[LN] Because I Like You Volume 1 - Selingan 1

Selingan
Kerja Keras Hitotsuba-san ①


Di malam hari, ketika aku baru selesai mandi dan menuju ruang tamu untuk makan es krim, di sana aku menemukan pemandangan yang tak terduga.

"Fu...fu...fu..."

Hitotsuba-san sedang melakukan apa yang biasanya disebut sebagai plank, latihan dimana kau meletakkan lengan bawah, siku, dan jari kaki di lantai dan membiarkan tubuhmu melayang.

"Fuu... baiklah, dengan begini rutinitasku selesai..."

Sepertinya Hitotsuba-san menyelesaikan rutinitasnya tanpa memperhatikanku sampai akhir. Meskipun dia tidak melakukan olahraga yang berat, tapi keningnya ada tampak butir-butir keringat.

"Kerja bagus dalam olahragamu, Hitotsuba-san. Nih, minum ini dan istirahatlah.”

"Terima kasih. Haaa... Melepas dahaga setelah olahraga sungguh menyegarkan—eh, sejak kapan kau ada di sini, Yuya-kun?”

Bukankah kau tidak perlu seterkejut itu? Kalau kau bertanya sejak kapan aku di sini, kupikir sekitar lima menit yang lalu? Tapi mengesampingkan itu, kau luar biasa, Hitotsuba-san. Aku juga sering melakukan plank di aktivitas klubku, jadi aku tahu kalau melakukan itu bukan hal yang mudah.

"Ah, tidak juga, ini hanya rutinasku sehari-hari saja.”

Mengatakan itu, Hitotsuba-san menunjukkan senyum manis. Meskipun aku juga bisa mengerti kalau melakukan plank bukanlah sesuatu yang bisa disebut luar biasa, tapi aku mengerti bahwa akumulasi dari kerja kerasnya inilah yang menjadi rahasia dibalik dipilihnya dia sebagai siswi paling imut di Jepang. Proporsi sempurna bak seorang dewi tidak akan bisa dicapai haya dalam satu hari, dengan demikian, dia pasti melakukan pelatihan lain selain melakukan plank. Aku penasaran, pelatihan apa saja yang dia lakukan?

"Apa lagi yang kulakukan selain plank? Tentang itu..., rahasia.”

Saat dia mengatakan itu, Hitotsuba-san melakukan pose yang imut. Ya ampun, apa salahnya sih kalau kasih tahu aku? Ini tidak seperti ada ruginya juga kan kalau aku mengetahuinya.

"Asal kau tahu saja, Yuya-kun. Seorang gadis bisa disebut cantik karena mereka punya rahasia! Itu sebabnya, aku tidak bisa memberitahumu.”

Setelah mengatakan itu, Hitotsuba-san berdiri sambil meminum tehnya. Tampaknya dia mau pergi mandi. Yah, silakan pergi bersantai dan bersihkan keringatmu setelah berolahraga.

“Ya, memang itu niatku. Kalau kau mau, bagaimana kalau kau juga ikut masuk ke kamar mandi bersamaku? Atau malah kita mandi bareng aja lah sekalian! Nanti tolong sekakan pungungku, ya!”

“...Udah cepat mandi sana.”

Aku mendorongnya keluar dari ruang tamu, dan kemudian aku mendengar suara sedih yang memanggil namaku. Tapi, aku memutuskan untuk berpura-pura tidak mendengar suara itu.



Sebelumnya || Daftar Bab || Selanjutnya

6 Comments

Previous Post Next Post