
Bab 17
Hidupku terjebak dalam kebuntuan, tapi ketika aku bertemu dengan Yuuna-chan, duniaku menjadi berubah (Bagian 1)
“Isssh, kok kamu goblok banget sih, Yuu-kun!”
Dengan memakai topi yang menghalangi pandangan ke arah matanya, Yuuka terus mengembungkan pipinya bahkan setelah kami meninggalkan pusat perbelanjaan.
Angin berhembus dengan cukup kuat, membuat rambut cokelatnya yang panjang bergoyang-goyang. Di saat yang sama, aroma parfum yang lebih manis dari biasanya melayang ke udara.
“Maaf, Yuka. Tapi kalau tersebar rumor bahwa aku punya pacar, aku merasa seperti orang-orang nantinya mengetahui kalau kau adalah tunanganku, atau Izumi Yuuna memiliki seorang pria di dalam hidupnya.”
“Kau terlalu mengkhawatirkan itu, tau!”
“Kau sendiri tidak terlau menyadari bahwa dirimu adalah seorang pengisi suara, kan? Kalau di medsos ada berita yang tersebar bahwa Izumi Yuuna kencan dengan pria biasa, itu akan menjadi kegemparan yang besar.”
Bagaimanapun juga, masih ada banyak fans-fans yang menuntut kemurnian dari seorang pengisi suara.
Namun, meskipun Yuuka mendengarkan kata-kataku, dia justru malah semakin mengembungkan pipinya.
“Tapi aku tidak suka..., kalau kau menyebutku sebagai Nayu-chan.”
“Tidak seperti Masa, Nihara-san tidak mengenal Nayu, jadi menurutku akan lebaik baik menyebutmu seperti itu daripada menyebutmu dengan nama yang asal-asalan. Tapi, mengingat apa yang terjadi sebelumnya, aku bisa mengerti kalau tidak mau disebut sebagai adik perempuan yang buruk...”
“Bukan itu maksduku! Aku tidak terima dengan kesan kalau itu tidaklah aneh bahwa aku adalah [adik perempuanmu]! Padahal kan aku tidak jauh lebih muda darimu!!”
Hah? Apa yang dia maksud?
Saat aku merasa bingung dan memiringkan kepalaku, Yuuka mengerutkan bibirnya.
“...Kalau aku lebih muda darimu, bisa-bisa aku akan dianggap sebagai anak kecil. Aku ini seorang wanita dewasa. Sama seperti Ranmu-senpai, aku memiliki pesona seorang wanita dewasa.”
“Errm..., bagian mananya dari dirimu yang kau sebut memiliki pesona dewasa?”
“Ah! Kau pasti mempermainkanku, kan! Seperti yang kupikirkan, aku harusnya tidak kembali berganti pakaian dari pakaian seksi yang kukenakan sebelumnya!”
Tidak, itu bukanlah pakaian yang bisa membuat seseorang jadi terlihat dewasa atau semacamnya.
Namun, Yuuka menggigit bibir bawahnya sendiri, tampak masih tidak setuju dengan sesuatu.
“Habisnya, aku ini kan siswi SMA. Jadi itu memalukan kalau orang-orang akan secara natural melihatku seperti aku lebih muda dari mereka...”
Pernyataan itu secara alami membuatku merasa bahwa tanganku dipenuhi dengan kekuatan. Kemudian, dengan emosi yang meluap-luap di dalam diriku, aku mengungkapkan pikiranku.
“Kau tahu, Yuuna-chan itu sangat energik, lugu dan polos. Dia suka sekali dimanja ketika dia merasa kesepian, tapi jika kau mencoba memperlakukannya seperti anak kecil, dia akan memberontak dan mencoba bertingkah seperti orang deawa. ...Saat kau mencoba menggodanya, ada kalanya dia akan menyerang, tapi pada akhirnya dia gagal dan jadi terlihat imut. Menutuku..., seperti itulah pesona yang dimiliki Yuuna-chan.”
“...Hah?”
“Maksudku, kau yang ingin [memiliki kesan dewasa] itu sama seperti Yuuna-chan. Tapi pada akhirnya, dengan diperlakukan seperti anak kecil, membuatku jadi merasa kalau kau adalah Yuuna-chan. Kemudian, sebagai balasan karena diperlakukan seperti itu, kau akan menjadi marah yang membuatmu jadi semakin mirip dengan Yuuna-chan—sungguh, Izumi Yuuna memang hebat, aku sangat terkesan kepadamu..”
“...Kau mempermainkanku, kan? Kau benar-benar mempermainkanku, kan?”
Perkatanku benar-benar sia-sia, dimana itu justru membuat Yuuka semakin marah.
Kemudian, Yuuka menghela napas dalam-dalam, dan berbicara.
“Haa~..., kau benar-benar tidak bisa mengerti pikiran seorang wanita, Yuu-kun. Tapi yah..., aku juga menyukai dirimu yang seperti itu sih.”
Ya ampun, mencintaimu benar-benar menjadi kelemahanku.... dengan tampil seperti Yuuna-chan, Yuuka berbisik dengan tidak jelas pada dirinya sendiri.
Setelah itu, kami terus menuju ke stasiun sambil basa-basi.
Waktu saat itu sudah menunjuk pukul 13:30, jadi sejujurnya, aku cukup lapar.
“Ahahaha, Yuu-kun, perutmu keroncongan, ya?
“Bagaiamana pun juga aku sudah banyak berjalan. Dan juga, mungkin aku lelah karena berurusan dengan Nihara-san. Tidak apa-apa kan kalau pas kita sampai rumah nanti aku ngisi perutuku dengan satu mie instan?”
“Mmm... gimana ya...”
Dengan senyum di wajahnya, Yuuka menatap ke arah langit. Kemudian, dia menegakkan tubuhnya dan berkata.
“...Hei. Bagaimana kalau kita singgah sebentar lagi?”
Jantungku sontak berdegub kencang ketika Yuuka mengatakan itu dengan nada yang sedikit manja.
“Bukankah itu licik? Kalau kau berbicara dengan suara seperti Yuuna-chan, sulit bagiku untuk mengatakan tidak padamu.”
“Fufufu, bagaimanapun juga suara adalah senjata terbaik yang dimiliki seorang pengisi suara! Ini benar-benar serangan yang mujarab!”
Entah kenapa, dia menampilkan ekspresi puas yang tak berguna di wajahnya.
Kemudian, sambil menyanyikan senandung penuh kebanggaan, Yuuka mendekatkan bibirnya ke telingaku dan berbisik.
“Hei, maukah kau mendengarkan..., keinginan seumur hidupku?”
“Hiiiii!!”
Aku sontak melangkah mundur untuk menjauh dari Yuuka.
“Ya ampun, itu curang tahu, kupikir telingaku akan meledak tadi! Yang barusan itu, itu adalah kalimat [jika kau lulus] yang disampaikan pada bulan Maret, kan?”
“[Malaikat Maut Jatuh Cinta] memang hebat, kau mengingat itu dengan sempurna.”
Kemudian, sekali lagi, Yuuka menempel di lenganku dan mendekatkan bibirnya ke telingaku.
“Ma~kan! Aku mau makan! Kalau aku tidak makan, perutku akan keroncongan, dan bisa-bisa aku akan menghilang.”
“Ugh..., kali ini adalah kalimat dari [Kompetisi Peromohonan Ke-100 Alice Idol] yang diadakan tahun lalu...”
Serangan dari suara Yuuna-chan oleh Yuuka membuat HP yang kumiliki semakin mendekati 0.
Yuuka menatap wajahku sambil cengengesan..., dan sepertinya dia akan terus melakukan ini sampai keinginannya dipenuhi.
“...Haa, aku agak cemas karena ini masih ada banyak orang..., tapi hanya sebentar, hanya sebentar, oke? Dan juga, jangan sampai kau melepas topimu.”
“Dimengerti, Kapten Yuu-kun!”
Meskipun dia melakukan pose memberi hormat, tapi wajahnya penuh dengan senyuman yang membuat wajahnya terlihat seperti akan meleleh.
“Akhir-akhir ini, kau sering sekali bersikap iseng ya, Yuuka.”
“Loh, tipemu itu wanita yang energik, polos, dan sedikit iseng seperti Yuuna-chan, kan?”
Ya ampun, sifatnya yang terlalu terbawa suasana itu juga benar-benar sama seperti Yuuna-chan.
Sungguh, dia benar-benar seorang pengisi suara yang hebat.