
Bab 1 & 2
Gimana nih? Tunanganku imut banget
Di ruang kelas, saat waktu istirahat makan siang.
“Fuuu~! Yuuichi, apa kau melihatnya!? Akhirnya, dunia akhirnya akan menjadi milik Ranmu-sama!!!”
Saat aku sedang menyantap roti yang baru-baru kubeli dari kantin, Masa tiba-tiba menghampiriku dan berteriak dengan suara yang aneh.
Terhadap tingkahnya yang seperti itu, aku benar-benar ingin berpura-pura tidak mengenalnya.
“Oi, Yuuichi! Jangan alihkan pandanganmu..., dari masa depan Ranmu-sama yang amat gemilang!!!”
"Aku yang mengalihkan pandanganku itu karena tingkahmu itu terlalu memalukan.”
Kurai Masaharu, aku sudah berteman dengan pria ini sejak kami masih SMP, tapi mungkin ini merupakan yang pertama kalinya aku terlibat dalam situasi yang memalukan seperti ini karenanya.
Lihat tuh, teman-teman yang lain menampilkan ekspresi jijik.
Namun pria ini, Masa, sama sekali tidak peduli akan itu, dan justru hanya menyisir rambutnya yang acak-acakan. Dan entah kenapa, mata yang ada di balik kacamata berbingkai hitamnya itu memiliki kilauan tajam yang tidak perlu.
“Hei, hei, Sakata~. Apa yang membuat kalian berdua tampak sangat bersemangat~?”
“Satu-satunya orang yang 'bersemangat' di sini adalah Masa, tahu!?”
“Loh, tapi kan kalian menggabungkan meja kalian dan saling berbicara satu sama lain, jadi yah, mana bisa kau bilang kalau kau tidak bersemangat,”
Orang yang mengatakan itu saat dia cengengesan dan tertawa adalah salah satu teman yang juga kukenal sejak SMP, Nihara Momono.
Dia adalah gadis yang memiliki rambut panjang berwarna coklat muda. Wajahnya memakai riasan yang secukupnya, dan matanya yang besar itu tampak cerah. Dia mengenakan blazernya dengan serampangan, yang membuat area dadanya terlihat sangat menonjol. Pada intinya sih—dia adalah gadis gyaru.
“Apa kau tidak mau mengatakan apa yang barusan dia katakan, Sakata~? Akhirnya dunia akan menjadi blalblabla apalah pokoknya.”
Aku tidak akan mengatakannya, dan kumohon, jangan samakan aku dengan orang-orang seperti dia.
Tidak seperti Masa, aku ini adalah seorang pria yang tidak mengungkapkan perasaan dan pikiranku kepada semua orang. Aku hanyalah salah satu pria yang tidak terlalu mencolok di dalam kelas..., dan aku merasa bahwa status seperti ini sangatlah cocok untuk diriku.
Lagipula, aku bukanlah kaum penyembah gadis 3D ataupun ekstrovert, jadi yah... Sebisa mungkin aku ingin menjalani hidupku dengan tidak harus terlibat dengan mereka.
“Masa, aku bisa mengerti perasaanmu itu. Cuman, jika kau terlalu melebih-lebihkannya seperti itu, pikirmu apa yang akan dipikirkan oleh orang-orang di sekitarmu yang tidak tahu tentang [Alice Stage]?”
“Ya ampun, Yuuichi, jangan sinis-sinis seperti itu hanya karena waifu-ku lah yang terpilih di event [8 Alice].”
──*Krak*
Masa..., kau ini benar-benar telah jatuh terpuruk sebagai penggemar [Alice Stage] ya. Aku tidak menyangka kau akan menggunakan waifumu untuk menyerang orang lain... Kau harus sadar bahwa kata-kata dan tindakan yang seperti itu akan membuat citra dari waifumu rusak loh.”
“Hah? Yuuichi... Entah seberapa banyak kau mau menghinaku, aku sama sekali tidak peduli. TAPI, aku tidak akan pernah membiarkanmu menghina Ranmu-sama!”
“Ntar, apa sih yang kalian omongin!? Dan yang lebih penting lagi, jangan bertengkar di sini.”
Dengan lembut, Nihara-san mencoba untuk menengahi kami, namun, tak satu pun dari kami yang berniat untuk mundur dalam situasi ini.
Baik aku dan Masa, kami pada dasarnya bisa mentolerir segala jenis penghinaan yang tidak peduli seberapa hinanya penghinaaan tersebut jika itu ditujukan kepada kami.
Namun, penghinaan yang ditujukan kepada waifu kami adalah suatu dosa yang tidak dapat diampuni.
Jika pihak lain mencemarkan citra dari waifu kami, maka..., kami tidak akan bisa menahan diri untuk tidak melakukan baku hantam.
[8 Alice]—Itu merujuk pada 8 Alice Idol teratas dari gim [Love Idol Dream! Alice Stage ☆] yang ditentukan berdasarkan hasil polling.
Terdapat hampir 100 idol, dan semuanya bersuara penuh.
Ilustrasi yang indah. Karakter yang menawan. Dan event-event yang sering diberikan.
Tiap-tiap karakternya mempunyai nama yang sama dengan nama depan dari pengisi suara masing-masing, dan ada banyak sekali liputan dari media.
Sebuah gim sosial terbaik dimana sebuah perusahaan besar mempertaruhkan seluruh masa depan perusahaan itu pada gim tersebut—itulah [Alice Stage.]
Baru-baru ini, [Alice Stage] mengadakan [1st 8 Alice Poll], versi yang diperbarui dari [Top 11 Contest] yang sebelumnya diadakan.
Dan, peringkat ke-6 untuk [8 Alice Poll] ini adalah waifunya Masa, Ranmu-chan, dimana pengisinya suaranya adalah Shinomiya Ranmu.
“Ranmu-sama..., dia adalah mimpiku!”
"Eh, kenapa kau menangis, Kurai!?"
Nihara-san tampak bingung saat dia melihat Masa menjerit sambil menangis.
“Ranmu-sama telah berjuang dengan keras..., dan perjuangannya itu mencapai ranah hati dari para player [Alice Stage], itulah mengapa dia terpilih sebagai salah satu dari [8 Alice]. Suatu kisah yang seperti Cinderllan ini..., bukankah dia ini benar-benar seorang Dewa, ya kan Yuichi?”
“Menjadi Cinderella bukanlah segalanya untuk menjadi Alice Idol, tahu... Masa.”
“Lah, kok kau juga ikut-ikutan nangis Sakata!? Apa-apaan sih situasi ini!?"
Seperti yang Nihara-san bilang, sebelum aku menyadarinya, tau-tau pandanganku sudah tampak kabur.
Ranmu-chan telah berjuang dengan keras. Aku sangat mengerti itu.
Namun, aku juga mengenal seorang gadis yang sama berjuang dengan keras seperti dirinya.
Dia adalah gadis yang hampir tidak mampu menjadi salah satu dari [8 Alice], namun... bagiku, dia adalah satu-satunya Alice Idol yang kudedikasikan untuk diriku.
“Masa, entah apapun yang kau katakan... Satu-satunya Alice Idol-ku adalah Yuuna-chan seorang.”
Yuuna-chan, karakter yang memiliki pengisi suara Izumi Yuuna—di adalah dewiku.
Dulu, di musim dingin saat aku kelas 3 SMP, aku ditolak oleh seorang gadis 3D, dan semua orang di kelasku mengetahui perihal itu. Aku merasa sangat putus asa dan depresi, yang membuatku menjadi seorang sadboy dan tidak mau pergi ke sekolah... Tapi, kepolosan dan keceriaan Yuuna-chan memberikanku suatu harapan untuk terus melanjutkan hidupku.
Dia adalah gadis yang memiliki model rambut twintail, dengan mulut yang tampak cemberut. Dan payudaranya, itu penuh akan kesuburan dan kasih sayang. Tapi sejujurnya, sebagai karakter, popularitasnya masih cukup rendah, namun..., bagiku, dia akan selalu menjadi yang nomor satu.
“Yuuichi..., aku..., aku telah melakukan sesuatu yang sangat mengerikan padamu...”
“Masa..., jadi kau mengerti, ya...”
Dengan tegas, aku dan Masa saling berjabat tangan.
Nihara-san menyaksikan interaksi di antara kami dengan ekspresi bingung di wajahnya, tapi aku sama sekali tidak peduli dengan itu.
Karena kami adalah.... rekan seperjuangan yang telah memperjuangkan kehormatan waifu kami masing-masing.
“─Bisa diam dikit gak sih?”
Saat aku dan Masa terus membuat banyak keributan, secara tiba-tiba, seseorang memberikan peringatan yang tajam kepada kami.
Dengan perasaan yang gugup, aku menoleh ke arah sumber suara yang sedingin es itu.
Dan di sana..., terdapat teman sekelasku, Watanae Yuuka.
Dia adalah gadis yang memiliki rambut model ponytail, dan dia mengenakan blazernya dengan cara yang sangat mengikuti peraturan dari sekolah. Dia memiliki tubuh yang kecil dan ramping, juga menggunakan kacamata berbingkai tipis yang dibaliknya terdapat mata yang agak sipit.
Di matanya itu, ada tampak suatu kilatan tajam, dan jika dikombinasikan dengan ekspresi kosong yang menakutkan di wajahnya..., itu sangatlah mencekam.
“Nyebelin banget sih. Kalian ini sudah SMA, jadi bertingkah layaknya siswa SMA.”
“Y-ya.”
Di bawah tekanan yang mencekam itu, Masa tiba-tiba jadi minder, layaknya katak yang sedang ditatap oleh ular.
Melihat itu, Nihara-san terkikik dan kemudian berkata, “Seperti yang diharapkan dari Watanae-san!”
Di sisi lain, aku tidak berkata apa-apa, dan hanya bisa menatapnya.
Kemudian, mungkin menyadari aku yang menatapnya, dia menatap balik ke arahku. Namun itu hanya sesaat, karena dia segera mengalihkan pandangannya dan bergumam.
“P-Pokoknya..., meskipun sekarang memang waktunya istirahat makan siang, kalian terlalu berisik.”
Setelah mengatakan itu dengan nada yang sedikit lebih lembut, [Watanae Yuuka] kembali ke kursinya.
“W-Watanae-san sangat menakutkan...”
“Habisnya kalian berdua ribut sekali sih. Yah, tapi tetap saja...., menurutku itu luar bisa bahwa kalian memiliki hubungan dimana kalian dapat saling menceritakan segalanya tanpa harus merasa segan. Gini-gini aku mendambakan sesuatu seperti itu loh~”
“Kau ini ngomong apaan sih? Bukannya kau selalu mengatakan apa yang ada dipikiranmu kepada orang lain, Nihara?”
“Ya ampun, inilah mengapa kau tidak populer, Kurai. Asal kau tahu saja..., setiap gadis itu memiliki rahasia mereka masing-masing.”
Saat aku mendengar percakapan antara Masa dan Nihara-san..., di suatu tempat di dadaku, aku merasakan perasaan yang sedikit menyesakkan.
Masa, maafkan aku.
Sesuatu seperti menyimpan rahasia dari orang lain..., bukan hanya dilakukan oleh para gadis.
Aku juga memiliki rahasia yang tidak dapat kuberitahukan pada orang lain, sekalipun itu adalah dirimu.
Terlebih lagi, itu karena kau adalah penggemar berat gim [Alice Stage].
.
.
.
Watanae Yuuka—dia sebenarnya adalah pengisi suara karater Yuuna-chan, “Izumi Yuuna”.
.
.
.
Saat di sekolah, dia adalah siswi yang lugas dan serius, seorang yang tidak mencolok dan tidak komunikatif. Namun, sifat aslinya adalah seorang gadis yang lugu dan polos.
Selain itu, dia adalah tunanganku, dan kami hidup bersama di bawah satu atap.
Yah..., meskipun aku mengatakan semua itu kepadanya, aku yakin kalau dia tidak akan mempercayai itu.
“Yuu-kun, itu tidak boleh!”
Ketika aku sampai di rumah, Yuuka menatapku, tapi... tidak seperti saat dia menatapku di sekolah tadi, tatapannya ini sama sekali tidak terasa menakutkan.
Saat ini, dia sudah mengganti blazernya menjadi gaun biru muda. Rambut hitam yang dia bentuk jadi model ponytail saat dia sekolah telah dia geraikan, dan itu menjulur langsung ke daerah di sekitar bahunya.
Dan karena penglihatannya tidak buruk-buruk amat, setiap kali dia tidak sedang berada di luar ruangan, dia melepas kacamatanya. Dan setiap kali dia melakukan itu, matanya yang sebelumnya terlihat sipit akan berubah menjadi mata yang terkulai.
Pada dasarnya sih, mustahil bagiku untuk merasa takut padanya ketika dia seimut ini.
“Kau seharusnya tidak boleh membuat keributan besar tentang [Alice Stage}! Isshh~”
“Apa itu memang benar-benar sesuatu yang perlu dikhawatirkan? Yah, kuakui kalau kami memang berisik, tapi kan...”
“Maksudku bukan begitu! Entah seberapa banyak kau mau menyebabkan keributan bersama temanmu, aku tidak mempedulikannya!”
"B-Begitukah?"
Terhadap Yuuka yang menggembungkan pipinya. aku memiringkan kepalaku.
“Kalau kau memuji Yuuna dengan suara yang sekeras itu—aku kan jadi malu, baka!”
“Eh, itu yang dipermasalahkan!?”
Alasannya benar-benar tidak terduga, yang membuatku tidak sengaja mengeluarkan suara aneh.
Kemudian, Yuuka mulai memukuli dadaku berulang kali.
“Baka, baka! Yuu-kun, belakangan ini kau jadi terlalu terbawa suasana, tahu!”
“Astaga, apaan sih dengan tuduhan seperti itu!? Aku kan Cuman mencoba yang terbaik untuk bisa menjalani kehidupan yang tenang dan damai bersamamu, dan di saat yang sama juga mencintai Yuuna-chan—“
"Cintanya terlalu berlebihan! Cintamu pada Yuuna sangat berat sampai-sampai itu menghancurkanku!”
Mengatakan itu, Yuuka kemudian memberiku selembar kertas.
.
.
.
■ Dari: “Malaikat Maut Jatuh Cinta” (nama pena) ■
Halo, Yuuna-chan! Akhirnya, sudah tiba waktunya untuk event [8 Alice Poll].
Aku telah memberikan suaraku segera setelah polling dibuka. Dan tentang siapa yang aku pilih..., itu rahasia.
Dan petunjuk tentang orang itu adalah: Dia adalah gadis yang selalu menampilkan senyuman mempesona di wajahnya, dan juga seorang gadis yang sedikit bebal dan benar-benar polos..., namun, dia adalah gadis yang bekerja lebih keras dari siapa pun—dan intinya, dia adalah seorang gadis yang sangat menyenangkan.
Entah dia menang atau kalah dalam polling ini, aku akan selalu mendukungnya. Dia adalah gadis yang kucintai lebih dari siapapun.
.
.
.
“...Oh. Bukannya itu adalah surat penggemar yang kukirimkan ke Yuuna-chan? Ada apa dengan ini?"
“Kenapa sih kau tidak memberitahukannya kepadaku secara langsung! Lagian kan kita ini hidup bersama!”
"Yah, habisnya kan satu-satunya cara jika aku ingin memberitahu Yuuna-chan bagaimana perasaanku padanya adalah dengan mengirimkan surat padanya?”
“’Satu-satunya cara’ palalu peyang! Nih, di sini! Pengisi suara Yuuna-chan ada di sini!”
Dengan pipi yang terangkat, Yuuka mengambil surat itu dariku dan dengan hati-hati memasukkannya kembali ke dalam amplopnya.
Kemudian, dia menatapku.
“...Ini benar-benar tidak dapat dimaafkan untuk membuat Yuuna menampilkan ekpsresi yang seperti ini! Sebagai hukuman untukmu.... kau harus mengatakan bahwa kau mencintaiku sebanyak 100 kali, ba~ka! ”
"Guhh!"
Darah termuntahkan dari mulutku. Dan sekarang aku sudah mati.
Karena yang barusan itu, dia melakukan pemeragaan klimaks yang sempurna di event terbarunya Yuuna-chan.
Protagonis pergi ke taman hiburan dan akhirnya berpartisipasi dalam atraksi dengan tagline yang mengatakan "Katakanlah seratus hal yang kau sukai tentang pacarmu". Dan si protagonis itu kemudian banyak-banyak memuji Yuuna-chan.
Lalu Yuuna-chan, yang hampir mati karena malu, tanpa sengaja mengucapkan kalimat moe yang luar biasa ini.
Di hari pertama kali aku mendengar kalimat tersebut, aku berakhir memutarnya selama 3 jam berturut-turut di tengah malam.
Sejak saat itu, aku membiasakan diri untuk mendengarkan kalimat ini 3 kali sehari, setiap hari.
Jika kalimat itu langsung diucapkan di hadapanku... Aku tidak yakin, apakah aku akan merasa malu atau sedih. Tapi ada satu hal yang pasti, yaitu pikiranku akan hancur.
Apa-apaan nih? Apa gadis ini mencoba membunuhku?
“Sebagai hukuman untukmu, kau harus mengatakan bahwa kau mencintaiku sebanyak 100 kali! Ba~ka!”
“Maaf, Yuuka. Aku benar-benar minta maaf, jadi tolong, ayo kita hentikan ini—”
“Katakan padaku bahwa kau mencintaiku! Baka, baka!”
Meski HP-ku sudah turun menjadi 0, Yuuka masih terus menyerangku dengan serangan moe-nya.
Dan sekarang, dia mungkin mulai sedikit menikmati situasi ini, karena di wajahnya terlihat eskpresi yang merasa puas.
Oh, kalau kau ingin bermain seperti itu, maka aku juga akan...
“Jadi, Yuu-kun? Apa kau sudah merenungkan tindakanmu itu? Jika kau melakukan terlalu banyak hal yang membuat orang merasa malu, maka—”
"Aku mencintaimu."
“Fuueh!?”
Kali ini, Yuuka lah yang menjadi bingung setelah dia mendengar kalimat yang terlontar dari mulutku.
Dia buru-buru melambaikan tangannya, dan ekspresinya berubah jadi panik.
“T-tunggu! Tadi itu aku cuman mengutip kalimat Yuuna supaya kau merenungkan tindakanmu, oke? Bukannya aku benar-benar ingin kau mengatakannya—”
"Aku mencintaimu. Aku mencintaimu. Aku mencitaimu. Aku mencintaimu."
“Gyaaaaaahhh!?”
Kalau mau dibandingkan, ini seolah-olah aku sedang merapalkan semacam mantra sihir untuk mengusir hantu.
Yuuka menjerit dan jatuh pada saat yang sama saat dia menggeliat dan menggelepar.
...Wuis, menyenangkan juga nih.
“Jadi, Yuuka, apa kau sudah merenungkan tindakanmu? Kau tidak boleh melakukan terlalu banyak hal yang membuat orang merasa malu.”
“Isssh, sudah cukup! Iya, iya, aku mengerti, jadi tolong hentikan! Jika kau terus mengatakan kata-kata yang manis seperti itu kepadaku, bisa-bisa pikiranku akan hancur—”
"Aku mencintaimu. Aku mencintaimu. Aku mencintaimu. Aku mencintaimu. Aku mencintaimu. Aku mencintaimu. Aku mencintaimu. Aku mencintaimu. Aku mencintaimu. Aku mencintaimu. Aku mencintaimu—”
“Funyaaaaaaaaa!?”
─Satu jam kemudian. Aku disuruh melakukan seiza di lantai.
[Catatan Penerjemah: Di Jepang, Seiza merupakan cara formal dan sopan.]
Dan di hapadanku, duduk di sofa dengan tangan yang terlipat, Yuuka menatapku dengan bibir yang cemberut, sementara wajahnya tampak semerah apel.
“...Yuu-kun. Tadi kau mulai bersenang-senang di tengah-tengah tindakanmu itu, kan?”
“...Tapi kan, ini semua dimulai karena kau mencoba membunuhku dengan suara moe-nya Yuuna-chan.”
“Mmm... Terus?”
“Jadi yah, karena kau mencoba membunuhku dengan moe, aku hanya sekedar membalas. Kupikir itu disebut Pembalasan Moe dua kali lipat? ”
“Masalahnya itu sama sekali bukan dua kali lipat!?”
Ya—ini adalah salah satu kepribadian dari Watanae Yuuka, dimana dia akan bertingkah serius dan polos saat di luar, tapi saat di rumah, dia adalah gadis yang cukup konyol.
Dia bekerja keras sebagai Izumi Yuuna, tapi saat di rumah, dia hanyalah hewan kecil.
Watanae Yuuka—dia adalah adalah tunanganku, Sakata Yuuichi.
Ini adalah kisah akan hari-hari kami yang kacau dan menyenangkan.