MrJazsohanisharma

Saijo no Osewa Volume 1 - Bab 40

Bab 40
Jamuan makan Ojou-sama bersama Om-om ①


Hari Sabtu.

Aku mengganti pakaianku ke pakaian yang diberikan oleh Shizune-san padaku untuk menemani Hinako sebagai pelayannya pergi menghadiri jamuan makan bersama Kagen-san.

“Jas, ya.” gumamku, saat aku aku meminta Shizune-san untuk menilai penampilanku.

“Apa kau tidak suka pakai jas?”

“Tidak, bukan begitu..., hanya saja, aku tidak terbiasa mengenakannya.”

Berbeda dengan seragam pekerjaan sambilan, pakaian ini sedikit lebih ketat. Namun, pantulan penampilanku di cermin terlihat lebih baik jika dibandingkan dengan saat aku mengenakan seragam akademiku yang biasanya. Nah, sebagian dari itu karena saat ini rambutku ditata dengan baik, tapi kurasa itu karena jas yang kukenakan ini berkualitas tinggi.

“Ngomong-ngomong, jas itu adalah merek terbaik di Italia dan harganya 700.000 yen.”

“Eh?”

“Mohon kenakan itu dengan hati-hati.”

Ini adalah produk yang sangat kelas atas dari yang kubayangkan.

Pokoknya, aku tidak boleh membuat setitik kotoran pun menodainya. Dengan kesan misi seperti itu, aku meninggalkan mansion bersama Shizune-san.

 

“Di sini tempat acaranya.”

Kami butuh sekitaran satu jam dengan mengendarai mobil untuk sampai di tempat tujuan kami, Pension.

[Catatan Penerjemah: Pension, rumah ala-ala Barat.]

“Shizune-san, apa ini juga vila milik Keluarga Konohana?”

“Ini lebih seperti rumah peristirahatan daripada vila. Tempat ini biasanya digunakan untuk menyelanggarakan pesta atau acara.”

Di depanku, ada sebuah rumah bergaya Barat yang sangat besar dan terawat dengan baik. Bagian depannya didekorasi semewah hotel kelas satu, dan ada lapangan golf yang luas di samping gedung. Tempat ini dengan sangat jelas menciptakan suasana yang diperuntukkan bagi orang-orang kaya.

“Kalau begitu, Ojou-sama, silakan pergi ke sana, kami akan menunggu anda di luar.”

“......Mm.”

Hinako, yang saat ini berpakaian rapi untuk menghadiri jamuan makan, menganggukkan kepalanya.

Dari sini, kami dan Hinako akan berpisah.

“...Itsuki.”

“Apa?”

“Sebentar lagi..., aku akan bertemu dengan om-om yang tidak kukenal.”

“Jangan membuatnya terdengar seperti itu semacam tindak kejahatan.”

Dari posisiku, itu adalah keburaman yang membuatku sulit untuk bereaksi.

Kupikir ini adalah akhir dari cerita kami, tapi..., Hinako masih terus menempel di sampingku.

“...Itsuki.”

“Kali ini apa?”

“...Aku akan melakukan yang terbaik.”

Menatapku, Hinako mengatakan itu dengan mata yang seperti ingin diharapkan melakukan yang terbaik.

Astaga, padahal dia seharusnya bisa mengatakan itu dari tadi...,

“Ya, aku akan mendukungmu. Kalau acaranya sudah selesai, ayo bersantai bersama ketika kita sudah di mansion.”

Saat aku mengatakan itu, Hinako tersenyum lembut.

“...Mm, aku ingin makan es krim lagi,”

Dengan itu, Hinako menghampiri Kagen-san.

Kemudian, setelah punggungnya berjarak sekitar 5 meter dariku...,

“...Es krim?” Bisik Shizune-san padaku. “Itsuki-san, apa yang dia maksud dengan es krim?”

“......”

Menerima tatapan dingin yang membanjiriku, aku langsung mengalihkan wajahku.

Hinako, sialan kau...!!!



close