Tantei wa Mou, Shindeiru Volume 1 - Bab 1 Bagian 7

Bab 1 Bagian 7
Jantung, Komori—Homunculus


[Catatan Penerjemah; Komori di sini adalah Codename dari bhs Jepang, yang dalam bhs Indonesia bercodename Kelelawar.]

Aku kenal dengan pria yang ditahan di dalam sel ini.

Mengenai namanya, dia biasa di kenal dengan sebutan Komori. Sejujurnya, aku benar-benar tidak ingin bertemu dengannya untuk kedua kalinya.

Tapi seperti yang diisyaratkan Fuubi-san, orang ini mungkin bisa menyelesaikan masalah yang Natsunagi miliki. Aku pun menemui Kelewaran, sambil meyakinkan diri sendiri bahwa itu adalah bagian dari pekerjaan. 

“Sayangnya, aku bukan detektif hebat itu.”

Maaf, tapi yang ada di sini hanya asisten dan klien.

“Nn?... Ahh, jadi itu kau, Watson?”

Komori menatapku dengan mata agak tidak fokus, dan kemudian dia tersenyum.

“Bahasa Jepangmu masih lancar seperti biasanya.”

“Haha, itu adalah keterampilan yang harus dimiliki seseorang sepertiku. Sejak aku tinggal di sini selama bertahun-tahun, aku bahkan sudah lupa bahasa asalku sendiri.”

Aku ingat dia lahir di Eropa Utara. Mata warna zamrud yang sangat dia banggakan benar-benar terkorosi.

“Apa matamu itu masih bisa melihat?”

“Tidak, dua-dua sudah tidak berguna. Yah, bagiku sih tidak masalah apakah aku punya mata atau tidak.”

“Penilaianmu itu cukup mengesankan.”

“Kau sendiri punya mata yang seperti ikan mati ya, Watson.”

“Uwah... itu adalah kabar buruk terbesar abad ini, dan juga, jangan sebut aku dengan julukan itu.”

“Haha. Apa? Kau sudah berhenti menjadi asisten?”

...Yah, sebenarnya aku memang maunya begitu.

“Komori, aku datang ke sini karena aku ingin menanyakan sesuatu padamu.”

“Hm, kurasa begitu. Kalian tidak akan repot-repot mendatangiku di tempat seperti ini jika kalian tidak memikirkan keadaan khusus.”

Kalian... ya? Itu adalah 'kami' ketika kami pertama kali bertemu dengannya.

Tapi itu sudah berlalu.

“Oke, silakan bicara. Di sini terlalu membosankan. Ayo kita menghabiskan waktu.”

Komori mendesak, terdengar agak tenang namun riang.

“Baiklah, kalau begitu biar kukenalkan lebih dulu. Gadis yang di sampingku omo adalah Nagisa Natsunagi, teman sekelasku.”

“Nagisa, Natsunagi?”

Komori tiba-tiba menoleh ke samping, dan menatap Natsunagi dengan matanya yang buta.

“...Senang bertemu denganmu. Aku Natsunagi.”

Natsunagi tercengang sesaat, tapi dia dengan cepat mendapatkan kembali tampangnya yang kaku saat dia menatap narapidana di hadapannya.

“Hari ini, aku ingin berbicara denganmu mengenai jantungku.”

 

Dan beberapa menit berlalu.

 

“Begitu ya, apa itu sudah semua yang mau kau ceritakan? Pantas saja.”

Setelah Natsunagi selesai menjelaskan masalah yang dimilikinya, Komori menggerakkan lehernya yang kaku, dan menjerit,

“Jadi intinya, kau ingin tahu pemilik asli jantung itu, yang dimana tidak kau ketahui, begitu kan?”

“Ya, itu benar... kira-kira begitu.”

Mengatakan itu, Natsunagi kemudian berbisik ke telingaku,

“Apa orang ini benar-benar bisa mengidentifikasinya?”

Ngomong-ngomong, aku lupa menyebutkan ini pada Natsunagi.

“Ah, orang ini...”

“Oy oy, kau ini cukup kasar ya nona.”

“Mustahil, kau bisa mendengarnya?” Natsunagi dengan canggung mengalihkan pandangannya.

Yah, itu sudah jelas, karena pria ini—

“Haha, pada jarak ini aku bahkan tidak harus fokus untuk bisa mendengarnya. Jika aku mau, aku bahkan dapat mendengar percakapan apa pun yang berjarak seratus kilometer.”

Itulah keaslian codename, 《Komori》.

Orang ini bukan manusia.

Dia adalah salah satu 《Homunculus》, yang telah dilawan oleh partner lamaku sebelum kematiannya.

“Yah, sebagai harga dari itu, aku jadi harus kehilangan penglihatanku. Meski begitu telinga ini benar-benar kuat, hanya saja itu sama sekali tidak berguna di sini. Selama sel ini ditutup, semua suara di sekitarnya akan diredam. Kurasa seperti inilah rasanya menjadi mayat hidup? Haha!”

Komori membuat leluconnya sendiri dan menertawakannya.

“Tapi meskipun begitu, telingaku yang sekarang juga bisa mendengar detak jantungmu. Itu bukanlah kesulitan bagiku.”

“Itu, itu mustahil...”

“Hal mustahil yang kau bicarakan itu ada di dunia ini.”

“Bagaimanapun juga dunia ini sangat luas” seru Kelewar yang terkekeh pada Natsunagi.

Itu terdengar seperti dia meyakinkan Natsunagi, atau menceritakan sebuah fakta. Kejenakaan menggertaknya itu masih saja sama seperti biasa.

Ini pasti menjadi alasan mengapa Fuubi-san menetapkan waktu.

“...Jika perkataanmu memang sungguh-sungguh, lalu apa jadinya jika kau bisa mendengar suara jantungku?”

Natsunagi tetap waspada saat dia meminta Komori untuk melanjutkan,

“Aku telah bertemu berbagai orang selama beberapa dekade terakhir, jadi aku akan mencocokkan suara detak jantungmu dengan semua suara detak jantung yang pernah kudengar di database-ku, untuk mencari tahu apakah ada yang sama.”

“Itu mustahil... dan juga, kemungkinan kalau kau benar-benar pernah bertemu dengan pemilik asli jantungku...”

“Tidak Natsunagi. Kau bisa sedikit berharap tentang ini padanya.”

“Kimizuka? Apa maksudmu?”

Sejak awal orang ini tidak memiliki sejarah biasa.

Dia adalah salah satu 《Homunculus》 yang mematuhi apa yang diperintahkan padanya dan pergi ke seluruh dunia.

Mungkin saja dia memang pernah bertemu dengan pemilik jantung Natsunagi. Telinganya itu memiliki pendengaran yang luar biasa setelah modifikasi, dan dia harusnya dapat mengidentifikasi orang tersebut dengan baik. Dia seseorang yang mampu melakukan hal seperti itu.

“Aku tidak bermaksud untuk menyembunyikan ini darimu Natsunagi, tapi aku tahu orang ini dengan sangat baik. Aku ingat itu empat tahun yang lalu ketika aku pertama kali bertemu dengannya—di atas awan, sepuluh ribu meter di atas permukaan laut”

Ya, hari itu.

Dia hari aku bertemu dengan detektif hebat itu.

Orang ini naik penerbangan yang sama.

“Haha, sudah empat tahun berlalu sejak itu, ya? Itu benar-benar nostalgia... yah, bagaimana kalau kita sedikit membicarakan masa lalu?”

Ada kilauan yang terpancar dari mata Komori yang buta.

“Maaf, tapi kami tidak punya waktu. Fuubi-san memberlakukan batas waktu pada kami.”

“Oh, maksudmu wanita sok dengan pantat menonjol keluar itu? Nah, tidak masalah, bagaimana kalau aku mengungkapkan sedikit informasi tentang kita. Mungkin dia akan jadi merasa sedikit lebih baik?”

“Komori, apa yang kau rencanakan?”

Kami di sini untuk meminta bantuannya, tapi sepertinya dia terlalu patuh. Memang benar kami terkadang membuat lelucon, tapi aku dan Komori jelas bukan sekutu.

“Aku tidak merencanakan apapun. Aku hanya ingin begitu karena aku akhirnya kedatangan beberapa pengunjung setelah sekaian lama.”

Ada apa dengan alasan tidak meyakinkan itu?

...Tapi jika aku merusak suasana hatinya di sini, benang yang sulit didapatkan ini akan terlepas begitu saja. [Catatan Penerjemah: Kiasan untuk petunjuk.]

“Maaf, Natsunagi, tapi ini mungkin akan memakan waktu cukup lama.”

Astaga, kurasa aku tidak punya pilihan di sini.

Aku teringat kejadian pada hari tertentu di empat tahun lalu.



Post a Comment

Previous Post Next Post