Maou Gakuin no Futekigousha Volume 4 - Bab 61

Bab 61
2000 Tahun Kemudian Dengan Doa


Taman bunga air mata.

Saat aku berbaring di antara bunga-bunga panjang, aku melihat pemandangan dari atas ke tempat itu.

Yang terpantul dalam mataku adalah Reno. Secara sihir dia mencipatkan bola air dan menghujani cintanya kepada bunga-bunga.

Bunga air mata tumbuh dengan cepat dan menabur benih-benih baru. Jumlah bunga yang ada di tempat itu telah bertambah, tapi setengah dari tempat itu masih kosong.

Penglihatan ini dibagikan dengan Ray, Misha, dan yang lainnya di Eniyunien.

Saat ini Reno mengandung anak setengah roh-iblis di dalam tubuhnya.

Tidak lama lagi, akan ada sesuatu yang terjadi. Aku memiliki firasat seperti itu.

“Reno-sama.”

Suara serak bergema di tempat itu. Asalnya adalah Eniyunien, tapi suaranya terasa terdengar dari jauh. Ternyata pintu masuk ke taman bunga terbuka, dan dari situlah suaranya terdengar.

“Reno-sama, mata sihirku tidak bisa mencapai tempat itu. Jadi tolong jangan terlalu memaksakan dri anda.”

“Tidak apa-apa. Lagian, akulah satu-satunya yang bisa menyirami roh. Jika mereka semua layu, aku yakin Shin akan sedih saat dia kembali.”

“...Umm. Kalau begitu mengapa kita tidak menyerahkannya pada penghibur keliling?”

“Bahkan Anosh dan yang lainnya tidak tahu kapan mereka akan pergi dari sini. Itu sebabnya aku harus melakukan apa yang bisa kulakukan. Selain itu, cintaku meluap-luap hari ini, jadi akan sia-sia kalau meluap begitu saja.”

Setelah menyirami bunga air mata, dia menatap bahagia ke taman bunga.

“...Apa anda yakin itu benar-benar tidak apa-apa?” tanya Eniyunien yang seolah-olah berubah pikiran.

“Itu?”

“Ibu Roh Agung Reno, rumor dan legenda anda menyebutkan bahwa anda adalah ibu dari semua roh. Setiap saat, diri anda adalah ibu dari semua roh.” dengan nada misterius, suara Eniyunien menggema. “Separuh dari anak itu adalah iblis. Jika anda melahirkannya, anda akan menentang rumor dan legenda anda. Dengan kata lain, anda akan hancur. Anda sendiri mengetahui itu, kan?”

“Ya, aku tahu.”

Reno tersenyum, seolah itu sama sekali bukan masalah.

“Kau tahu, aku akhirnya mengerti apa yang dibicarakan Nenek.”

“Umm” Eniyunien mengerang. “Apa anda sedang berbicara tentang Pohon Perang Besar, Miguelonov?”

“Oh, begitu ya. Eniyunien belum pernah bertemu dengan Nenek. Kau tahu, dikatakan bahwa seperti itulah takdir dari seorang roh. Sebagai roh, entah kau mematuhi rumor dan legenda, atau menentang rumor dan legenda, yang terpenting adalah melindungi sesuatu yang berharga bagimu.”

Reno dengan lembut meletakkan ujung jarinya di perutnya.

“Aku adalah Ibu Roh Agung Reno. Aku sama sekali tidak pernah bertanya-tanya tentang hal itu, dan semua roh adalah anak-anakku yang berharga. Tapi, tapi, aku telah bertemu seseorang. Aku bertemu seseorang yang hanya memperlakukanku sebagai Reno.”

Dalam tetapannya yang lembut, dapat terlihat tekadnya yang tak tergoyahkan.

“Apa pun yang terjadi, aku akan melahirkan anak ini. Karena anak ini adalah cinta yang Shin berikan padaku, cinta yang Shin inginkan apa pun yang terjadi.”

“...Akankah lebih jika aku tidak mengatakannya...?”

Reno tersenyum, sedikit sedih.

“Shin mungkin mengatakan untuk tidak melahirkan anak ini. Karena dia masih tidak percaya pada cinta, karena menurutnya cinta adalah mimpi. Tapi aku tetap memutuskan untuk melahirkan anak ini, jadi tidak ada yang akan berubah.”

“Tetap saja, setidaknya dia harus tetap berada di sisi Reno-sama sampai anda melahirkan.”

Setelah terdiam beberapa saat, Reno bergumam, ‘Mmh.’

“...Tapi aku tidak ingin menahannya. Sekarang aku adalah istri Shin. Aku menjadi istri dari tangan kanan Raja Iblis.”

Eniyunien mengerang.

“Aku sudah banyak meminta hal yang egois kepada Shin. Dan sekarang adalah girliranku. Aku ingin melakukan yang terbaik untuk Shin.”

Hidupnya akan bertahan sampai 10 Oktober.

Di waktu yang sementara itu, tidak banyak yang bisa dilakukan Reno untuk Shin.

“Shin akan bereinkarnasi sebagai orang kepercayaan Raja Iblis sekaligus untuk mengisi kekosongan di hatinya. Aku ingin merngirimnya pergi agar dia tidak melihat ke belakang dan langsung melangkah ke tujuannya.” Reno melanjutkan. “Selain itu, saat aku hancur, jika Shin ada di sisiku, aku mungkin akan menangis. Aku tidak menginginkan air mata kesedihan. Aku hanya ingin Shin mengingat diriku yang tersenyum.”

Reno mengatakannya dengan riang, seolah tidak ada penyesalan.

“...Dua ribu tahun dari sekarang, ketika Raja Roh mengetahui bahwa Reno-sama telah hancur, dia mungkin akan sedih...”

“Kurasa begitu. Memang terdengar sedikit kejam, tapi aku mengharapkannya.”

Eniyunien membuat suara bingung.

“...Apa yang anda maksud dengan mengharapkannya...?”

“Fufu,” Reno tertawa. “Shin harus menangis saat dia menyadari betapa hebatnya cinta yang kumiliki. Dia harus menangis dengan banyak air mata. Dan kemudian dia akan sadar, aku yakin dia akan menyadarinya. Bahwa dia menyukaiku, bahwa dia mencintaiku. Dengan begitu Shin akan mendapatkan apa yang dia inginkan.”

Aku akan mengajarimu cinta. Reno mungkin berusaha menjaga perkataannya sampai saat-saat terakhir.

“Itu mungkin pemikiran yang sedikit tolol, tapi menurutku itu tidak bisa dihindari.”

Reno berjongkok dan dengan lembut meraih penyiram besi yang di tempatkan di taman bunga.

“Karena aku jatuh cinta. Jadi aku juga ingin dia mencintaiku.”

Menggunakan penyiram itu, Reno mulai menyirami bunga air mata lagi.

“Jika aku ingin mengubah orang yang berpikiran sederhana itu, aku harus mempertaruhkan nyawaku.”

Reno tersenyum. Tidak dengan cara yang memaksakan diri, tidak dengan cara yang suram.

“Tidak apa-apa. Aku memiliki cinta yang ditinggalkan Shin di perutku. Karena adanya keajaiban ini, aku yakin itu akan menjadi kenyataan.”

Dengan tekad yang kuat, dia berkata dengan ceria.

“Aku tidak menyesalinya. Ini adalah takdir roh. Selain itu, aku telah jatuh cinta. Ini adalah cinta yang mengancam nyawa.”

“Jika anda mengatakan demikian, itu—”

Dengan suara bantingan, pintu masuk taman bungan tertutup, dan suara Eniyunien menghilang.

Angin hangat bertiup. Dengan suasana yang menggelisahkan—

“Eniyunien?” seru Reno dengan ekspresi bingung.

Saat berikutnya, sebuah suara menggema di tempat itu.

“—Apa Pedang Pembunuh Dewa memberimu cinta? Hahaha, kalian mengatakan hal-hal yang sangat tolol. Sungguh, sangat tolol dan sangat konyol.”

Suara arogan dan tegas membuat taman bunga air mata berguncang. Itu adalah suara yang tidak asing.

“Kau salah, Ibu Roh Agung Reno. Untukmu yang tidak tercerahkan, akan kuberikan kebijaksanaan.”

Di depan Reno, kepala Eldemade melayang-layang. Dia yang memancarkan kekuatan sihir yang lemah itu adalah sang Bapa Surgawi, Nousgalia.

“Tidak ada cinta dalam Pedang Pembunuh Dewa. Apa yang ia miliki adalah kerinduan menyedihkan akan hati  dan keinginan untuk menirunya. Pedang iblis itu berpura-pura baik dan berpura-pura sedih.”

“Itu tidak benar! Kau itu tidak tahu apa-apa, kau bahkan belum mengenal Shin dengan baik.”

Tanpa menanggapi perkataa Reno, Nousgalia melanjutkan,

“Jadi kenapa Shin Reglia bisa mencintaimu? Hanya ada satu jawaban yang dapat dipikirkan untuk itu.” dengan nada tinggi, dia berbicara seolah sedang memberi kebijaksanaan. “Itu berkat keajaiban dewa.”

Menahan dirinya, Reno memelototi Nousgalia.  Dia menggigit gigi belakangnya dan bertanya.

“...Apa yang coba kau katakan?”

“Aku memberikan cinta pada Pedang Pembunuh Dewa. Dia mungkin memang memotongnya, tapi sabda dewa adalah mutlak. Itu dengan pasti mengisi kekosongan yang ada di muasal Shin Reglia.”

Nousgalia juga memberi tahu Shin:
Besarkanlah anak dewa yang lahir dari rahim Roh Agung Reno. Tatanan dunia, penghancur Raja Iblis.

“Bukan cinta yang menyebabkan keajaiban itu. Itu selalu merupakan kehendak dewa.”

“Bohong......”

“Sabda dewa adalah benar. Cinta yang dinginkan oleh Pedang Pembunuh Dewa, keinginan Ibu Roh Agung Reno yang ingin menjadi dirinya sendiri, dan bahkan keturunan ajaib yang kau kandung dalam tubuhmu, semuanya sesuai dengan ketetapan Bapa Surgawi.”

Dengan nada serius, Nosgalia berkata.

“Yang kau kandung dalam tubuhmu bukanlah anak Shin Reglia. Tubuhnya hanya digunakan sebagai perantara. Perantara benih anak dewa, anak yang akan menghancurkan Raja Iblis.”

Lingkaran sihir dibentuk, dan lengan putih yang terbuat dari kekuatan sihir muncul dari sana. Di tangannya ada buku hijau. Itu adalah peri buku Leelan. Itu ditulis dalam jilid 18XX.

“Ini adalah halaman yang baru saja ditambahkan beberapa saat yang lalu. Lihatlah baik-baik.”

Buku itu dibuka dengan kekuatan sihir.

Apa yang tertulis di halaman itu adalah Raja Iblis Tirani Avos Dilhevia.

“Raja Iblis Tirani... adalah roh...”

Reno menatap halaman itu dengan serius. Dia pasti akan langsung bisa tahu bahwa itu akan berubah menjadi bencana yang luar biasa.

“Aku sudah mengaturnya. Seharusnya itu terlihat jelas di mata rohmu. Rumor dan legenda dari anak dalam tubuhmu adalah milik Avos Dilhevia.”

Mata kuning Reno menjadi muram. Dia memiliki ekspresi tidak percaya di wajahnya.

“...Kekuatan sihir Raja Iblis Anos...”

Ada satu alasan  mengapa kekuatan sihir Raja Iblis Tirani dapat dirasakan dari anak Shin dan Reno. Itu karena rumor dan legenda yang membentuk muasalnya adalah milik Avos Dilhevia.

“Semuanya dipandu oleh takdir.” Nousgalia berkata dengan nada yang berlebihan. “Sekarang, di tempat ini anak dewa akan lahir.”

Sabda dewa membuat lingkaran sihir muncul di perut Reno. Kekuatan sihir dari anak yang dikandungnya seketika segera terlihat.

Crest (Pertumbuhan).

Anak dewa tumbuh dengan pesat dan akan segera lahir.

“Hentikan... dia tidak akan bisa hidup jika dilahirikan sekarang...”

Reno memegangi erat perutnya. Namun, kelahiran anak dewa tidak dapat dihentikan.

“Hahaha, bersukacitalah, anak dewa itu adalah perempuan. Dia akan menggantikanmu dan menjadi ibu baru dari para roh. Sekarang, bersukacita dan rayakanlah. Karena kau telah menjadi ibu dan rahim dari dewa yang agung, tempat lahirnya tatanan dunia.” umum Nousgalia dengan senyum jahat.

“Tidak, jangan... masih belum...!”

Bayi transparan muncul dari lingkaran sihir yang mengambang di perut Reno.

Bayi itu melayang di udara di taman bunga.

Dia terpisah dari rahim ibu dan hanya memiliki kekuatan sihir yang lemah, seolah-olah muasalnya dapat menghilang kapan saja.

“Ah......”

Reno berlutut di tempat.

Dengan melahirkan anak dewa, Reno telah menentang rumor dan legendanya sendiri.

Ibu Roh Agung akan segera hancur.

“Apa yang akan kau lakukan, Ibu Roh Agung? Ini adalah kehidupan yang tidak kau inginkan, tatanan untuk menghancurkan Raja Iblis Tirani. Jika kau membiarkannya, dia akan hancur!?”

Reno meremas tangannya yang lemah dan mengambil bunga air mata dari taman bunga.

“...Kumohon... Lahirlah... Siapa saja, yang bisa menyelamatkan anak ini...”

Satu demi satu, bunga air mata berubah menjadi cahaya dan menghilang, melahirkan begitu banyak roh. Dalam waktu singat, taman bunga menjadi hutan belantara.

Dan saat bunga terakhir menghilang—

“Itu dia... terlahir...” Reno mendongak seolah memiliki harapan. “...Air mancur ruang-waktu Ezessey... maaf karena kau baru saja lahir, tapi kumohon bawalah dia bersamamu. Bawa dia... ke tempat dimana dia bisa tinggal setelah dua ribu tahun. Aku yakin Raja Iblis akan menyelamatkannya... Aku yakin... dia akan diselematkan...”

Seolah dengan kekuatan terakhir yang dimilikinya, Reno menggunakan sihir rohnya untuk membungkus bayi itu dengan kain lampin dan buaian yang terbuat dari kayu lunak.

“Maaf aku tidak bisa menggendongmu. Aku bahkan tidak bisa memberimu nama. Aku sangat berharap kau akan dijemput oleh orang yang baik.”

“Hahaha.” Nousgala tertawa ringan. “Rencana dewa adalah mutlak. Anak itu bukanlah bukti cinta yang kau sebutkan. Dia juga bukan anak dari Shin Reglia. Jadi kenapa dia harus diselamatkan. Demi sabda dewa, kau telah menjadi rahim ibu dari anak dewa. Dengan kata lain, kau adalah ibu dari anak dewa—!”

Perkataan Nousgalia terpotong.

Apa yang tersangkut di mulutnya adalah Pedan Penebas Dewa Guneodros.

Bapa Surgawi mengalihkan pandangannya ke belakang.

Shin ada disana.

“Hei Pedang Pembunuh Dewa... kau terlambat... sekarang tidak ada gunanya meskipun kau membunuhku. Anak dewa baru saja lahir. Dengan rumor dan legenda Raja Iblis Palsu Avos Dilhevia, sebagai Roh Agung—”

Sebelum Nousgalia bisa menyelesaikan kalimatnya, Shin mengayunkan Guneodros dan memotong kepalanya menjadi dua.

Leher yang terbelah itu pecah seolah menghilang menjadi kabut, dan kekuatan sihir dari Dewa Bapa Surgawi benar-benar lenyap dari tempat itu.

“Reno.” Shin berlari dan memegangi tubuh Reno yang akan menghilang. “...Maafkan aku—”

“Terima kasih karena telah melindungiku, Shin.”

Reno dengan bersusah payah mengulurkan tangannya yang gemetar.

Shin pun meraihnya dengan kuat.

“Maafkan aku... Shin... aku telah berbohong...” kata Reno dengan wajah sedih. “...Itu bukanlah cinta... Itu bukanlah keajaiban...”

Air mata membasahi matanya, tapi dia terus bertahan, berusaha untuk tidak menumpahkannya. Lalu dia bergumam pelan dengan suara gelap yang seolah tercemar oleh kepututasaan.

“...Itu bukanlah anakmu...”

Dia memiliki ekspresi sedih di wajahnya, tapi dia tetap tidak menangis.

“...Maafkan aku, Shin... Maaf karena aku tidak bisa mengajarimu cinta...”

Berulang kali, dia meminta maaf padanya.

“Kau telah memberiku begitu banyak hal. Maaf karena aku tidak bisa mengembalikan apapun kepadamu. Anak itu...” Reno berkata sambil menahan air mata. “Dia akan pergi ke masa depan dua ribu tahun dari sekarang. Jika anak itu mengancam perdamaian dunia, dengan tanganmu—”

“Apa anak itu laki-laki?”

Saat Shin bertanya, Reno terdiam beberapa saat.

“Ataukah, anak itu perempuan?”

“...Perempuan...”

“Aku mengerti. Tolong, jangan khawatir.” Shin berkata dengan mata tegas. “Karena aku pasti akan melindunginya.”

Terkejut, mata Reno membelalak.

“Aku akan menciptakan dunia di mana dia bisa hidup dua ribu tahun dari sekarang.”

“...Tidak... Rumor dan legenda anak itu adalah Raja Iblis Palsu Avos Dilhevia... jadi, hal seperti itu...” menuntut, Reno melanjutkan. “...Kau tidak boleh melakukan hal seperti itu... Dirimu adalah tangan kanan Raja Iblis... Aku tidak bisa membiarkanmu melakukan itu...”

Terhadap Reno yang memperhatikan perasaannya, Shin berkata dengan lembut kepadanya,

“Tetap saja, itu pasti adalah cinta yang kau berikan kepadaku. Sekalipun itu adalah apa yang diinginkan oleh dewa.”

“Tapi......”

“...Aku tidak akan membiarkannya mati. Bahkan jika...” memotong kata-katanya sejenak, Shin berkata dengan tegas. “Bahkan jika aku harus menentang Tuanku, aku akan menyebarkan dan melindungi rumor dan legenda Raja Iblis Palsu Avos Dilhevia...”

Tubuh Reno akan segera menghilang. Air mancur bening yang bersinar ungu turun dari langit dan menutupi tubuh bayi itu.

Shin mengayunkan pedangnya pada buaian kayu. Di sana dia menulis dua huruf, [Misa]. [Catatan Penerjemah: yang dimaksud dengan dua huruf adalah ini ミサ (Misa).]

Dia berkata, dengan lembut, sangat lembut, seperti merangkul cinta.

“Dia adalah anakku. Dia adalah cinta berharga yang kau berikan kepadaku.”

“Shi—”

Suara Reno menghilang.

Musalnya, yang menentang rumor dan legendanya, telah mencapai batasnya.

Bukannnya dia tidak mau berbicara. Dia tidak bisa berbicara.

Menggunakan Liknos (Ranah Pikiran), aku membaca jurang pikiran Reno.

 

Shin

Mengapa? Aku tidak bisa bersuara

Aku bakan tidak bisa menggunakan Leaks (Komunikasi Pikiran)

Aku masih ingin memberitahumu sesuatu, aku ingin mengatakan sesuatu

Maafkan aku ya, Shin

Padahal aku adalah istrimu

Namun aku hanya selalu menjadi beban untukmu

Selalu, selalu, aku hanya selalu dilindungi

Aku tidak bisa melindungi harga dirimu

Padahal itu adalah sesuatu yang begitu penting bagimu

 

“Sepertinya aku tidak bisa.” gumam Shin dengan lembut. “Aku ingin melihat senyumanmu, tapi aku tidak tahu apa yang harus dikatakan.”

Tak henti-hentinya, air mata terus mengalir dari mata Reno.

Saat Shin menyekanya, sekuntum bunga putih muncul di telapak tangannya.

“Maaf karena pada akhirnya, aku jadi membuatmu sedih.”

 

Aku harus tersenyum

Namun tidak peduli seberapa banyak aku berpikir begitu, air mata ini tidak pernah berhenti

Aku tidak boleh menangis saat aku sedih. Karena air mataku akan menjadi roh

Ketika seorang anak akan lahir, yang terbaik adalah meneteskan air mata bahagia

Itulah yang selama ini kupikirkan

Namun aku tidak bisa menahan air mataku yang jatuh ke tanah dan membuat banyak bunga malang bermekaran

Bahkan jika aku menangis dan hanya menangis, tidak ada keajaiban yang akan terjadi

Hei, Shin. Kau tahu

Kau mungkin tidak tahu, tapi

Aku tidak menyesal

Karena aku bisa menikahimu

Terima kasih, Shin

Telah mengajariku apa itu cinta

Terima kasih, Shin

Telah selalu melindungiku

Meskipun kita baru menikah selama tiga hari

Aku merasa lebih bahagia dari siapapun

 

Penampilan Reno menjadi transparan dan kemudian benar-benar menhilang. Saat kekuatan sihir air mancur yang menutupi Misa berputar, buaiannya terhisap ke dalamnya.

Akhirnya, air mancur ruang-waktu Ezessey menghilang bersama sosok Misa.

Saat kuperhatikan, air mata yang diteteskan Reno membuat bunga air mata mekar penuh. Di tengah taman bungan itu, Shin berjalan perlahan dan menusukkan pedang besinya.

Seolah itu adalah batu nisan untuk Reno.

“...Akulah orang yang tolol di sini...”

Shin memberikan sekuntum bunga putih ke pedang besi itu.

“Aku ingin membuatmu bahagia.”

Saat itu—

Sosok Shin diwarnai dengan warna keperekan.

Bukan hanya Shin. Taman bunga itu sendiri diwarnai dengan warna keperekan.

Saat berikutnya, pemandangan yang sama sekali berbeda melintasi tempat itu. Pemandangan mengalir melalui tempat itu satu demi satu, seolah-olah dunia berbalik dan bergerak maju.

Kemudian, ketika dunia keperakan itu retak, itu hancur berkeping-keping.

Apa yang muncul dari kehancuran itu adalah ruang harta.

Sihir Rivalo (Perjalanan Waktu) telah berakhir, dan kami kembali ke era yang sebenarnya.

Misha yang ada di sampingku menangis. Sasha, Eleonor, dan Zeshia juga sama.

Ray menggigit gigi belakangnya dengan ekspresi sedih, dan Lina tampak termenung.

Aku mengambil satu langkah.

Mereka perlahan menoleh ke arahku.

“Tragedi dua ribu tahun lalu telah berlalu.” Aku mendatangi mereka dan berkata. “Mulai sekarang, kita akan mengambilkannya semuanya.”



2 Comments

Previous Post Next Post