Ore no Iinazuke ni natta Jimiko, Ie de wa Kawaii Shika nai Bab 8

Bab 8
Teman-teman, bagaimana cara kalian memanggil tunangan kalian?


Dari sekolah ke rumah, butuh waktu sekitaran 15 menit dengan berjalan kaki.

Setelah berjalan beberapa saat, baru setelah melewati peremaetan, aku akan langsung berbelok ke kanan.

Aku belum pernah melihat ada siswa atau siswi dari sekolahku yang pulang lewat jalan ini. Dan sejak awal, tidak begitu banyak orang yang akan melalui jalan ini, jadi aku sering pulang tanpa melihat siapa pun.

Saat aku berjalan di jalan yang damai nan tenang itu…

“Yuu-kun!”

Mungkin ini adalah pertama kalinya seseorang memanggilku di jalan ini, dan di atas itu, nada suaranya begitu ramah dan akrab.

Aku berbalik dengan panik dan melihat Yuuka-chan, yang terengah-terengah, melambai kepadaku.

“Hei, perhatikan caramu memanggilku! Kita masih dalam perjalanan pulang! Jangan panggil aku Yuu-kun dengan terlalu keras!”

“Oh, maaf! Umm... Sakata-kun, aku mencoba menyusulmu, tahu?”

Tidak, hanya karena kau mengubah caramu memanggilku tidak akan benar-benar menyelesaikan masalah yang mendasarinya…

“...Kau masih berusaha merahasiakan tentang pertunangan kita, kan?”

“Tentu saja! Kau bilang kalau kau tidak mau diejek atau mengalami hal-hal yang merepotkan lainnya!”

“Baguslah.”

“Tapi... mengejar tunanganmu dan pulang bersamanya... rasanya cukup deg-degan.”

“...Kau sungguh berusaha merahasiakan tentang pertunangan kita, kan?”

“T-Tentu saja!”

Aku tidak bisa menahan diri untuk tidak menghela nafas atas tanggapannya.

Yuuka-chan hanya tertawa polos di sampingku… Dia sungguh berbeda dibandingkan dengan [Watanae Yuuka]  yang ada di sekolah.

Aku yakin dia mencoba untuk berhati-hati, tapi tindakannya sepertinya tidak sesuai dengan niatnya.

Seperti yang diharapkan dari pengisi suara Yuuna-chan… Keduanya adalah orang bebal alami.

---

Tak lama setelah aku sampai di rumah, para penggerak membunyikan bel pintu.

Barang-barang milik Yuuka-chan dibawa ke kamar yang digunakan Nayu hingga tahun lalu. Sedikit demi sedikit, ruangan itu diwarnai dengan warna Yuuka-chan.

“Hmm… Yang ini ditaruh di sini, yang itu ditaruh di situ…”

Bahkan setelah para penggerak pergi, Yuuka-chan masih sibuk merapikan barang-barangnya.

Aku merasa tidak nyaman menatap kamar seorang gadis, jadi aku kembali ke ruang tamu sendirian.

Di sana ada sebuah kardus yang masih belum dibuka diletakkan dengan sembarangan.

Setelah kotak terakhir dibawa masuk ke kamar Yuuka-chan, sekali lagi aku diingatkan bahwa mulai sekarang, aku akan tinggal bersamanya.

“Yuu-kun, maaf sudah membuatmu menunggu~”

Saat aku masih memikirkan berbagai hal, Yuuka-chan, yang sepertinya sudah selesai berbenah, tiba-tiba masuk ke ruang tamu.

Tidak seperti pas di sekolah, rambut hitamnya tidak diikat, itu terurai mencapai tulang belikatnya. Saat dia melepaskan kacamatanya, matanya terlihat terkulai. Dia memamerkan gaun biru mudanya dan tersenyum seperti anak anjing.

“Kau tahu, saat aku memindahkan barang-barangku ke kamarku, sekali lagi itu mengingatkanku kalau mulai hari ini, aku akan tinggal bersama denganmu, Yuu-kun...”

Setelah mengatakan itu, Yuuka-chan menunduk seolah dia merasa malu.

Melihatnya yang seperti itu, aku juga merasa malu, hingga aku tidak bisa untuk tidak memalingkan pandanganku darinya.

Di atas meja, ada dua cangkir. Salah satunya adalah mug hitam-ku yang selalu kugunakan. Yang lainnya adalah mug punya Yuuka-chan dengan gambar kelinci yang mencolok.

“Yuu-kun.”

Entah kenapa, Yuuka-chan tiba-tiba memanggilku.

“Ada apa, Yuuka-chan?”

“Yuu~kun~”

“Untuk beberapa alasan, suaramu barusa terdengar seperti binatang…”

“…Mmh.”

Yuuka-chan menyilangkan lengannya dan memiringkan kepalanya dengan ekspresi serius di wajahnya. Aku tidak tahu apa yang dia pikirkan, tapi itu kelihatannya itu penting.

“Kita memanggil satu sama lain dengan Yuu-kun dan Yuuka-chan, tapi apakah itu benar-benar oke sebagai tunangan?”

“Eh? Bukankah itu oke?”

“Tidak. Kalau di anime, ada banyak pola lain... Kurasa sebaiknya kita menggunakan panggilan yang paling pas.”

Sebelum pikiranku bisa mengejear, Yuuka-chan menyatukan kedua jari telunjuknya dan berkata dengan malu-malu:

“Umm… S-sayang*…” [Catatan Penerjemah: Pelafalan Jepang-nya = あなた (Anata.)]

Ruang tamu segera menjadi sunyi.

Wajah Yuuka-chan menjadi merah padam.

Aku merasa seperti sedang melihat sesuatu yang seharusnya tidak kulihat, dan aku segera mengalihkan pandanganku.

“...B-Bukannya itu terasa memalukan”

“K-kalau begitu, apakaha lebih bagus kalau sayang*?” [Catatan Penerjemah: Pelafalan Jepang-nya = 旦那様 (Danna-sama).]

Aku hampir menyemburkan teh yang ada di mulutku.

“Bagaimana bisa kau mengatakan semua itu dengan wajah yang begitu serius?! Dan juga, bukankah itu malah jauh lebih memalukan?”

“Jadi, darling?”

“Memangnya kita ini pasangan tolol*?” [Catatan Penerjemah: Konteksnya sama seperti Kaede dan Yuya dari novel Because I Like You = バカップル - Bacouple (Baka Couple).]

“Duh ribte amat sih… Tuan*…” [Catatan Penerjemah: ご主人様ぁ (Goshuujin-sama).]

“Yang itu justru memiliki arti yang sangat berbeda!”

Yuuka-chan pada awalnya sangat pemalu…

Mungkin saja dia akan menjadi lebih bersemangat saat kami terus berbicara. Atau mungkin, nalurinya sebagai pengisi suara lah yang mengambil alih.

Dia perlahan-lahan semakin terserap ke dalam semacam permainan peran...

“Aku, Yuuka… hari ini juga akan melakukan yang terbaik untuk melayani Tuanku~nya☆”

---

Beberapa menit kemudian.

Di atas meja, ada seorang gadis yang depresi sedang berbaring telungkup di sana, dan berkata, “Aku bertindak terlalu jauh…”

“Asataga… Kau terlalu terbawa suasana…”

“...Ugh, itu memalukan…”

Ada jurang pemisah yang sangat besar antara Yuuka-chan di sekolah dan Yuuka-chan di rumah. Aku tidak percaya kalau mereka berdua adalah orang yang sama.

“Kau sudah mencoba hampir semuanya, jadi apa sekarang kau sudah puas?”

“Mmh… tapi…”

Dia sudah mencoba begitu banyak panggilan yang berbeda, dan dia masih belum puas?

“Aku baik-baik saja kalau dipanggil Yuu-kun, karena itu membuatku merasa istimewa.”

“Tapi kalau Yuuka-chan…”

“Hm?”

“Dipanggil Yuuka-chan tidak membuatku merasa istimewa…”

Yuuka-chan terlihat depresi, tapi tiba-tiba dia berdiri dengan semangat dan menunjuk ke arahku.

“Ada beberapa gadis yang memanggilku dengan Yuuka-chan juga. Jadi itu terasa sangat normal.”

“Apakah normal saja tidak oke bagimu?”

“Tidak! Habisnya, suatu hari nanti kita kan akan menikah, jadi...”

Sebelumnya dia sangat bersemangat, tapi sekarang suaranya lemah dan dia memiliki ekspresi cemberut di wajahnya. Ini sudah seperti naik roller coaster, ekspresinya berubah dari satu momen ke momen berikutnya.  Rasanya sulit dipercaya kalau dia adalah pengisi suara untuk Yuuna-chan.

Dia gadis yang energik dan ceroboh, dan kalau-kalau dia menjadi berlebihan, dia akan mengalami depresi,

Melihat Yuuka-chan yang begitu depresi, rasanya seperti aku sedang melihat hewan kecil yang lucu yang tidak bisa ditinggalkan sendirian. Aku harus melakukan sesuatu...

“...Yuuka.”

“Eh?!”

Yuuka terlihat sangat terkejut saat aku memanggilnya begitu. Kemudian dengan tenang aku berkata kepadanya:

“Bagaimana jika aku memanggilmu Yuuka? Panggilan ini akan memberikan perasaan istimewa, kan? Sekalipun itu hanya sedikit…”

“W-wawawawa…”

Yuuka, yang kehilangan kata-kata, menggelengkan kepalanya dengan sangat cepat.

Aku tertawa terbahak-bahak pada Yuuka yang begitu jujur ​​dan polos itu.

“Baiklah, aku akan mengatakannya sekali lagi. Tolong perlakukan aku dengan baik mulai sekarang, Yuuka.”

“Yuu-kun.”

“Ya?”

“Yuu-kun, Yuu-kun.”

“Apa, Yuuka?”

“Aku hanya ingin memanggil namamu~ Yuu-kun, Yuu-kun, Yuu-kun… Ehehe~”

Dia terus mengulangi namaku berulang kali. Sepertinya dia menikmatinya, karena dia tersenyum bahagia.

Padahal percakapan kami tampak biasa dan tidak berguna... Tapi anehnya, aku akhirnya berpikir bahwa hal seperti ini tidak terlalu buruk…
 
“Yuu-kun, Yuu-kun! Yuu-kun, Yuu-kun! Yuu-kun? Yuu-kun!!! Y-yuu-kun?!”

“Kenapa yang terakhir terdengar seperti aku sedang sekarat?!”

Gadis ini, dia benar-benar suka berlebihan dalam melakukan sesuatu...




35 Comments

  1. GK nyangka dua meotople di LN sebelah bakal muncul disini🤣🤣

    ReplyDelete
  2. Ngakak bner ini si cweknya bener bener anti mainstream anjay gabisa ditebak tingkahnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. 🗿malah lebih kek kaeda njir 😂 sama sama stres

      Delete
  3. Replies
    1. Mas mba kalo ngitik tuh gak usah setengah-setengah kalo ma ngetik "Sange" ga usah setengah-setengah ange....🗿🗿🗿

      Delete
  4. Ahhhh yukaaa wangy wangy wangy wangy

    ReplyDelete
  5. Mati diabetes anjir lah, mana gw juga baca LN meotople sebelah lagi 🗿

    ReplyDelete
  6. Gw kalau punya teman Yg ntar nikah Ama seiyuu terus dia nolak Fix mati tuh orang

    ReplyDelete
  7. Masih mending yuuka dari pada kaede stres pluss san*e 🤣🤣

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah kalo masih di bilang sang* masih wajar lah
      Tapi kalo udah di bilang stress gk ada kata kompromi mas

      Delete
  8. Anying pas dirumah berubah jadi Kaede..

    ReplyDelete
  9. Awokawokawok meotople new generation :v

    ReplyDelete
  10. Di LN sebelah gula disini juga gula ada yang punya kopi gak minta gua

    ReplyDelete
  11. Agh shit any body have a gun i want to shoot my heart

    ReplyDelete
  12. Hampir mirip kaede kalo dah flirting, kayak mau nempel terus

    ReplyDelete
  13. yuuka-chan kayaknya typical cewek "Dandere" jadi imut banget😊

    Apa Itu Dandere? Dandere adalah gabungan dari kata danmari yang berarti kata diam, dan dere dere. Berkaitan dengan sifat Tsundere, tipe ini adalah tipe orang yang introvert alias pendiam, mirip seperti tipe Introvert Tsundere. Tipe karakter seperti ini adalah orang yang tidak banyak tingkah dan pada umumnya adalah orang yang pemalu.

    Tipe Dandere adalah tipe karakter yang lebih suka mengulur waktu untuk menyusun sebuah rencana, seperti seorang karakter yang jika ia merasa ia sedang berada pada waktu yang tepat, ia akan melakukan hal-hal yang tidak terduga pada orang yang ia sayangi.

    Fix cewek kaya yuuka-chan harus di cari😌

    ReplyDelete
  14. Faq men, that conversation hurt my kokoro

    ReplyDelete