Saijo no Osewa Volume 2 - Bab 13

Bab 13
Ojou-sama cuman berbalutkan handuk


Mengambil jubah mandi yang disediakan, aku kemudian memanggil seorang pelayan yang lewat di depan kamarku dan memintanya menunjukkanku jalan ke kamar mandi utama.

Sesampainya di sana, aku melepaskan pakaianku dan membuka pintu kamar mandi pria dengan perasaan sedikit bersemangat.

“Ohh... pantas saja Tennoji-san sangat membanggakan kamar mandi ini.”

Kamar mandi utama di rumah Keluarga Tennoji begitu indah sampai-sampai sulit untuk dipercaya bahwa ini adalah kediaman terpisah.

Di dalamnya ada dua kamar mandi yang sebesar kolam renang yang ada di akademi, dan bahkan ada kamar mandi luar ruangannya juga. Keran yang ada di sini adalah keran singa emas, tapi meskipun aku sudah sedikit membayangkan kalau kerannya akan seperti itu, tapi rupanya keran itu adalah patung yang sangat besar dan mencolok.

“Langit-langitnya tinggi sekali.”

Layaknya awan, uap-uap mengumpul di sekitar langit-langit.

Sambil menikmati pemandangan yang biasa tidak kulihat ini, aku membasuh tubuhku dengan ringan dan berendam di kamar mandi.

“Haa... ini rasanya seperti aku hidup kembali.”

Bukannya aku mati atau apa, cuman ketika aku sendirian seperti ini, biasanya aku cenderung mengucapkan gumaman klasik seperti itu.

Tapi kalau kupikir-pikir lagi, sudah cukup lama sejak aku mandi sendirian seperti ini. Semenjak aku menjadi pengurusnya Hinako, aku biasanya akan mandi bersamanya, jadi hari ini aku merasa lebih tenang daripada biasanya.

Yah, bersantai saat mandi sendirian seperti ini memang benar-benar perasaan yang nyaman. Nyaman sih, tapi... aku masih merasa sedikit kesepian. Sepertinya, aku akan merasa lebih nyaman kalau aku mandi bareng dengan Hinako.

“...Ara~?”

Saat itu, dari belakangku, ada terdengar suara seorang wanita.

Karena ini benar-benar tidak terduga, sontak saja tubuhku segera menjadi kaku. Saat aku melihat ke arah asal dari suara itu, kulihat ada sosok seseorang sedang berdiri di tengah-tengah uap.

“M-Mungkinkah,.. kau Tennoji-san?”

“Iya, aku Tennoji.” sosok itu menjawabku dengan nada suara yang terdengar sangat tenang.

Tapi, yang tadi itu bukanlah suaranya Tennoji-san yang kukenal. Enggak, suaranya memang terdengar mirip sih, tapi yang pasti kedengarannya sedikit berbeda. Nada suaranya juga kedengaran berbeda dari biasanya.

Lalu, dari balik uap, orang itu mulai mendekatiku.

Rupanya, orang itu adalah seorang wanita muda dengan rambut berwarna kastanye yang disanggul ke belakang. Pipinya tampak dironai oleh semburat kemerahan dan ada air-air yang mengalir serta menetes di kulit segarnya. Pemandangan itu sontak membuatku secara refleks langsung mengalihkan pandanganku darinya.

Namun, wanita itu tidak berteriak ataupun pergi dari tempat ini, malah, dia justru semakin mendekatiku.

“Ooh, aku tidak menduga kalau aku akan bertemu denganmu di sini. Ufufufu, ini benar-benar pertemuan pertama yang menarik.”

Memancarkan aura yang tenang, wanita itu tersenyum sambil menutup mulutnya dengan tangannya.

“Kau pasti Nishinari-san, kan? ...Senang bertemu denganmu, aku ibunya Mirei, Hanami Tennoji. Makasih ya karena sudah banyak membantu putriku.”

“Eh, erm..., ya, aku Itsuki Nishinari. Aku juga berterima kasih karena Tennoji-san..., Mirei-san sudah banyak membantuku.”

“Ara~, kau sopan dan baik sekali~”

Terlepas dari aku yang merasa gugup, Hanami-san tersenyum kagum terhadapku.

Dia kelihatan muda sekali untuk seorang ibu dari temanku yang seumuran denganku. Dari tampangnya sih, dia tampak seperti masih berusia awal dua puluhan. Dan karena saat ini dia lagi mandi, jadi mungkin dia tidak memakai riasan. Karenanya, jujur saja, melihat penampilannya yang seperti ini, sulit bagiku untuk percaya bahwa dia adalah ibunya Tennoji-san.

“Aku dengar dari Mirei kalau kau adalah orang yang sangat rajin belajar. Jadi, tidak hanya kamar tamu, kau bisa menggunakan apa saja yang ada di mansion ini sesukamu.”

“T-Terima kasih...”

Karena dia memujiku, jadi secara refleks aku menundukkan kepalaku terhadapnya. Dan saat itulah, aku akhirnya mendapatkan kembali ketenanganku.

“—Eh! Lebih penting daripada itu, bukannya ini adalah kamar mandi pria?!”

“Oh? Benarkah?” tanya Hanami-san, sambil memiringkan kepalanya.

Lah? Bagaimana bisa orang ini tetap bersikap tenang di depan pria yang sedang telanjang?

“Ara-ara~, gawat dong kalau begitu.”

Tidak, reaksimu itu malah membuatku jadi merasa kebingungan. Kalau aku yang merupakan tamu di rumah ini sih mungkin wajar saja jika salah mengira kamar mandi pria dengan kamar mandi wanita, tapi dia ‘kan mengenal rumah ini dengan baik. Aku bahkan sampai ingin berpikir bahwa di sini sebenarnya akulah yang salah masuk kamar mandi.

“Yah, jarang-jarang ada kesempatan seperti ini, jadi ayo kita mandi bareng~”

“Lah?”

Kepalaku mulai stres.

Aku tidak begitu tahu soal jarak antara hubungan pria dan wanita, tapi apakah dia ini menganggapku sebagai anak SD?

“Nishinari-san?”

Saat aku merasa kewalahan, aku mendengar suara seorang gadis datang dari balik dinding.
                                                           
“Suara itu..., apa itu kau Tennoji-san?”

“Ya, ini aku.”

Oh, itu Tennoji-san yang kukenal!

Sepertinya, di sisi lain dinding yang terbentang di kamar mandi pria ini adalah kamar mandi wanita. Baguslah, dia mungkin bisa membantuku keluar dari situasi ini.

“Ngomong-ngomong, apa yang terjadi? Kudengar di sana cukup berisik...”

Mendengar suara berkesan khawatir dari Tennoji-san, aku mencoba untuk menjelaskan situasinya sambil sebisa mungkin memalingkan wajahku dari Hanami-san,

“Jadi gini——”

“—Oh, Mirei, kau ada di sana toh?” ucap Hanami-san, tepat sebelum aku bisa menjelaskan.

Dalam sekejap, kurasakan seolah-olah waktu di tempat ini jadi membeku. Di sisi lain dinding, Tennoji-san tidak berbicara apa-apa, dan hanya suara dari tetesan air yang terdengar begitu keras.

“I-Ibu!? Mengapa kau malah masuk ke kamar mandi pria—!?”
                         
“Maaf Mirei~, sepertinya aku melakukan kesalahan lagi.”

“K-K-Kali ini kau tidak boleh beralasan seperti itu, tau! Tolong cepat keluar dari sana sekarang juga! I-Ini bisa menjadi sejarah hitam bagiku kalau sampai teman sekolahku melihat tubuh telanjangnya ibuku!”

Tentunya, itu pasti akan menjadi suatu sejarah hitam...

“Eeeeh~, tapi ‘kan jarang-jarang ada kesempatan seperti ini, jadi aku ingin berbicara banyak hal dengan Nishinari-san~”

“Ibu!!”

“Kalau perlu, bagaimana kalau kau ikut gabung ke sini juga?”

“Ibu!?”

“Kau tahu, Nishinari-san punya tubuh yang cukup bagus loh?”

Saat itu, tidak ada respon yang kembali dari Tennoji-san. Tapi setelah beberapa saat, aku mendengar ada suara langkah kaki yang tergesa-gesa datang dari ruang ganti.

“——Ibu!!”

Dengan suara bantingan yang keras, Tennoji-san membuka pintu kamar mandi pria.

Saat aku baru saja menoleh ke arahnya—aku langsung dengan cepat mengalihkan pandanganku.

Di sana, Tennoji-san berdiri dengan hanya memakai handuk mandi saja untuk menutupi tubuh telanjangnya. Tidak seperti Hinako, tubuh Tennoji-san tumbuh dengan subur, jadi sekalipun saat ini ada handuk mandi yang membalut tubuhnya, penampilannya saat ini masih tetap sulit untuk dilihat secara langsung.

Selain itu, mungkin karena dia sementara mandi, jadi kini rambutnya bornya terurai, membuat dia jadi tampak memberikan pesona dewasa hinga aku secara natural dibuat terpana oleh penampilannya.

“C-cepat keluar dari sini! I-Ibu juga masihlah seorang wanita, jadi tolong lebih tau malu lah sedikit!”

“Ya, ya, astaga, kau ini galak banget sih.”

Mengatakan itu, Hanami-san berdiri dengan perlahan.

Aku segera mencoba untuk memejamkan mataku, tapi tepat sebelum aku memejamkannya, sekilas aku melihat bahwa sosok Hanami-san yang terpantul di tepi penglihatanku tidaklah telanjang.

“P-Pakaian renang...?”

“Beberapa waktu yang lalu aku berenang di kolam renang, setelah itu aku langsung pergi ke kamar mandi~. Jadi tidak mungkin ‘kan kalau aku akan telanjang saat akan pergi kamar mandi?”

Terhadap Tennoji-san yang tertegun, Hanami-san memberikan penjelasan yang harusnya dari tadi dia lakukan.

Tidak, sekalipun kau mengenakan pakaian renang, tapi di sini aku telanjang....

“Tapi Mirei..., bukankah kau yang harusnya bersikap lebih tau malu?” kata Hanami-san, saat dia menatap Tennoji-san.

Karena tergesa-gesa, mungkin Tennoj-san tidak menyadari seperti apa penampilannya saat ini. Dia sontak melihat ke tubuhnya, dan ketika dia menyadari bahwa dia cuman pakai handuk mandi, wajahnya menjadi merah cerah dan——

“Kyaaaaaaa——!?!?!?!?!?”

Teriakan Tennoji-san bergema di kamar mandi yang luas ini.

Dan kemudian, dengan langkah kaki yang lebih tergesa-gesa daripada saat dia datang ke sini, Tennoji-san pergi dari kamar mandi.

“Astaga, dia berisik sekali ya.”

“...Kupikir setengah dari semua kejadian ini adalah salahmu.”

Aku menghela napas terhadap Hanami-san yang entah mengapa tampak tersenyum bahagia.

“Ngomong-ngomong, Nishinari-kun.”

Tiba-tiba, Hanami-san menatapku dengan ekspresi wajah serius.

Meskipun saat ini dia mengenakan pakaian renang, tapi tetap saja penampilannya itu bisa merangsang anak laki-laki yang sehat sepertiku. Karenanya, saat aku memutuskan untuk mendengarkan apa yang akan dia katakan, aku sedikit memalingkan tatapanku darinya saat aku membalikkan tubuh atasku menghadap ke arahnya.
 
“Apa Mirei tampak bersenang-senang saat dia berada di akademi?”

Rupanya, topik yang dia angkat dengan ekspresi serius itu adalah perihal Tennoji-san.

Apa sebagai ibunya dia ingin tahu tentang putrinya? Oh, atau mungkinkah sejak awal Hanami-san memang bermaksud untuk menanyakan pertanyaan itu kepadaku.

Lalu, saat aku mengingat tentang Tennoji-san ketika dia berada di akademi... aku langsung menganggukkan kepalaku dengan tegas.

“Ya. Tennoji-san selalu tampil bermartabat dan lugas dalam segala hal yang dia lakukan..., karenanya, aku yakin, tiap harinya dia selalu merasa bersenang-senang.”

“...Begitukah? Aku jadi senang kalau begitu.” kata Hanami-san, dan kemudian dia tersenyum lembut.

Saat itu, ekspresi wajah yang dia tunjukkan tampak seperti dia benar-benar merasa lega dari lubuk hatinya yang terdalam.



22 Comments

  1. Replies
    1. semenjak ada milf ak langsung dukung
      #TeamTennojimama let'sgoooooo~~
      ᕙ( : ˘ ∧ ˘ : )ᕗ

      Delete
  2. Gila gw dari awal chap ampe beres pipi gw kerasa gatel bet,semyam senyum sendiri kek orng gila cuk

    ReplyDelete
  3. Bau bau kena kill si bapak nya ni

    ReplyDelete
  4. Abis ini langsung digeprek nih si itsuki sama bapaknya tennoji
    (^~^)

    ReplyDelete
  5. Langsung pada ganti teamMilf awkwkwkwkwk

    ReplyDelete
  6. Dasar para reader penghianat!!! Klo gitu gw juga ikut pindahlah awokawokawok 🤣

    ReplyDelete
  7. Haha senang gw banyak yang pindah kapal, btw gw juga #timtennoji ayo dukung MC agar bisa oyakodon

    ReplyDelete
  8. Faksi milf mulai bertebaran di comment section ini

    ReplyDelete
Previous Post Next Post