MrJazsohanisharma

Ore no Iinazuke ni natta Jimiko, Ie de wa Kawaii Shika nai Bab 6

Bab 6
Pertunangan Kami Akan Segera Terkuak (Bagian 1)


“Mmm…”

Mengusap-ngusap mataku yang masih mengantuk, aku keluar dari kamarku dan berjalan menuruni tangga.

Eh? Kok dari dapur ada suara bising yang terdengar...?

Dengan pikiranku yang masih kabur, aku merasa kebingungan,

“Ah! Selamat pagi, Yuu-kun! Terima kasih sudah bolehin aku menggunakan kamarnya Nayu-chan.”

Di dapur. aku melihat ada seorang gadis yang mengenakan blazer.

Dia memiliki rambut hitam panjang yang sepanjang bahu. Matanya besar dan cerah, dengan tampilan yang sedikit terkulai. Tubuhnya ramping, tapi dia memiliki sosok cantik dengan lekuk tubuh di tempat yang tepat.

“Ahh… Selamat pagi, Yuuka-chan.”

Butuh beberapa saat bagiku untuk menyadari kalau yang berdiri di sana itu adalah teman sekelas sekaligus tunanganku, Watanae Yuuka.

Melihatku seperti itu, Yuuka-chan jadi cemberut.

“Rekasimu barusan, bukankah itu agak telat?”

“Tidak, hanya saja kau terlihat sangat berbeda dari kesan yang kau berikan di sekolah. Untuk sesaat aku tidak tahu kalau itu dirimu.”

“Ah… Maksudmu gaya rambut dan kacamataku? Yah begitulah, mungkin benar kalau aku memberikan kesan  yang berbeda.”

Dia membusungkan dadanya dengan bangga dan memakai kacamatanya. Kemudian, sambil memegang rambut panjangnya di tangan kirinya, dia dengan cepat mengikatnya menggunakan tangan kanannya.

Nah. Seperti inilah [Watanae-san] kalau di sekolah.

Rambut ponytailnya benar-benar mengubah penampilannya. Tanpa mengenakan kacamatanya, matanya terlihat terkulai, tapi saat dia memakainya, matanya terlihat lebih tajam.

“Woah… kesan yang kau berikan langsung berubah dalam sekekap.”

“Benar kan? Kacamata ini membantuku menahan diri.”

Mengatakan itu, Yuuka-chan kembali membusungkan dadanya dengan bangga.

Sedangkan untukku sendiri…

“Gadis 3D memang menakutkan…”

“Menakutkan?! Kenapa?!”

“Fakta bahwa gadis-gadis bisa mengubah penampilan mereka dalam sekejap… Jelas itu menakutkan. Bukankah itu sudah seperti Lupin?”

“Asal tahu saja, gadis-gadis bisa berubah lebih banyak lagi saat mereka memakai riasan.”

“Nah... kalau sudah mencapai tingkat itu, pada dasarnya itu adalah horor. Seperti hantu atau semacamnya.”

Yuuka-chan pun menghela nafas terhadap reaksiku yang merasa takut pada gadis 3D yang dapat mengubah penampilan mereka dengan begitu mudah.

“Jadi begini, pas aku lagi bicara, aku akan jadi terlihat aneh dan banyak mengoceh, kan? Maka dari itu aku menggunakan kacamata ini supaya diriku jadi terlihat lebih serius. Untuk menyembunyikan fakta kalau aku tidak bisa berkomunikasi dengan baik, maka aku harus bersikap serius lebih dulu. Dengan kekuatan dari kacamata ini, aku bisa mengubah kesanku menjadi [Watane-san] yang serius dan pintar.”

“Terkesan pintar, ya... Yah, kurasa itu lebih baik daripada pergi tanpa kacamata.”

Aku sangat mengerti maksudnya. Dengan melakukan itu dia berusaha untuk menjaga jarak dari orang-orang, dan sejujurnya aku benar-benar bisa bersimpati padanya.

Kami mungkin lebih mirip satu sama lain daripada yang kukira.

Setelah kami selesai mengobrol, kami berdua meninggalkan rumah bersama-sama.

“Suami-istri masa depan pergi ke sekolah bersama—rasanya seperti kita melakukan sesuatu yang dilarang, ya?”

Merasa malu dengan kata-katanya sendiri, Yuuka-chan tersenyum malu-malu. Ekspresi lembutnya itu benar-benar berbeda dari Watanae-san di sekolah.

“Hei… Kau harus memastikan tidak ada orang lain di kelas kita yang mengetahui fakta kalau kita adalah tunangan.”

“...? Kenapa?”

Yuuka-chan hanya menatap kosong padaku, jelas tidak memikirkan ini sebelumnya.

Menjaga langkahku agar tepat di sebelah Yuuka-chan, aku memperingatkannya tentang apa yang mungkin akan terjadi.

“Jika kita terlalu menonjol, akan ada banyak rumor, dan semua orang akan mulai bertanya-tanya, kan? Dan kemudian, tidak seperti sebelumnya, semua orang pada akhirnya akan lebih banyak berbicara denganmu.”

“Uuu… Kedengarannya buruk.”

“Dan juga, kau adalah seorang pengisi suara, jadi kau mungkin harus tetap tidak terlalu menarik perhatian yang berlebihan.”

Pengisi suara yang menikah bisa menjadi masalah yang sensitif, jadi sangat penting untuk berhati-hati dengan hubungan kami.

“Aku mengerti! Aku akan melakukan yang terbaik untuk membuat kita terlihat seperti teman sekelas biasa. Tapi, aku tidak pandai dalam hal ini, jadi aku minta maaf jika aku bersikap dingin atau semacamnya.”

“Tidak, aku juga tidak pandai dalam hal ini, jadi aku mungkin akan memberikan tanggapan yang hanya secukupnya.”

Tapi... itu bukan satu-satunya alasan kami menyetujui ini.

Kemarin, kami bertukar alamat Line kami.

LineIni adalah aplikasi komunikasi yang cukkup terkenal dimana itu dapat memungkinkanmu untuk mengirim pesan dan menelepon orang secara gratis.

Aku tidak berpikir ada siswa SMA yang tidak menggunakan Line.

Bahkan aku menjadi bagian dari grup Line di kelasku. Tapi, satu-satunya kontakku yang lain adalah Ayah dan adikku.

Dan, yang baru saja kutambahkan kemarin... tunanganku.

“Sip! Jadi, berhati-hatilah saat kau di sekolah.”

“Oke, aku mengerti!”

Kami berdua bertunangan... Kami tidak bisa membiarkan orang lain mengetahui fakta itu.

Karena jika mereka tahu… aku 1000% yakin neraka penuh pembulian akan menantiku. Sama seperti dulu...




close