Saijo no Osewa Volume 1 - Bab 6

Bab 6
Selemata Datang di Keluarga Konohana (2)


Rupanya, gadis bernama Hinako Konohana ini memiliki perbedaan yang begitu besar dalam citra publik dan pribadinya.

Meski dari sisi pribadi, aku lebih akrab dengan Hinako yang seperti itu, karena sejak awal, memang begitulah bagaimana dia bertindak saat di lokasi penculikan. Tapi meski begitu, aku baru mengenalnya sekitar tiga jam.

“Erm, siswi lain yang ada di dalam video itu, apa dia seorang pelayan atau semacamnya?”
 
“Dia adalah mantan pengurusnya Hinako. Baru-aru ini, dia merasakan rasa sakit yang hebat di perutnya akibat stres, dan setelah dirawat di rumah sakit, dia mengatakan kalau dia ingin mengundurkan diri menjadi pengurusnya.”

“......Uwa.”

Itu sungguh cerita yang mengerikan untuk didengar.

Tapi, barusan dia bilang mantan pengurus, kan? Jadi maksudnya, aku harus menjadi korban berikutnya gitu?
 
“Singkatnya, Hinako dapat memainkan peran sebagai Ojou-sama yang sempurna di depan umum, tapi di luar itu, dia akan menjadi sosok yang tidak berguna seperti sekarang. Ada perbedaan yang begitu besar antra dua citra ini. Dia membutuhkan pendamping yang bisa menangani keduanya.”

“Jadi maksudmu..., seorang pengurusnya.”

“Begitulah.” Kagen-san menganggukkan kepalanya.

“Peran pengurus adalah untuk melindungi citra publik Hinako sebagai Ojou-sama yang sempurna. Dengan kata lain, untuk mendukungnya dari balik layar sehingga sifat aslinya tidak terungkap. Bagaimana menurutmu..., apa kau akan menerima pekerjaan ini? Selain itu, ini adalah permintaan dari Hinako sendiri, aku akan sanga berterima kasih jika kau bisa menjadi orang yang mengurusnya.”

Aku memikirkan pertanyaan itu sebelum menjawabnya.

“Kalian menyelamatkanku dari penculikan, dan mungkin terkesan tidak tahu malu bagiku untuk mengatakan ini saat aku berhutang banyak pada kalian, tapi..., apa aku akan di gaji?”

“Tentu saja. Kau akan mendapatkan tempat tinggal, dengan tiga kali makan dalam sehari. Selain itu, aku juga akan membayarmu di atas itu.”

Itu—itu kesepakatan yang sangat bagus.

Inilah artinya menjadi kue beras di atas rak. Karena aku hampir tidak memliki tempat untuk ditinggali, ini adalah kesepatakan yang sungguh baik bagiku. Sebaliknya, aku yakin kalau dia mempertimbangkan situasiku saat dia membuat penawaran ini. Aku sangat berterimakasih.

“Mengenai gajimu..., bagaimana dengan dua puluh ribu yen per harinya?”

“D-Dua puluh ribu!?”

Terhadap keterkejutkanku, mata Kagen-san membelalak.

“Oh, apa segitu masih belum cukup? Yah, kupikir aku tidak dapat memberimu gaji yang sama dengan pelayan atau pelayan profesional.., Kalau begitu, bagaimana dengan lima puluh ribu yen per harinya?“

“Justru sebaliknya! Jumlah itu terlalu banyak!”

Aku tidak menyangka kalau jumlahnya akan naik.

“Kalau begitu, aku akan mempekerjakanmu dengan bayaran yang kau minta. Berapa banyak yang kau inginkan?”

‘Bayaran yang kumau’. Ini adalah pertama kalinya aku mendengar kalimat itu di dunia nyata.

“Jika itu gaji harian, Delapan ribu yen saja sudah cukup.”

Bahkan jika kau adalah seorang pekerja sementara, itu saja sudah lebih dari cukup untuk mendapatkan 8.000 yen. Kupikir aku menyebutkan harga pasar umum, tapi..., untuk beberapa alasan, Kagen-san mengerutkan alisnya.

“Itsuki-kun. Tanggung jawab menjadi seorang pengurus jauh lebih serius daripada apa yang kau pikirkan.” kata Kagen-san, dengan ekspresi misterius di wajahnya.

“Asal kau tahu, belakangan ini kinerja Grup Konohana semakin lesu. Banyak di antaranya disebabkan oleh ekonomi, tapi banyak juga karena perselisihan antar faksi dalam grup dan konflik dengan pesaing. Karenanya, segala sesuatunya tidak berjalan sebagaimana mestinya. Tentu saja, itu masih belum cukup untuk membuat kami bangkrut, tapi bukan berarti itu adalah sesuatu yang bisa kami abaiakan begitu saja. Untuk itu..., sangatlah penting untuk mengetahui siapa yang akan dinikahi oleh putriku.”

“Apa yang kau maksud adalah pernikahan?”

Kagen-san mengangguk dan menatap Hinako yang sedang tidur di belakangku.

“Alasan Hinako berperan sebagai Ojou-sama yang sempurna di depan umum adalah untuk menemukan pengantin pria yang baik. Di akademi, pesta dan tempat lain di mana dia berinteraksi dengan orang-orang sebagai putri dari keluarga Konohana, dia akan selalu memastikan untuk terus berakting seperti itu... Pengurus adalah bantuan untuk itu, dengan kata lain, peran serius dalam melindungi label keluarga Konohana.”

Saat aku mendengarkan penjelasan itu, aku kembali berpikir. Kami benar-benar hidup di dunia yang berbeda. Bahkan sampai saat ini, aku tidak pernah memikirkan perihal pernikahan atau label dalam hidupku.

“Kupikir seharusnya aku menjelaskannya padamu lebih dulu. Aku tidak bermaksud kasar..., tapi ini adalah pertama kalinya aku mempekerjakan orang biasa. Karenanya, kurasa aku tidak memberikan penjelasan yang cukup baik.” kata Kagen-san, dengan ekspresi minta maaf di wajahnya.

“Jadi, berapa banyak kau ingin dibayar?”

Aku menelan sudah saat ditusuk oleh tatapan tajam dari Kagen-san. Untunglah aku telah diingatkan dengan sangat hati-hati, sehingga aku dapat memahami tujuan dari pertanyaan dan jawaban ini dengan tepat.

Tekadku sedang dipertanyakan.

Kagen-san bertanya ‘Berapa bayaran yang kuinginkan?’. Jika aku menjual diri dengan harga yang murah, dia akan memandangku dengan kekecewaan seperti sebelumnya. Tapi, jika aku meminta bayatan yang di luar kemampuanku, Aku akan ditertawakan karena menjadi tidak masuk akal. Pada akhirnya, jawaban yang kupilih adalah—

“...Kalau begitu, 20.000 yen.”

“Fumu..., bayaran normalnya, ya. Yah, oke. Kalau begitu aku berharap kau bisa bekerja keras untuk itu.”

Dengan itu, Kagen-san mengeluarkan dokumen dari laci mejanya. Sambil mengisi sesuatu di formulir, dia kemudian kembali membuka mulutnya.

“Aku ingin agar besok kau sudah mulai bekerja.”

“Mulai besok!?”
 
“Sebelumnya kau sudah melihat video itu, kan? Tanpa seseorang yang mengurusnya, bahkan di dalam rumah pun Hinako bisa tersesat. Kami membutuhkan seseorang untuk mendukung Hinako secepat mungkin.”

Bukannya aku akan terkejut jika aku tersesat di rumah ini, apalagi dengan ukurannya yang sangat besar, tapi...

“Itsuki-kun. Berapa ukuran pakaianmu. M”“

“Ah, iya..., apa kau juga akan memberikanku pakaian untuk bekerja?“

“Ini lebih seperti seragam kerja. Mulai sekarang, kau akan menghadiri Akademi Kekaisaran.”

“...Hah!?”

Kupikir itu adalah sesuatu seperti seragam pelayan atau semacamnya, tapi aku justru menerima jawaban yang sama sekali tidak kubayangkan. Akademi Kekaisaran. Itu adalah sekolah bergensi yang dihadiri oelh Hinako-san.

“Bagaimanapun juga, Hinako akan pergi bersekolah. Dan tentu saja, pengurusnya akan pergi bersamanya.”

“Tidak, tapi ‘kan, Akademi Kekaisaran adalah sekolah yang sangat bergengsi. Aku tidak berpikir kalau aku akan cocok jika aku bersekolah di sana...”

“Pokoknya, kau harus beradaptasi. Itu merupakan bagian dari pekerjaanmu. Selain itu, tampaknya kau mendapatkan nilai yang bagus di sekolahmu sebelumnya, jadi bukan berarti kau itu buruk dalam masalah belajar, kan?”

Untuk dapat meningkatkan kesempatanku memasuki perguruan tinggi, aku melalui pembelajaranku dengan serius, tapi meki begitu..., itu tidak pada tingkat yang sama dengan sekolah bergengsi.

Apa aku akan baik-baik saja...?

Belajar, olahraga, etiket, keterampilan komunikasi, dll. Kecemasanku tidak ada habisnya.

“Karena pelayan tidak diizinkan untuk memasuki akademi, kau akan menghadiri akademi sebagai siswa biasa. Untuk itu, statusmu akan dibuat sebagai afiliasi dari Grup Konohana, tapi untuk menghindari masalah, kau akan ditetapkan sebagai pewaris anak perusahaan, dan bukan garis keturunan langsung. Di masa depan nanti kau bercita-cita menjadi CEO, tapi kau juga merupakan siswa yang akrab dengan kehidupan orang biasa.”

“Itu tidak normal untuk menjadi pewaris, tapi...”

“Di Akademi Kekaisran, itu adalah hal yang normal,” kata Kagen-san dengan singkat.

Tapi bagiku, akademi itu sendiri sudah tidak normal.

“Perusahaanmu adalah bagian dari Grup Konohana. Karenanya, kau tidak bisa mengangkat kepalamu terhadap Hinako... Itulah semua jenis cerita yang akan menghilangkan kecurigaan padamu.”

Jadi begitu ya. Tentunya, peranku akan kurang jelas jika aku memiliki status itu. Aku melihat ke arah gadis yang tidur di belakangku. Dia meneteskan air liurnya lagi, jadi aku mengangkat dagunya dan menutup mulutnya. Aku dan dia mungkin akan berteman untuk waktu yang lama. Memikirkan itu, membuatku merasa lebih dekat dengannya.

“Ngomong-ngomong, kalau sampai kau berbuat macam-macam pada putriku—”
 
Menyadari bahwa Kagen-san sedang menatapku, aku meluruskan postur tubuhku.

“M-Memotong itu-ku, kan?”

“Memotong? Hahaha! Tidak mungkin aku akan melakukan itu!” Kagen-san tertawa terbahak-bahak. “Aku hanya akan membunuhmu.”

“Hiiii!?”

Itu terlalu simpel dan justru menakutkan.

“Baiklah, aku akan mengandalkanmu mulai besok.”

Saat Kagen-san mengatakan ini, pelayan yang sejak tadi menunggu di belakang perlahan membuka pintu ruangan. Hinako yang sudah tertidur bangun dan mengusap matanya. Kemudian, tepat sebelum aku akan keluar dari ruangan bersamanya.

“Oh, satu hal lagi—aku sudah melakukan penyeldikan tentang keluargamu,”

Saat aku berbalik, Kagen-san mengatakan itu dengan ekspresi serius di wajahnya.
 
“Putri dari keluarga Miyakojima juga terdaftar di Akademi Kekaisaran. Aku yakin kalau tidak ada konflik antara dirimu secara pribadi dan keluarga itu, tapi untuk berjaga-jaga..., Aku ingin kau menahan diri untuk tidak melakukan kontak yang tidak perlu.”
 
“...Iya.”

Begitu ya.., jadi dia juga menghadiri akademi itu. Yah, kurasa dia mungkin tidak mengingatku. Jadi tidak mungkin kontak itu akan terjadi.



9 Comments

Previous Post Next Post