

“Mengapa kau mengumpulkan kami di sini dan menunjukkan kebenaran dari apa yang terjadi di masa lalu? Apa tujuan dari menyembunyikan semua kebenaran itu sampai saat ini?”

Sudah satu tahun. Sudah satu tahun sejak Siesta meninggal. Jika misi《Siesta》 adalah memberi tahu kami kebenaran akan semua yang terjadi di masa lalu, lantas mengapa sampai hari ini dia tidak ada menghubungi kami?

“Ada beberapa alasan untuk itu.”

Mengangkat beberapa jarinya ke arah kami,《Siesta》memulai penjelasannya.

“Pertama, Master Siesta harus menekan kepribadian buas Hel yang tertidur di tubuh Nagisa, dan itu butuh waktu yang lama untuk bisa menstabilkannya.”

Setahun yang lalu—aku ingat kalau di akhir percakapanku dan Siesta, dia sempat menyebutkan bahwa akan butuh waktu yang lama untuk bisa menyegel Hel. Natsunagi sendiri baru saja pulih dan bisa bersekolah, jadi kurasa dia menghabiskan waktu setahun penuh untuk mempersiapkan semua ini.

“Dan kedua, untuk memastikan kalian berempat akan bekerja sama.”

“Kami?”

“Ya, itu juga adalah keinginan dari Master Siesta.”

Begitu ya. Jadi itu yang dimaksud dengan wasiat Siesta yang kudengar dari Natsunagi—dimana aku, Natsunagi, Saikawa dan Charl lah warisan tersebut.

“Tapi...”

Tiba-tiba, Charl menyela pembicaraaan.

“Mengapa kami berempat? Terutama…, Kimizuka juga termasuk di dalamnya?”

“Oi Charl, jangan bertanya seolah itu adalah akal sehat dan memang harus dipertanyakan,”
,
“Yah, memang sih kalau sampai akhir pun Master terus memikirkan apakah dirinya harus melibatkan Kimihiko Kimizuka dalam hal ini atau tidak.”

“Kenapa? Akulah yang harusnya menjadi yang pertama kali dilibatkan. Aku ini asistennya, tahu!.”

“Kimizuka-san, apa jangan-jangan semua yang terjadi selama tiga tahun terakhir ini hanyalah kebohongan? Seperti misalnya, kau sebenarnya bukan asisten, tapi hanya seseorang yang menguntit Siesta-san?”

“Saikawa, di antara kita dirimu kan yang memiliki mata yang terbaik? Memangnya apa yang kau lihat di video tadi.”

Ya ampun, gadis-gadis ini akan langsung bersikap tolol saat saat suasana yang menegangkan sudah mereda….

“Tapi...”

Seolah-olah barusan dia telah mendengar hatiku yang menangis, Natsunagi menatap dengan serius ke arah《Siesta》.

“Sepertinya itu bukan menjadi alasan yang paling utama, kan?”

Natsunagi merujuk pada alasan mengapa 《Siesta》 baru saat ini mengumpulkan kami dan menunjukkan kebenaran. Sekali lagi, dia bertanya pada detektif itu.

“Kedepannya, SEED sendiri yang akan mengambil tindakan.”

《Siesta》menyipitkan matanya dan menyampaikan suatu keberadaan yang telah kami lupakan.

Keberadaan itu adalah pemimpin dari 《SPES》, yang merupakan musuh bebuyutan terbesar yang harus kami kalahkan.

“Meskipun selama satu tahun terakhir ini SEED tidak bertindak secara terbuka, tapi tampaknya situasinya telah berubah belakangan ini.”

…Tampaknya itu benar, sebagai contoh, ada kasus mengenai batu safir Saikawa dan serangan Chameleon di kapal pesiar.

Apa yang mereka rencanakan setelah satu tahun ini?

“Nagisa—itu adalah tugasmu untuk mencegah kasus ini.”

Meletakkan cangkir tehnya kembali ke atas piring,《Siesta》 mengatakan itu.

“Tugasku…”

Mengetahui bahwa dirinya memiliki tugas dalam posisi yang berat, Natsunagi menundukkan kepalanya.

Jika itu adalah Natsunagi yang biasanya, dia akan dengan percaya diri menepuk dadanya dan menerima tugas tersebut. Akan tetapi, setelah mengetahui kebenaran akan masa lalu, pada titik ini, dia…,

“Aku tidak berpikir kalau itu akan menjadi masalah bagi Natsunagi untuk menanggungnya seorang diri..., ya kan?”

Aku segera memimum tehku, dan berbicara pada 《Siesta》.

“Tujuan mengalahkan 《SPES》 juga berlaku untukku, Saikawa dan Charl. Natsunagi tidak harus mengemban tanggung jawab itu seorang diri, benar begitu, kan?”

Memang benar bahwasannya Natsunagi mewarisi tekad detektif atas kemauannya sendiri, tapi aku, Saikawa dan Charl juga merupakan warisan yang ditinggalkan oleh Siesta…, sudah merupakan tujuan kami bersama-sama untuk bisa mengalahkan 《SPES》.

“Ya, itu benar. Namun, posisi yang Nagisa emban di sini merupakan sesuatu yang tidak daat dibandingkan dengan Kimihiko, Yui, maupun Charlotte.”

Itu karena, kata《Siesta》, dan setelah dia menghela nafas kecil....,

“Itu karena Nagisa adalah detektif hebat.”

Dengan tegas, dia menekankan istilah tersebut...,

“Terus ada apa dengan itu? Memang benar kalau definisinya agak berbeda dari detektif biasa, tapi Natsunagi pasti sudah mengerti akan itu.”

Siesta juga menyebut dirinya seorang detektif hebat, tapi kenyataannya, hanya ada sedikit perbedaan dari citra yang dimiliki oleh detektif hebat dengan citra yang dimiliki oleh detektif biasa. Tidak ada novel misteri yang plot certinya adalah pertarungan antara detektif melawan homunculus dan alien, dan sejak awal, dia pastti sudah mengetahui itu dengan baik.

“…Begitu ya. Jadi Master Siesta juga tidak ada mengatakan perihal ini padamu?”

Kemudian,《Siesta》menampilkan raut yang tampak seperti dirinya sedang merenungkan sesuatu, dan setelah menganggukkan kepalanya...,

“Istilah 《detektif hebat》 di sini memiliki implikasi yang berbeda dari apa yang dirimu asumsikan, Kimihiko.” Katanya, seolah dia baru saja membaca pikiranku. “Memang benar, dirinya bukanlah keberadaan yang akan menyelesaikan suatu kasus secara normal. Saat kita biasanya menggunakan istilah 《detektif hebat》, kita mengacu pada sesuatu yang sama sekali berbeda—”

“Tunggu dulu.”

Buk, saat itu, meja bergetar. Orang yang menyentakkan cangkir tehnya di atas meja dan berdiri dari kursinya adalah...,

“Kau akan melanggar—Piagam Federal jika dirimu terus melanjutkan kata-katamu.”

Dengan sikap yang mencela, Charl mengucapkan istilah asing saat dia memeloloti 《Siesta》.

“Tidak apa-apa. Bagaimanapun juga, mereka adalah pihak yang terlibat secara langsung.”

《Siesta》 melihat sekeliling kami dengan tampilan tabah, dan berkata...,

 

“《Detektif hebat》 merupakan posisi yang ada di antara Dua Belas Perisai yang melindungi dunia ini—《Tuner》.”



7 Comments

Previous Post Next Post