Maou Gakuin no Futekigousha Volume 5 - Bab 4

Bab 4
Instruktur Pedang Akademi Raja Iblis


Pintu kelas sekali lagi terbuka, dan tedengar suara langkah kaki bergema.

Dengan gaya berjalan yang dipoles sempurna, seorang pria berambut abu-abu dan memiliki pupil mata yang tak berwarna datang ke depan podium. Ketika dia mengalihkan tatapannya yang bagaikan pedang ke depan seolah-olah dia sedang mencoba mengintimidasi, para siswa langsung bergidik.

“Namaku Shin Reglia,” ucapnya dengan tenang, “Mulai hari ini, aku bertugas mengajarkan ilmu pedang di Akademi Raja Iblis.”

Melihat Shin, Misa tertegun, “...Ayah...?”

Fumu, menilai dari reaksinya, sepertinya Shin belum memberitahu Misa kalau dia akan menjadi guru di Akademi Raja Iblis. Kupikir jarak di antara mereka telah memendek sejak Upacara Kembalinya Raja Iblis, tapi sepertinya kebiasaan Shin yang cenderung pendiam masih belum berubah.

“He-Hei, nama Shin Reglia itu, dan wajah itu..., mau dilihat dari mana pun, dia tangan kanannya Raja Iblis, kan?”

“Y-Ya. Tapi, bukannya saat ini dia adalah Raja Roh?”

“Kalau aku tidak salah, dia memiliki julukan Seribu Pedang karena telah menguasai penggunaan seribu pedang iblis.”

“Terlebih lagi, dikatakan bahwa dua ribu tahun yang lalu dia disebut sebagai pendekar pedang terkuat dari ras iblis.”

“...Seriusan nih..., orang yang luar biasa sepertinya mengajari kita ilmu pedang....”

“Mungkinkah itu karena arahannya Anos-sama...?”

Semua siswa tampak terheran-heran melihat seseorang yang bahkan di sebut sebagai Raja Roh dan tangan kanan Raja Iblis menjadi guru di akademi.

“Kakakaka, apa kalian terkejut, murid-muridku sekalian? Ajudan dari Raja Iblis Tirani akan secara langsung mengajari kalian cara menggunakan pedang. Kalian tidak akan pernah mendapatkan kesempatan yang lebih baik lagi dari ini loh! Terlebih  lagi—!”

Eldemade mengangkat tongkatnya dan mengarahkannya ke para siswa.

“Akademi Raja Iblis berencana untuk membangun sistem kerja sama dengan Sekolah Roh sehingga pohon pendidikkan Eniyunien akan menguliahi dan menguji kalian. Kami juga bermaksud mempekerjakan seorang guru yang dapat mengajari kalian bagaimana menangani sihir roh dan penerapan praktisnya. Selain itu, kalian juga akan menerima instruksi individu terperinci oleh iblis dari 2000 tahun yang lalu. Sungguh luar biasa!”

Mengepalkan tinjunya dengan erat, Eldemade menyeringai.

“Kami telah menyiapkan kelas baru dan spesial, beserta guru terbaik yang lebih dari pada memenuhi kriteria untuk mengajari Raja Iblis. Kami menyebut itu sebagai——”

Melompat di tempatnya berdiri, dengan fasih Raja Api Kematian mengumumkan.

“Pelatihan Raja Ilis Agung! Mulai sekarang, jalan kalian untuk menjadi Kaisar Iblis juga tentu terjaminkan.”

Setelah memeragakan gerakan yang berlebihan, Raja Api Kematian menyesuaikan posisinya dan kali ini mulai berbicara dengan tenang.

“Tentunya, Raja Api Kematian ini masih akan tetap memberikan kalian pelajaran dan praktik sihir, selalu menamani kalian hingga tubuh kalian mendekati jurang yang dalam. Coba pikirkan, sekarang setelah Raja Iblis telah bereinkarnasi, mengapa Akademi Raja Iblis menyiapkan program studi seperti ini?”

Setelah menanyakan itu, Eldemade mengarahkan tongkatnya ke salah satu siswa.

“Kau yang berseragam hitam, jawab aku.”

Saat ini, entah itu seragam hitam atau seragam putih dari Akademi Raja Iblis tidak memiliki arti khusus. Sistem memakai seragam putih karena ras campuram atau hitam karena keturunan kerajaan telah dihapuskan, dan setiap siswa dibebaskan untuk memilih seragam mereka sendiri.

Meski demikian, masih belum lama semenjak perubahan diterapkan. Karenanya, sebagian besar siswa masih mengenakan seragam dengan warna yang sama seperti yang mereka kenakan sebelum-sebelumnya.

Seragam putih dan hitam merupakan salah satu aturan buruk yang ditetapkan di Dilhade ini. Namun, meskipun seragam itu sendiri dihapuskan dan warnanya diubah, memangnya perubahan apa yang bisa terjadi? Apa yang paling terpenting di sini adalah kemauan untuk tidak mempedulikan entah itu seragam hitam atau putih.

Memang, ada pendapat untuk menghapukan seragam hitam dan putih, tapi sebagai bentuk peringatann bahwa seragam inilah yang membagi ras iblis menjadi dua faksi, aku memutuskan untuk mempertahankan seragam itu.

“Ada apa? Jawablah pertanyaanku.”

“...E-Erm, karena saat ini Raja Iblis telah bereinkarnasi, jadi dimungkinkan untuk mengumpulkan orang-orang yang berbakat?” jawab siswa itu, tidak yakin dengan jawabannya.

Mendegar itu, Eldemade menyeringai.

“Benar sekali! Untuk berpikir akan mendidik begitu banyak bakat seperti ini, Raja Iblis Anos memang luar biasa! Kau hebat, kau bisa mengerti itu!”

Siswa yang tadi menjawab itu langsung merasa lega dan juga tampak bahagia.

“Tapi, bukan itu saja. Memang benar otoritas Raja Iblis memungkinannya untuk mengumpulkan individu-individu yang berbakat, tapi yang jadi pertanyaan selanjutnya adalah mengapa dia berusaha keras untuk mendidik mereka?”

Eldemade sekali lagi menunjuk siswa itu dengan tongkatnya.

“Mengapa?”

“...E-Erm..., saya tidak tahu...”

“Tidak, kau tahu. Kau harusnya mengetahuinya. Coba kau pikirkan sedikit lagi. Apa yang menjadi pembeda antara fokus berinventasi dalam pendidikan dan tidak berinventasi dalam pendidikan?”

Siswa tersebut memikirkannya, dan kemudian bergumam pelan,

“...Masa depan yang akan terjadi...”

“Ya, masa depan. Singkatnya, Raja Iblis memutuskan untuk fokus pada pendidikan demi prospek masa depan. Jawaban yang bagus. Lihat, kau bisa, bukan?”

Dipuji oleh Eldemade, siswa tersebut terlihat seperti mendapatkan kepercayaan diri.

“Kemudian, izinkan aku mengajukan pertanyaan lain. Mengapa Raja Iblis berfokus pada masa depan?”

“...Itu karena masa saat ini tidak cukup baik...?”

“Ya, ya, benar sekali. Masa saat ini masih tidak cukup baik.”

Menganggukkan kepalanya berulang kali, Raja Api Kematian menatap para siswa.

“Mengapa masih tidak cukup baik?”

“...Saya tidak tahu jika sejauh itu...”

“Tidak, kau tahu. Kau harusnya tahu. Pikirkan lah  apa yang kurang dari masa saat ini? Apa yang menurut Raja Iblis kurang? Apa yang dimiliki Raja Iblis yang tidak kalian miliki?”

“...Saya pikir segalanya...”

Edemade mengangkat tongkatnya dan menunjuk siswa itu lagi.

“Lihat, kau bisa menjawabnya, bukan? Ya benar, kalian kurang segalanya. Kalian kekurangan kekuatan, kebijaksanaan, pengetahuan, keterampilan sihir, segalanya. Tapi, kalian tidak perlu malu akan hal itu. Bagaimanapun juga, kalian sadar bahwa kalian memang kekurangan semua itu.”

Tok, Raja Api Kematian meletakkan tongkatnya di lantai.

“Raja Iblis membutuhkan seorang yang bisa menjadi musuh Raja Iblis——ugh...!”

Eldemade memegang tenggorokannya dengan tangan kirinya, seolah-olah sesuatu yang tak terlihat sedang mencekiknya.

Itu adalah efek dari Zekt (Kontrak) untuk tidak melawanku.

“...Se-Sensei...? Anda tidak apa-apa?”

“Aah, ugh... Ehem... Menyebut musuh itu kurang akurat. Tepatnya, Raja Iblis membutuhkan seseorang yang setara dengannya, seseorang yang dapat bersaing dengannya! Pesaing yang bersahabat, seorang rival!”

Setelah mengoreksi kata-katanya, Eldemade terlepas dari hukuman karena melanggar Zekt (Kontrak) dan memperbaiki posturnya.

“Sekarang, pertanyaan lain. Apakah itu mudah untuk menjaga perdamaian?”

“...Saya pikir itu tidak mudah...”

“Benar. Lantas, mengapa itu tidak mudah?”

“...Karena itu adalah urusan antara negara?”

“Mengapa perdamaian antara negara yang berbeda tidak bisa dijaga?”

Siswa itu terdiam.

“Ayo kita ubah cara membahasnya sedikit. Apa kau pernah bertengkar dengan temanmu?”

“Ya.”

“Mengapa?”

“...Soal itu, erm, mereka bilang mereka tidak akan bergabung dengan kelompokku dan akan bergabung degan kelompok yang lain, jadi kami bertengkar...”

“Hanya karena masalah seperti itu? Bukankah kalian adalah teman?”

“...Justru karena kami adalah teman, jadi, erm, kupikir kami akan sama-sama bekerja keras  dalam kelompok yang sama... Itu sebabnya, aku merasa dikhianati... Tentunya, setelah itu kami berbaikan...”

Menyeringai, Eldemade tertawa dan menunjuk siswa itu dengan tongkatnya.

“Kau merasa dikhianati. Tapi, teman-temanmu mungkin berpikir, jika itu kamu, maka kamu pasti bisa mengerti bahwa ada alasan mengapa mereka bergabung dengan kelompok lain, kan? Namun di sisi lain, kau pasti berpikir bahwa mengapa mereka tidak mengerti dirimu.”

“...Ya, itulah yang saya pikirkan... Padahal jika saja saya memikrikannya baik-baik, saya pasti bisa mengerti...”

“Kalau begitu, bagaimana kalau kalian mencoba menempatkan pertengkaran kalian pada konflik antar negara?”

Mendengar itu, ekspresi siswa itu langsung tampak seolah dia menyadari sesuatu.

“...Erm, aku terlalu sibuk memikirkan urusan sendiri... Jadi, ketika aku mencoba menjaga perdamaian negaraku karena keadaan negaraku sendiri, tanpa aku sadari, yang aku lakukan itu jutru mengganggu perdamaian negara lain...?”

“Benar! Luar biasa, seperti yang kukatakan, kau bisa tahu jika kau memikirkannya. Dikatakan bahwa hubungan antar negara itu sulit, tapi jika kau menggali lebih dalam, pada akhirnya hubungan antara orang-orang lah yang sulit. Teman, kekasih, dan bahkan orang yang tidak saling mengenal satu sama lain—mereka semua bertengkar Negara adalah totalitas dari masing-masing orang ini. Itu adalah satu orgnanisme besar, dengan kesadaran yang campur aduk dan sangat kacau sehingga tidak mungkin memahaminya sepenuhnya.”

Senyum puas muncul di wajah Eldemade.

“Dengan demikian, tidak mungkin ‘kan hal-hal yang tidak bisa dipahami seperti itu tidak bertentangan!”

Eldemade memutar-mutar tongkatnya dan kemudian mengetukkannya ke lantai.

“Itulah sebabnya, Raja Iblis Anos berusaha kerasa untuk Akademi Raja Iblis ini. Ketika dia mencoba untuk melihat tanah ini, yang bisa dia lihat hanya kekacauan. Bahkan melalui mata iblisnya pun, dia tidak dapat melihat apa yang disebut negara. Itulah mengapa dia melihat tiap-tiap orang dan dengan hati-hati memelihara mereka masing-masing. Dia mengikuti keyakinan bahwa negara adalah rakyat itu sendiri.”

Meskipun aku sendirian menghentikan konflik dengan sekuat tenaga, itu tidak bisa disebut perdamaian.

Bahkan ketika aku membagi dunia menjadi empat bagian, konflik masih tetap ada.

Perdamaian yang sesungguhnnya masih jauh.

“Raja Iblis percaya bahwa dengan memberi kalian kekuatan, kebijaksanaan, dan pengetahuan, pada akhirnya kita dapat memperbaiki negara kita dan menghindari krisis nasional, kirisis dunia, dan konflik besar yang akan datang. Kakakaka, itu sungguh cita-cita yang mantap dan jauh untuk dicapai!”

Eldemade tertawa lepas.

“Tapi, itu menarik! Bukankah menentang hal yang mustahil itu lah sosok dari Raja Iblis?! Sampai mimpi itu pupus, Raja Api Kematian ini telah dikontrak untuk mengajar di sini. Aku akan melakukan semua yang aku bisa untuk membuat kalian menjadi iblis yang hebat. Meski begitu, ketika mengetahui bahwa masih akan ada konflik, Raja Iblis itu pasti akan menjadi lebih kuat lagi!”

Secara umum, Zekt (Kontrak) yang aku buat dengan Eldemade persis seperti apa yang dia katakan.

Para dewa setiap pada janji mereka, namun demikian, aku tidak tahu seberapa berlaku hal tersebut kepada Eldemade yang setengah iblis dan setengah dewa. Oleh karena itu, daripada membuatnya setia menggunakan Zekt (Kontrak), akan lebih baik untuk membuatkan proposal yang menarik baginya. Lagipula, memaksakan sesuatu dengan kekuatan pada akhirnya akan hancur.

Aku yang menyusup ke akademi ini sebagai anak kecil sebagian untuk melihat hasil pegajaran dari sudut pandang siswa. Soalnya, jika mereka tahu kalau aku adalah Raja Iblis, mungkin hanya akan ada beberapa siswa atau guru saja yang akan mau mengungkapkan pikiran mereka.

“Nah, berdasarkan apa yang kita bahas baru saja, hari ini kalian akan menerima pelatihan ilmu pedang di arena. Shin-sensei, jika kau memiliki sesuatu untuk dikatakan sebelum latihan, bagaimana kalau kau mengatakannya di sini?”

“Baiklah. Karena hari ini adalah latihan pertama, jadi kita akan melakukan apa yang siapa pun bisa lakukan. Dan juga, aku ingin membuat kalian merasakan mati satu kali,” ucap Shin, seolah itu adalah hal yang biasa-biasa saja.

Mendengar itu, para siswa di kelas langsung menjadi pucat.

“Dan jika memungkinkan, dua kali,” tambah Shin.



Sebelumnya || Daftar Bab || Selanjutnya

5 Comments

Previous Post Next Post